15: Trauma Psikologis (Edit)

27.5K 1.9K 155
                                    

Jangan lupa Like sebelum membaca! dan Komen dong, menurut kalian cerita ini di peruntukan umur berapa? Kalo menurut aku 17+ tahun 😁
***

Mata Reino terpejam dengan dahi yang di penuhi keringat. Hari ini Reino bertemu dengan Psikiater pribadinya. Kejiwaan Reino memang tidak sehat karena trauma masa lalu di kehidupannya. Hingga mengakibatkan dia menderita Impoten.

Reino sudah berusaha melakukan apapun untuk sembuh. terapi yang di anjurkan dokter, Meminum obat sesuai anjuran, bahkan berobat ke pakar Psikologis di luar Negri. Namun semua itu tetap tidak membuahkan hasil. Dia masih tidak merasakan apapun ketika melihat seorang wanita tidak memakai sehelai benangpun di dalam Video. Bahkan di depan mata kepalanya sendiripun Reino tidak merasakannya. Dia juga bingung harus berbuat apa lagi.

Dia kira ketika Turn On beberapa hari yang lalu saat berdekatan dengan Anggun itu Reino menemukan titik terang jika dia akan segera sembuh. Ternyata dugaan Reino salah. Sampai detik inipun Reino tidak bisa Turn on kembali. Bahkan ketika kemarin di cium oleh Intan saja, Reino langsung muntah.

"Pak Reino dengarkan Intruksi saya! Sekarang buka mata anda!"

Kemudian mata Reino terbuka ketika seorang Psikiater menjentikan jarinya. Dia terengah-engah dengan mata berair. Dadanya begitu sesak. Reino ingin sembuh. Dia tidak ingin seperti ini terus. Sampai kapan dia akan trauma pada perempuan? Dia juga ingin normal seperti laki-laki pada umumnya.

"Silahkan duduk pak Reino!" Ucap Ayu-Sang Psikiater yang sudah lama menangani penyakit Reino.

Mata Reino masih berair, dia mengambil tisyu di meja Dokter Ayu, kepalanya masih terasa pusing. Lalu dia duduk di depan Dokter Ayu "Gimana dok?"

"Syukurlah Pak Reino. Dari data yang saya terima, ada kemajuan dari diri Pak Reino, dan setelah saya lakukan hipnotis. Pak Reino tidak separah dulu" jawab Ayu, yang berkemampuan seperti layaknya Psikologis meski pekerjaannya Psikiater. Dia memang terkenal Dokter Psikiater hebat di Rumah Sakit ini. Maka dari itu Reino sangat mempercayakan semuanya pada Dokter Ayu.

Reino tersenyum hambar. "Tapi kenapa saya masih merasa mual saat berhubungan fisik dengan perempuan?"

"Pak Reino harus jujur sama perempuan yang kemarin sudah membuat pak Reino Turn On"

"Maksud Dokter, Anggun? Kenapa saya harus memberi tahu Anggun soal penyakit saya?"

"Itu hanya satu-satunya cara pak Reino. Pak Reino harus terapi dengan meminta bantuan Anggun"

"Nggak!" Jawab Reino cepat.

"Kalo pak Reino tidak berani mengatakannya, biar Saya yang akan menjelaskan kondisi pak Reino pada Anggun. Agar dia paham apa yang harus di lakukannya untuk membantu Pak Reino"

Reino bingung harus bagaimana. Bahkan Mamanya saja tidak tahu tentang kondisi Reino saat ini. Kenapa juga Reino harus meminta bantuan Anggun alih-alih mamanya?

"Saya tidak akan memberi tahu masa lalu pak Reino. Saya hanya akan memberitahu kondisi Psikologis Pak Reino saja. Saya hanya meminta Anggun untuk membantu Terapi, setidaknya dalam satu minggu atau satu bulan kedepan, untuk merangsang hasrat seksual Pak Reino"

Dengan penuh keraguan Reino akhirnya mengangguk lemah. Rasanya dia tidak sanggup jika harus menceritakan keadaannya pada Anggun. Namun dia berpikir, toh Anggun bukan siapa-siapa bagi Reino. Dia tidak perlu khawatir karena Intan calon Istrinya tidak mengetahui hal ini bukan?

"Baik Dok, besok saya akan bawa Anggun ke sini"

"Terimakasih Pak Reino, saya harap secepatnya. Semoga Anggun mau membantu penyembuhan pak Reino"

My Perfect TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang