Part. 19 (r)

3.5K 118 10
                                    

Pagi hari tiba, ditemani dengan rintik hujan yang membasahi tanah membuat kedua sejoli yang sedang tertidur semakin mengeratkan pelukannya untuk menghalau rasa dingin.

"sshh, dingin." lirih Cindy dengan mata yang masih terpejam didalam pelukan sang suami.

Zefan yang sudah bangunpun semakin mendekatkan tubuh Cindy padanya. Melihat tubuh naked istrinya dengan keadaan hamil besar sungguh membuat birahinya semakin tersulut, ingin sekali Zefan menggempurnya lagi namun ia harus ingat kondisi istrinya bisa saja jika kecapean Zefan bisa menyakiti anaknya. Meskipun Zefan playboy, gini gini juga ia sangat menyayangi anaknya sendiri.

Cup!

"sstt, tidur lagi aja." ucap Zefan setelah mengecup dahi sang istri. Dirasa kantuk hilang, Cindy segera bangkit dari tidurnya lalu mendudukan dirinya dengan tubuh masih dalam keadaan naked. Sehingga kedua payudaranya terlihat oleh sang suami.

"emmh, Cin lo kenapa duduk gitu, ga dingin apa badan lo kena AC?" tanya Zefan.

"pegel kalo tiduran terus, pengen olahraga menjelang lahiran nih."

"mau olahraga kemana?"

"jalan jalan ke taman aja yuk, gimana?" saran Cindy, Zefanpun mengangguk pertanda menyetujui keinginan Cindy. Mereka kini langsung bersiap untuk berolahraga, ah lebih tepatnya mungkin berjalan jalan ke taman. Karena katanya bagus jika ibu hamil banyak berjalan ketika akan menjelang lahiran.

Diperjalanan menuju taman, Cindy banyak berhenti karena mengeluh capek dan pegal sehingga yang seharusnya 10 menit sudah sampai ditaman, mereka menghabiskan waktu 40 menit baru sampai.

"bentar, gue beli minum dulu." Ucap Zefan lalu pergi meninggalkan Cindy sendirian ditaman.

"jangan lama!" Zefanpun segera pergi ke arah warung dimana tak jauh dari tempat Cindy berada, ia segera membeli air minum untuk Cindy yang sudah sangat kelelahan. Setelah mendapatkan air minum, Zefan kembali lagi untuk menemui Cindy, namun sebelum itu ia melihat satu orang wanita cantik yang tak jauh darinya sedang olahraga.

Zefan merasa kenal dengan wajahnya, seperti mantannya ketika jaman SMA, mungkin lebih tepatnya mantan yang membuat Zefan patah hati, sehingga wajah sang mantan sangat dikenang. Baru saja Zefan akan mendekati wanita tersebut, namun terhenti saat suara Cindy yang memanggilnya tak sabar.

"manaa airnya cepetaaan! Keburu berojol gue ini, woy!" kesal Cindy.

"ck! Gak sabaran amat."

"lo nya kelamaan, bege!" kesal Cindy.

Zefan sedikit terpikirkan wanita tadi, apakah benar itu masa lalunya? Ataukah hanya sekedar orang yang mirip saja? tapi Zefan yakin orang itu adalah mantannya dulu, Zefan masih mengingatnya sampai sekarang.

"kenapa lo bengong?" tanya Cindy.

"gak!"

Merasa puas berjalan jalan di taman, akhirnya keduanya pulang dengan menggunakan mobil yang Zefan pesan memakai aplikasi, karena jika memaksakan jalan sampai rumah Zefan yakin bukan hanya kaki Cindy yang lemas namun juga anaknya pasti akan langsung keluar, dan Zefan tak menginginkan hal itu terjadi.

***

Cindy lalu segera beranjak menuju toilet untuk segera membersihkan tubuhnya dari segala macam kotoran yang hinggap ditubuhnya. Tak tinggal diam, Zefan segera mengikuti sang istri memasuki toilet, hingga membuat Cindy kaget.

"iish, bang Zef ngapain masuk kesini sih?"

"biarin dong!"

"ck! gue mau mandi, bang Zef!"

"yaudah. barengan aja ayok!"

Cindy hanya bisa menghela nafas kesal karena kelakuan sang suami, ia hanya bisa pasrah saja karena percuma jika ia mendorong Zefan keluarpun tak akan bisa karena tenaga Zefan sungguh besar, ditambah dengan dirinya yang sedang hamil besar bagaimana jika nanti terpeleset dan menyebabkan keguguran? oh tidak!

Akhirnya mereka mandi bersama diiringi dengan gurauan dan godaan yang Zefan berikan pada sang istri, ah Cindy hanya senang senang saja jika akur seperti itu dengan Zefan. Setelah selesai mandi, Cindy memilih memakai daster yang ia beli dari online, lalu ia duduk di kasur, melihat sang istri menuju ranjang Zefanpun mengikutinya.

"Cin, anak gue kapan launchingnya sih?" tanya Zefan sambil mengusap perut Cindy yang besar.

"heh! didalem perut gue tuh anak manusia, bukan barang! enak aja lo!"

"astaga! maksud gue kapan lahirnya?"

"HPL nya sih minggu depan, doain aja semoga sehat yaa dedeknya."

"iya pastinya, lo mau anak cewek atau cowok?" tanya Zefan sambil

"emm, mau cewek atau cowok sama aja asal sehat."

"gue pengennya anak cowok, biar jadi buaya kayak gue!"

"sinting! Anak gue jangan lo dibikin sesat dong enak aja!"

"ck! Becanda elaaahh, lo makin sini makin sensian aja anjir!"

"bodo amaaattt!"

***

Teman teman Cindy seperti Gizka dan yang lainnya sudah berada di rumah yang ditempati Cindy. Mereka hari ini memang sudah berjanji untuk bermain ke tempat Zefan dan juga Cindy, mereka hanya ingin bernonstalgia saja. Hari ini mereka akan menonton film dengan ditemani makanan ringan yang dimana hal itu adalah salah sau kegiatan rutin ketika mereka berkumpul saat SMA.

"hello guys, wellcome to my house!" teriak Cindy.

"ada makanan gak?" tanya Gizka, membuat sang punya rumah berdecak kesal karena teman temannya tak menghiraukan teriakannya.

"ck! Dateng dateng bukannya bawa makanan malah minta makanan!"

Cindy hanya mendengus saja, melihat kelakuan teman temannya. Jadi begini rasanya jika rumahnya di acak acak oleh temannya, dulu saat mereka SMA maka Cindy dan temannya akan mengacak acak rumah Gizka, namun sekarang sepertinya bagian rumahnya.

Baiklah mari bekerja keras untuk membersihkan rumah nanti!

Mereka menonton film yang Alviano beli, namun mereka tak tau film apa yang dibawa oleh Alviano. Mereka menonton dengan fokus, baby Fariz sedang tidur jadi Gizka tidurkan dikamar tamu yang letaknya tak jauh dari tempat mereka.

"woy, anjing baru mulai lo pada udah mesum aja sialan!" rutuk Zefan pada pasangan mesum didepannya, Rara dan Gio.

"ck! Lo kalo sirik tinggal ikutin aja sih." Jawab Gio.

"astaga rumah gue kenapa jadi tempat maksiat lo pada si!" kesal Cindy, dan mereka hanya mengangkat bahunya acuh.



_____________________

Jadi, jangan lupa VOTE, KOMEN dan juga FOLLOW nya untuk mengetahui kabar dari author💛💛

_____________________
Tbc
Girlysky

My Husband Is A Playboy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang