Sebelum membaca Yuk Like + Komen dulu biar Author tau siapa aja nih yang hadir
****
Setelah membereskan semua pakaian miliknya ke dalam lemari, Reino akhirnya keluar dari dalam kamar. Tubuhnya terasa sangat pegal. Biarlah barang-barang yang lain di tunda dulu, dia sekarang hanya ingin bersantai dulu. Menikmati mata hari terbenam di balkon belakang Apartment miliknya.
Dia turun tangga. Lalu berjalan ke arah sana. Namun matanya kini memicing, saat melihat seorang perempuan sedang tidur pulas di sebuah ayunan dengan begitu nyamannya.
Reino pikir. Itu adalah bidadari yang di kasih tuhan untuknya. Lagian dari mana asalnya perempuan itu? Tiba-tiba tiduran di sana. Sedangkan tadi Reino ingat sekali, pintu depannya sudah ia kunci. Masa dia terbang lalu tidur disitu. Kan gak mungkin.
Reino terus mendekat, semakin mendekat. Namun, Glek. Reino refleks menelan salivanya saat melihat gadis itu dari jarak dekat. Seorang gadis muda berpakaian minim tengah tertidur pulas di depannya. Namun yang semakin membuat Reino menelan salivanya, yaitu tubuh gadis itu yang begitu sintal. Seolah sedang menantang untuk di gerayangi tangannya.
"Ngek ngek ngek"
Reino mendorong-dorong pipi gadis itu menggunakan jadi telunjuknya. Rasanya begitu empuk dan menagih dirinya untuk melakukan lebih padanya. Namun tanpa di duga gadis itu justru memeluk tangan kekar Reino bagaikan guling. Seketika mata Reino melotot, karena sekarang tangannya berada di belahan dada gadis itu.
"Hmmm Coco..." Gumam gadis itu.
Nampaknya gadis itu sedang mengigau. Dan mengira jika tangan kekarnya itu si Coco-coco yang dia maksud. Namun yang lebih mengagetkannya lagi. Sekarang tubuh Reino tepat berada di atas gadis itu dengan tangan kirinya sebagai tumpuan.
"Busetttt..." Reino memekik saat sesuatu yang lembut menyentuh kakinya.
Namun tanpa di duga. Karena saking kagetnya, Reino jatuh dan wajahnya menubruk sesuatu yang begitu empuk dan lembut di hadapannya.
Sadar akan sesuatu yang dia tabrak, Reino mengerjap-ngerjapkan matanya. Ternyata sekarang wajahnya tengah menyentuh dada kiri gadis itu. Entah kenapa seluruh badan Reino menegang, dan termasuk adik bawahnya yang makin mengeras saja. Dan entah dorongan dari mana rasanya Reino ingin sekali menggerakan tangan kanannya untuk menyentuh gundukan milik gadis itu.
"Miawww.."
Terdengar seekor kucing bersuara di kakinya, kini Reino sadar akan posisinya yang kini hanya diam. Padahal dia tahu, kalo tindakannya ini bisa saja termasuk pelecehan anak di bawah umur. Karena Reino yakin, gadis ini masih remaja.
Namun yang membuat Reino penasaran, kenapa tubuh gadis ini begitu sempurna untuk anak gadis seusianya. Badan yang ramping, kulit yang mulus, serta dada yang. Ekhm aduhai. Maaf Reino saja yang sekarang masih betah akan posisinya, benar-benar tidak ingin beranjak sedikitpun dari dada gadis itu.
"Cocoo...." Gadis itu melenguh sambil beralih memeluk kepala Reino dan mengusap lembut rambutnya.
Wajahnya yang masih menempel di dada, elusan tangan di kepalanya, di tambah gesekan bulu kucing di kakinya semakin membuat darah di tubuhnya berdesir hebat. Dan berhenti di tubuh bagian bawahnya hingga menegang sempurna.
Dadanya berdetak kencang. Saat tubuh bawahnya menegang, entah dorongan dari mana, Reino kini menggesek-gesekan miliknya ke belahan paha gadis itu. Serta tangannya yang entah kenapa menelungkup di dada kanan gadis itu sambil jari telunjuknya menekan-nekan sesuatu yang menonjol di tengah-tengah dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Teacher
RomanceReino seorang pebisnis sukses di usia 28 tahunan ternyata mengidap Impoten karena trauma di masa lalu. Namun apa jadinya jika satu-satunya perempuan yang mampu membuat dirinya Turn On adalah Anggun, Gadis remaja pecicilan, yang ternyata tetangga bar...