Part 7 (r)

5.8K 157 10
                                    

Mendengar kabar bahwa sahabatnya akan mengadakan acara pernikahan Rara dan Gio yang memang berkuliah diluar negeri segera pulang ke tanah air untuk menghadari acara pernikahan Cindy. Begitupula Aleta dan Arnold, karena memang mereka berkuliah di luar kota jadi tak terlalu jauh.

Mendengar kabar Cindy dan Zefan akan menikah sungguh membuat sahabat SMA Cindy kaget, pasalnya mereka tau bahwa Zefan dari sejak SMA tidak menyukai Cindy dan hanya menganggap Cindy hanya sebagai sahabat saja, tidak lebih. Bahkan julukan buaya buntung saja masih tercap baik di dalam diri Zefan.

Seperti biasa, setelah teman temannya sampai di tanah air mereka akan langsung berkumpul, dan pastinya basecamp mereka adalah di rumah Gizka. Entahlah rasanya nyaman saja jika diam dirumah Gizka dan Alviano.

"gilaaa Giz, lo sempurna banget sih. Udah kaya, punya suami tampan, terus sekarang punya baby tampan!" ucap Rara dengan takjub.

"haha yaiyalah, nasib gue emang sebagus itu!" sombong Gizka.

"by the way, si Cindy mana sih?" tanya Aleta. Tak menunggu lama, datanglah dua anak manusia dengan tak sopannya kedalam rumah Gizka, ingat bukan? Jika sopan bukan Cindy namanya.

"spadaaa, ada orang enggaa?" ucap Cindy setengah berteriak.

"sstt, jangan teriak kasian yang punya rumah, nantii berisik!" ujar Zia, kali ini Cindy mengajak Zia untuk bergabung dengan sahabatnya yang lain. Karena Cindy sudah menganggap jika Zia adalah sahabat sefrefekuensinya.

"cieee calon pengantin dateng juga, kiw!" ejek Rara.

"berisik Rara!" ucap Cindy sembari memeluk Rara rindu. Rindu rasanya berkumpul lengkap seperti ini. Pasalnya untuk berkumpul sangat susah, karena Rara berkuliah di Jerman.

"siapa nih, Cin?" tanya Aleta melirik ke arah Zia.

"oh iya lupa, kenalin Zia sahabat gue!" ucap Cindy mengenalkan Zia pada sahabat sahabatnya. Mereka berkenalan, dan tak lama mereka berbincang layaknya teman dekat. Tak ada kecanggungan antara Zia dan juga yang lainnya membuat Cindy senang melihatnya, pasalnya memang Zia gampang beradaptasi dengan orang dan tempat baru jadi tak susah mendekatkan Zia dengan sahabat lamanya.

"hah, akhirnya cinta SMA lo bakal terwujud juga Cin!" ucap Aleta.

"ya begitulah, tapi gue sebenarnya yakin gak yakin."

"why?" tanya Rara.

"kebiasaan lama si Zefan balik lagi, pacarnya bejibun gila!"

"yaelah pas nanti jadi laki lo juga bakal dia putusin tuh pacarnya."

"iya kalo putu, kalo kaga gimana nasib gue sama anak gue?" lirih Cindy diakhir.

***

Dilain tempat, Zefan sedang berada disebuah bar. Tentunya ditemani oleh para sahabatnya yaitu Alviano, Arnold, dan Gio. Al merasa bahwa sahabatnya ini sedang galau terbukti kini bahwa Zefan sedang memesan minuman beralkohol disana. Biasanya calon pengantin pasti akan bahagia menjelang hari pernikahannya, namun berbeda dengan Zefan yang sepertinya tidak menikmati moment tersebut.

"calon penganten bukannya diem dirumah lo malah keluyuraan gak jelas!" ujar Alviano pada Zefan.

"ck, penganten palalu! Arrgh, Al gue gak mau nikah Al!" racau Zefan yang sedikit sudah merasa mabuk.

"ck! ini anak udah minum berapa botol sih?" tanya Arnold.

"udahlah biarin aja." jawab Gio.

"gue gak mau nikah, gue pengen bebas!" racau Zefan lagi. Memang, sudah 2 jam Zefan minum sendirian lalu datanglah sahabat lamanya untuk menyusul Zefan di bar, namun sayangnya ketika mereka sudah sampai Zefan malah sudah teler. Dan bisa mereka pahami bahwa Zefan tidak menginginkan pernikahan ini, ia terpaksa menikah hanya karena ada nyawa yang harus ia pertanggungjawabkan.

My Husband Is A Playboy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang