20 : Adik ipar + Mama mertua

26.3K 1.7K 152
                                    

Sejauh ini gak ada yang mau berteman sama Author di Instagram nih?Kalo gak mau, setidaknya Follow akun Dreame aku yuk @cucurupiah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejauh ini gak ada yang mau berteman sama Author di Instagram nih?
Kalo gak mau, setidaknya Follow akun Dreame aku yuk @cucurupiah

***

"Saya kan sudah bilang, rambut kamu harus di gerai!"

Tubuh Anggun terasa terkunci. Dia tidak dapat bergerak ataupun berbicara saat Reino mengikat rambutnya. Laki-laki itu masih tetap berusaha meski dia kesusahan mengikat rambut panjangnya.

Setelah selesai. Reino mengambil sebuah plester di atas nakas sebelah ranjang pasien. Lalu membuka perekatnya. Dan memakaikan plester itu di leher Anggun. Hingga gadis itu keheranan karena tiba-tiba di pakaikan pelester.

Anggun memegangi lehernya yang sudah di pakaikan plester oleh Reino. Lalu menatap Reino dengan wajah tidak mengerti.

"Kenapa leher Anggun di pakein plester?" Tanya Anggun sambil mendongak untuk menatap Reino.

"Maafin saya Anggun"

Anggun tidak mengerti. Kenapa Reino malah meminta maaf. Harusnya kan Anggun yang meminta maaf karena telah mengikat rambutnya di kelas. Tapi Anggun juga gak bisa bohong. Hari ini cuaca begitu panas. Dari pagi sampe sekarang saja keringat terus mengucur di dahi dan badan hingga Anggun terpaksa ingin mengikatnya.

"Maaf karena sudah bikin Kissmark di leher kamu" lanjut Reino.

Anggun memegangi lehernya. Dengan mulut menganga. Kenapa Reino tidak memberitahunya? Harusnya kan Reino memberi tahu Anggun agar dia bisa mengerti kenapa harus menutup leher. Untung saja tadi tidak ada yang ngeuh saat Anggun mengikat rambutnya.

"Maaf kamu harus menggerai rambut di cuaca panas begini"

Anggun tersipu malu. Tanpa Reino sadari cupang itu terbentuk oleh bibirnya. Memang perlu Anggun akui, meski cara Reino bermain terbilang lembut. Tapi kelakuan Reino semalam mampu membuat mereka berdua terasa terbang tinggi, hingga hampir saja keduanya kebablasan.

"Gapapa Mas." Jawab Anggun sambil tersenyum.

"Anggun seneng Mas Rei bikin cupang di leher Anggun" lanjut Anggun sambil tersipu malu. Dia menyelipkan rambutnya dengan wajah gemas.

Reino yang mendengarnya jadi ikutan ingin tersenyum. Padahal tadi Reino mengutuk dirinya sendiri karena melakukan hal yang Fatal. Tapi mendengar Anggun yang menyukainya. Rasanya Reino ingin sekali lagi membuatnya.

"Mas Reino gak niat bikin lagi kan?" Tanya Anggun yang seolah bisa membaca isi pikiran Reino.

Seketika Reino mendongak. "Nggak!!" jawab Reino cepat karena gugup.

"Mas Rei jawabnya biasa aja! Kan Anggun jadi kaget"

"I-iya maaf Anggun"

Anggun menjinjitkan kakinya, lalu mencondongkan kepalanya ke telinga Reino. "Yaudah kalo Mas Rei gak mau bikin lagi. Nanti Anggun yang bikin buat leher Mas Reino" bisik Anggun di telinga Reino hingga lelaki itu membulatkan matanya.

My Perfect TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang