Part. 12 (r)

3.8K 131 7
                                    

Cuti libur kini sudah selesai, kini saatnya Cindy dan juga Zefan kembali ke realita dimana tugas mereka yang kini menjadi seorang mahasiswa. Hari ini Cindy harus masuk pukul 9, berbeda dengan Zefan yang akan masuk siang.

"lo mau kuliah?" tanya Zefan.

"mau berenang!" jawab Cindy.

"lah, masa renang pake baju gituan?"

"ya lo udah tau mau kuliah masih tanya aja!" kesal Cindy.

"ya kan basa basi elah!" Tanpa memperdulikan ucapan Zefan, Cindy segera berangkat ke kampus menggunakan grab yang sudah ia pesan tadi. Memang jaraknya dari rumah ke kampus itu dekat, namun jika ditempuh dengan jalan kaki memang bisa disebut jauh dan membuat kaki tremor juga.

Dari semalam mood Cindy sangat jelek, apalagi setelah mengetahui bahwa Zefan pulang pukul 1 malam. Memang keterlaluan sekali Zefan ini, entah apa yang harus Cindy lakukan agar Zefan jera. Sesampainya dikampus, tak sengaja mata Cindy melihat seorang laki laki yang ia cukup kenal.

"gue kenal nih cowok! Tapi siapa ya?" ucap Cindy dalam hatinya. Daripada bingung memikirkan siapa dia, lebih baik Cindy segera masuk kedalam kelas karena sebentar lagi dosen akan masuk.

"WOI!" teriak Zia, astaga! Ingin sekali rasanya Cindy menggeplak kepala Zia. Gak bisa apa ya manggil gak teriak teriak, batin Cindy bergemuruh.

"lo kalo mau teriak teriak dihutan aja bego! Gak usah dikampus." kesal Cindy.

"yaampun Cin, takut gue kalo lo lagi sensi gini."

"ck! Tau ah ayo, ke kelas." Tanpa berbicara apa apa lagi, mereka kini sampai ke kelas. Namun dikelasnya ada satu pria yang justru Cindy kenal. Ia ingat wajah itu tapi ia lupa dengan namanya, dan satu wajah dan nama yang hadir dikepala Cindy.

"loh, lo?" kaget Cindy.

***

Zefan yang sedang asik berteleponan dengan sang kekasih hingga satu jam lebih, awalnya ingin mengajak keluar untuk hangout namun mengingat jam 12 nanti ia ada kelas jadi ia menundanya sampai ia pulang kampus.

"aku juga rindu kamu ko." jawab Zefan, entah bagaimana cara Zefan mendapatkan wanita baru untuk menjadikan kekasihnya. Mungkin benar kata pepatah yang mengatakan gugur satu, tumbuh seribu. Dan itu terbukti oleh Zefan, baru saja ia putus kemarin namun sekarang ia punya gantinya lagi.

"yaudah sayang, semangat ya! Aku tutup, bye." tutup Zefan.

Drrt! Terdengar suara getaran ponsel lagi pada ponsel Zefan, dan benar ada seseorang yang menelfonnya, siapa lagi jika bukan kekasihnya yang lain.

"maaf sayang aku abis mandi, jadi gak bales chat kamu." alibi Zefan. Menurut Zefan banyak pacar adalah banyak rezeki. Entah bagaimana caranya, yang jelas setiap mereka kencan selalu saja wanita yang mengeluarkan uang meskipun kadang Zefan yang membayarnya.

"boleh, nanti kita datting kalo aku udah pulang kuliah ya."

"love you too." Setelah mengakhiri panggilan, dilihatnya chat WhatsAp yang sangat banyak. Ada beberapa chat yang mengatakan bahwa mereka rindu pada Zefan, atau ada juga yang meminta pap pada Zefan, ada juga yang mengajak makan malam bersama Zefan.

"huft! Jadi orang ganteng capek juga ya!" ujar Zefan.

***

Cindy sudah menyelesaikan perkuliahan sebanyak tiga sks hari ini. Kali ini ia dan juga Zia akan segera ke kantin karena sungguh ia sudah sangat lapar, kasihan juga anaknya jika harus menahan lapar. Anak seorang Cindy tak boleh kelaparan! Ingat itu.

"eh Cin, si Iqbal ganteng ya?"

"iya!" ketus Cindy.

"kenalin dong!"

My Husband Is A Playboy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang