Fragile Ella

102 23 3
                                    

Ben menutup album foto yang ditemukannya beberapa saat yang lalu. Album foto keluarga Softucker yang terlihat sangat bahagia. Berbeda sekali dengan keluarganya. Ayah dan ibu Ben bercerai saat dirinya berusia 12 tahun. Sejak itu, Ben tidak pernah lagi melihat ibunya. Kabar terakhir yang dia dengar, ibunya sudah menikah lagi dengan pria berkebangsaan asing dan kini menetap di negaranya. Meninggalkan Ben dan ayahnya dalam keterpurukan.

Ben menoleh sesaat, menatap majikannya yang masih terlelap di sofa. Tidak heran gadis itu begitu lelap, dia pasti lelah setelah melewati malam yang begitu menggairahkan. Terlebih saat tubuhnya menegang dang menjerit, karena kenikmatan yang diberikan oleh orang rendahan yang sanggup memuaskannya.

Ben beranjak mendekati Ella, gadis itu menggeliat pelan seraya menggumam akan sesuatu. Ben sedikit lebih dekat dan Ben mendengar Ella menyebut nama seseorang berulang kali. Ben kembali menegakkan punggungnya, menarik selimut untuk menutupi tubuh bagian atas Ella yang polos. Ben tersenyum tipis saat sekelebat rencana baru untuk membuat Nona Muda ini bertekuk lutut padanya kembali hadir dalam pikirannya. Setelah memastikan Ella masih tertidur, Ben melangkah keluar pondok. Berjalan ke dekat danau, tepatnya menuju sebuah pohon oak besar yang daunnya mulai meranggas.

Langkahnya berhenti ketika melihat tiga gundukan tanah bernisan di sana. Berkat semburat jingga di ufuk timur, Ben dapat melihat dengan jelas nama siapa yang tertulis di sana. Nama dari pembunuh ayahnya, mendiang istrinya, serta adik iparnya!

"Apa kabar Tuan dan Nyonya Softucker?" ucap Ben. "Aku tidak menyangka kalau kita akan bertemu seperti ini. Aku berharap bisa menyalami tanganmu, meski selanjutnya akan kupatahkan. Kemudian mematahkan kakimu, agar berlutut minta maaf padaku."

Ben terkekeh, menertawakan dirinya yang berbicara sendiri pada gundukan tanah itu. "Sayang sekali kau tidak memiliki keturunan, Tuan. Aku akan dengan senang hati membuat keturunanmu merasakan apa yang aku rasakan selama ini. Namun, tidak apa-apa." Ben berjongkok di dekat batu nisan Ernest Softucker. "Kau tahu? Keponakan tercintamu selangkah dalam genggamanku. Aku akan membuat gadis itu menderita sepertiku. Lalu adikmu, James. Dia akan menangis melihat anak tercintanya gila karena diriku. Pada akhirnya, James akan berakhir di lampu gantungnya yang indah di tengah ruang keluarga Softucker yang megah."

Kekehan Ben semakin kencang. "Sayang sekali kau tidak bisa menyaksikan pertunjukkan ini secara langsung. Tidak mengapa, di sana ayahku akan menyediakan kursi paling depan untukmu menyaksikan kehancuran keluarga Softucker! Oh, Nyonya Camilla, maafkan aku. Putrimu harus ikut bagian dalam rencanaku ini," ucap Ben, yang kalimat terakhirnya ditujukan untuk nisan adik ipar Ernest.

Setelah puas melampiaskan kemarahannya, Ben kembali ke pondok dan menemukan Ella sudah terbangun dari tidurnya.

"Apa yang semalam belum puas?" goda Ben saat melihat selimut Ella melorot hingga sebatas perutnya. Sepasang payudara itu yang kemarin berhasil membuat Ben mengesampingkan kewarasannya dan memilih untuk menikmati itu semua.

Ben melangkah mendekati Ella, lalu menunduk untuk memberi kecupan selamat pagi bagi majikannya. "Kenapa harus malu, Nona?"

"Kurang ajar!"

Tubuh Ben terhuyung mundur, karena dorongan Ella yang marah. Namun, amarah pagi gadis itu malahan membuat kekehan Ben semakin kencang. Terlebih saat Ella buru-buru masuk ke kamar, Ben bisa melihat wajahnya bersemu merah.

Kekehan Ben terhenti saat mendengar ponsel Ella yang tergeletak di karpet sedang berdering. Ada nama James di sana. Ben tersenyum mengetahui hal itu.

"Nona, ponselmu berdering dari tadi," kabar Ben sembari mengetuk pintu kamar Ella. "Apa kau tidak berniat menerima panggilan dari ayahmu ini?"

Tak perlu menunggu lama, pintu di depan Ben langsung terbuka dengan kasar. Ekspresi malu-malu Ella sudah menghilang dari wajahnya. Digantikan oleh wajah kesal dan bibir mengerucut, ditambah dengan sambaran kasar di tangan Ben.

Pengawal Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang