Jujur gak bisa gue kalo bikin Scene sad gini 😁 tapi bacanya sambil dengerin lagu sedih biar kebantu ama iringan lagu.***
Tidak ada siapapun disini. Apartmentnya terasa begitu hampa. Mata Reino memandangi ruangan itu, dengan nanar. Padahal ketika Anggun di sini, Apartment-nya masih terasa hidup. Tapi selepas Anggun tidak ada, kenapa seperti tak ada kehidupan?
Reino melangkah hendak meninggalkan Apartment-nya, dengan baju yang sudah rapi dan wangi. Seharusnya ini adalah malam yang bahagia, karena tanggal pernikahannya akan di tetapkan sekarang. Tapi kenapa Reino merasa ada yang mengganjal di hatinya? Kenapa pikirannya terus berpusat pada Anggun? Tentang keadaan gadis itu saat ini, bagaimana perasaannya saat ini, dan apakah gadis itu akan menangis jika nanti Reino sudah sah menjadi suami Intan?
Aaaakkh, sudahlah. Stop mikirin Anggun! Dia hanya murid lo Reino, dia hanya seseorang yang sudah nyelamatin hidup lo, dengan lo membantunya di kala dia susah itu sudah cukup buat balas budi.
Reino akhirnya membuka pintu Apartmant, namun terhenti karena mendengar suara Coco yang mengeong di belakangnya.
Flashback
"Anggun gak bawa Coco mas, biarin dia di sini buat nemenin mas kalo mas kesepian hehehe" gadis itu tersenyum manis ke arah Reino sambil menggengdong Coco di tangannya.
Reino tiba-tiba ikut tersenyum mengingat Anggun tersenyum di bayangannya. Lalu Reino mengambil makanan kucing dari rak dan menaruhnya di mangkuk kecil tempat coco biasa makan.
"Makan yang banyak ya Co! Jaga Apartment, saya pergi dulu. Nanti saya kasih makanan juga buat ibu kamu" ucap Reino sambil mengelus punggung Coco.
Ibu Coco yang di maksud Reino di sini adalah Anggun. Kemudian dia beranjak dari sana, dan meninggalkan Apartment-nya. Menggunakan mobil Sport merahnya, Reino pergi ke rumah Mamanya.
Setelah sampai di sana, Reino kira dia datang duluan. Ternyata tidak, keluarga Reino dan keluarga Intan sudah berkumpul di ruang makan, dan menyambut kedatangan Reino yang baru masuk dari balik pintu.
"Om, tante" ucap Reino, sambil membungkuk ojigi tanda menghormati orang tua Intan.
Kedua orang tua Intan tersenyum pada Reino. Lalu mempersilahkan lelaki itu duduk di dekat anaknya Intan. Wanita itu juga terlihat begitu cantik dengan dress Vanilla yang ia kenakan. Terlihat begitu elegan.
Disana juga sudah ada Kania, Dean, dan Rika. Mereka terlihat bahagia dengan acara makan malam ini. Mereka juga masih tidak menyangka jika Reino benar-benar akan melepaskan masa lajangnya dengan Intan. Mengingat semua wanita yang berpuluh-puluh kali Reino tolak untuk menjadi istrinya.
"Makasih udah mau nyempetin datang Rei" ucap Intan sambil memandang ke arah Reino.
Reino tersenyum dan mengangguk. Dia memakan hidangan di atas meja yang sudah di sediakan oleh para pembantu, dan acara makan malam ini juga di iringi pembicaraan mengenai tanggal pernikahan yang akan di tetapkan malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Teacher
RomanceReino seorang pebisnis sukses di usia 28 tahunan ternyata mengidap Impoten karena trauma di masa lalu. Namun apa jadinya jika satu-satunya perempuan yang mampu membuat dirinya Turn On adalah Anggun, Gadis remaja pecicilan, yang ternyata tetangga bar...