5 : Sekolah atau Mall

33.5K 2.4K 118
                                    

Ada siapa aja sih yang baca ceritaku, Komen dong!
Vote sebelum membaca!!!

"ANGGUUUUUUUN MAU SAMPE KAPAN KAMU DATENG TELAT TERUS? INI TUH SUDAH JAM 10 DAN KAMU BARU DATANG KE SEKOLAH? EMANG KAMU ANGGAP SEKOLAH INI TAMAN BERMAIN?"

"siapa juga yang nganggap sekolah ini taman bu?"

"DIAM KAMU?"

Anggun langsung tertunduk di depan bu Tuti. Di marahi guru BK habis-habisan di kantor Guru. Bisa di bayangkan, betapa malunya Anggun. Semua guru melihat kelakuan jeleknya di hadapan mereka. Karena ruang BK sekarang sedang di Renovasi, jadi membuat Anggun harus terpaksa di marahi di sini.

Di marahi dan di permalukan di depan guru-guru sudah menjadi makanan setiap harinya bagi Anggun. Namun yang membuat gadis itu malu sekali, yaitu di marahi tepat di depan meja bu Rika. Kalian tahu sendiri, Reinolah yang mengisi meja itu mulai sekarang. Mana bu Tuti sekarang Murka banget lagi, entahlah padahal Anggun masuk ruang BK kan sudah biasa. Kenapa giliran cuma telat dia marah sekali.

"Ibu gak mau tahu, hari ini juga Ibu bakalan panggil Mama kamu buat dateng ke sekolah"

"Yah bu jangan dong! Mama Anggun kan lagi kerja, kasian dong kalo harus kesini?"

"Ibu gak peduli. Ibu sudah menghubungi bu Puput buat datang ke sini"

Bu Puput adalah Mamanya Anggun. Dia sekarang sedang kerja di kantor. Kalo Mamanya tahu hal ini, pasti beliau sangat sedih. Rasanya Anggun jadi tidak tega membuat Mamanya kembali sedih. Karena Mamanya itu adalah keluarga satu-satunya bagi Anggun.

Reino yang melihatnya jadi tidak tega. Karena Reino Anggun jadi telat, apalagi tadi di jalan macet sekali sampe di perjalanan saja menghabiskan waktu dua jam lamanya. Kalo tadi dia tidak Turn On, mungkin mereka tidak bakalan setelat ini. Ya ampun, Reino jadi merasa bersalah pada Anggun.

"Sekarang juga kamu keliling lapangan 20 kali!" Titah bu Tuti.

"Tapi bu.. Di luar hujan"

"Hujan apanya? Udah berhenti kok" timpal bu Sepia- Guru Bahasa Jepang kelas 11. Entahlah dia selalu saja membenci Anggun, mentang-mentang dulu Anggun tidak pernah mendengarkannya ketika mengajar.

"Di luar kan anak-anak lagi pada Istirahat. Nanti kalo Anggun di godain gimana? Terus cowok-cowok video-in Anggun gimana? Malu dong Bu"

"Sok kecantikan banget kamu"

"Emang saya cantik bu Tut"

"Udah deh jangan cari alasan! Sana cepet lari!"

"Tapi Bu- "

"Sudah cepat! Sekarang juga kamu lari 20 keliling!"

"Lapangan tenis aja ya bu!"

"Enak aja, lapangan bola"

"Yaaaah bu..."

"CEPAT ANGGUN!!" Bentak bu Tuti karena Anggun masih banyak menawar.

Reino hanya bisa diam sambil memandang Anggun. Dia tidak bisa membantu gadis itu. Dia kan disini hanya Guru yang membantu. Di tambah masih baru, malu banget kalo sampe ketahuan tadi dia bareng sama Anggun. Yaaah emang tadi Reino menurunkan Anggun 400 meter sebelum gerbang sekolah. Sampe gadis itu sedikit kehujanan. Rambutnya saja sedikit basah sekarang.

Gadis itu sudah keluar dari ruang Guru. Menuju lapangan Bola. Lalu berlari keliling lapangan dengan hujan gerimis. meskipun hujannya begitu tipis tapi tetap saja membuat gadis itu kedinginan. Sementara anak yang lain malah menonton dan memotret Anggun yang lagi lari-lari keliling lapangan. Kapan lagi coba liat cewek tercantik di sekolahan lagi se-sexy itu. Rambut sedikit basah karena air hujan, dada yang menggoyang-goyang karena berlari. Membuat semua cowok yang melihat saling berteriak kegirangan.

My Perfect TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang