Reino seorang pebisnis sukses di usia 28 tahunan ternyata mengidap Impoten karena trauma di masa lalu. Namun apa jadinya jika satu-satunya perempuan yang mampu membuat dirinya Turn On adalah Anggun, Gadis remaja pecicilan, yang ternyata tetangga bar...
🎵 Song : Kang Daniel Something ost Backstreet Rokie 💞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum baca yuk vote dulu dan komen hadir di kolom komentar
Sebelumnya maaf banget Cucu baru bisa Update karena kesibukan di dunia Real. Di tambah bertambah dekatnya PO My Perfect Majikan.
*** Happy Reading man-teman!
Tanggal pernikahan sudah di tetapkan. Hanya punya waktu tujuh hari untuk mempersiapkan pernikahan. Kini keluarga Intan sudah pulang, tinggalah Reino yang masih termenung di kamarnya yang dulu. Kamar yang sudah lama tidak ia tempati.
Pikirannya masih terbayang Anggun. Anak itu terlihat meneteskan air matanya saat melihat Reino.
Reino mengacak rambutnya kesal. Dia ingin menghilangkan Anggun di otaknya. Tapi tidak bisa. Perasaan bersalah selalu muncul di hati Reino. Dan itu sungguh mengganggu.
Tuk tuk tuk
Suara pintu di ketuk, "siapa?" Teriak Reino dari dalam kamar.
"Ini mama Rei," jawab Kania sama berteriaknya.
"Masuk aja Mam! Gak di kunci."
Lalu masuklah Kania kedalam kamar, dia duduk di pinggir tempat tidur anaknya. Memandang anak sulungnya dengan sayang.
"Mama tau kamu masih ragu Rei," ujar Kania membuka percakapan.
Reino mengangguk, "Reino gak yakin sama keputusan Rei Mam," Reino menyenderkan kepalanya di kepala ranjang.
"Apa yang membuat kamu gak yakin Rei? Kurang apa Intan di mata kamu Rei?"
Reino menggeleng, "dia gak kurang apapun. Reino yang justru banyak kekurangan buat Intan Ma."
Kania mengerutkan alisnya, "memangnya kamu kurang gimana sama Intan? Kamu minder karena keluarga Intan lebih kaya dari keluarga ki----"
"Bukan itu Mam!" potong Reino.
"Terus?"
"Ada yang Reino sembunyiin dari semua orang, dan Reino takut Intan suatu hari menyesal sudah memilih Reino."
Memang benar adanya, ini alasan utama Reino ragu. Tapi, ada yang lebih dari ini, tentang hatinya yang makin hari makin membingungkan.
"Memangnya kamu nyembunyiin apa Rei? Apa mama juga gak tau?"
"Nggak."
"Apa, sih Rei? Mama jadi penasaran."
"Tapi mama jangan kaget kalo Reino cerita."
"Kaget kenapa?" Kania mengangkat sebelah alisnya.
"Sebenarnya Reino... " ucapan Reino menggantung, dia masih takut untuk membicarakannya pada Kania. Dia takut Kania Shok.Ada alasan yang begitu kuat jika Reino tetap harus menyembunyikan fakta ini dari Kania. Lelaki itu memandang Mamanya dengan lekat, dia tidak ingin melukai Kania.
