Part. 4 (r)

7K 158 7
                                    

Setelah drama yang dilakukan Cindy di cafe pada Zefan, sukses membuat sakit hati yang dirasakannya mereda. Sesampainya di kosan, Cindy langsung merebahkan dirinya diatas kasur. Ia cekikikan sendiri mengingat ulahnya saat mengerjai Zefan, sungguh bahagia rasanya. Apalagi ketika Zefan disiram air kopi oleh wanita yang bernama Anya tersebut, sungguh menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Cindy, yah meskipun ada sedikit rasa iba dan bersalah.

Setelah membersihkan dirinya, ia berniat akan tidur. Namun sayangnya seseorang malah mengganggu tidurnya, siapa lagi kalau bukan Zefan?

BRAK!

Suara pintu kosan dibuka dengan sangat kencang membuat Cindy kaget dibuatnya.

"Zefan sialan!" rutuk Cindy.

"Cindy, lo apa apaan sih hah! Maksud lo apa sih!" kesal Zefan.

"apaan sih, udah sana keluar. Gue gak nampung sad boy di kamar!"

"sialan! Lo kali bad girl, jomblo karatan huuu!" ejek Zefan pada Cindy.

"jih lo gatau aja, meski jomlo tapi gue banyak yang mau!" sombong Cindy.

Sudahlah, jika keduanya sama sama keras kepala maka tak akan ada yang mengalah. Apalagi Cindy, ia akan terus mebombardir Zefan sampai ia kalah telak.

"dah lah sadboy sana hus! hus! pulang!" usir Cindy.

"gak mau! Gara gara lo gue harus putus tau gak! Dah lah mau tidur gue!" ucap Zefan lalu ikut tidur di samping Cindy.

"kamar lo digusur apa gimana hah? sampe ngikut molor di kamar gue?"

"iish berisik, udah ayo tidur ngantuk gue!" ucap Zefan lalu ia tertidur sambil memeluk Cindy.

***

Pagi tiba, seperti biasa Zefan sedang berada didalam kelasnya. Sosok Zefan memang dikenal banyak orang sebagai pribadi yang ramah dan juga menyenangkan. Jadi bagi Zefan untuk mendapatkan wanita sangat mudah, jika diberi kedipan saja para wanita sudah sampai mimisan, apalagi jika di tembak bisa bisa mereka meninggoy ditempat.

Selain Alviano, Zefan dekat juga dengan teman sekelasnya yaitu Avel Romero yah dan kelakuannya pun tak berbeda jauh dengan Zefan, manusia manusia haus selangkangan.

"Fan, gue mau tanya dong!" ucap Avel.

"apaan?"

"lo tau ga obat yang buat gugurin kandungan?" bisik Avel.

"lah buat apaan bego?" sinis Zefan.

"sst berisik! Ck, pacar gue hamil anjir. Gue bingung, gak mungkin gue nikahin dia!"

"gilaa lo, masih kecil udah bisa bikin anak kecil!" kaget Zefan penuh dengan ledekan.

"sialan lo! Jadi gimana?"

"lah mana gue tau! Gue gak pernah beli kaya gituan! Lo tinggal kawinin doang apa susahnya sih, kenapa milih yang ribet kalo ada pilihan yang mudah?"

"aiih masalahnya bokap gue over banget sama gue, kalo gue sampe hamilin anak orang, yang ada gue dikeluarin dari KK karena udah ngejelekin nama keluarga."

"ck, yaudah meningan lo konsul ke dokter kandungan aja. Biar aman juga!"

"hah, oke dah. Nah, lo juga kudu hati hati kalo main, crot sekali doang tapi tuh cairan bisa ampe berjuta juta. Jadi ada kemungkinan bisa hamil!"

"iya ah bawel!" ucap Zefan.

Mendengar penuturan Avel, mengingatkan dirinya saat bercinta dengan Cindy. Pasalnya sudah berapa kali ia mengeluarkan cairannya di rahim Cindy, namun Zefan yakin bahwa kecebongnya tak akan membuat Cindy hamil.

My Husband Is A Playboy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang