Part. 14 (r)

3.4K 132 14
                                    


Suasana kantin yang sangat ramai, namun tak membuat kedua pasangan itu risih. Zefan yang masih menyender pada bahu Cindy dikejutkan dengan suara wanita yang pastinya dikenal oleh Zefan.

"sayang?" panggil Caca.

"engh, Caca lo ngapain kesini?" heran Zefan.

Sedangkan Cindy mendadak mood nya kembali buruk, sedangkan Zia, Avel dan juga Dino yang sudah jengah hanya diam saja. Cindy hanya bisa menyumpah serapahi kekasih suaminya ini dalam hatinya saja, ingin sekali Cindy bilang bahwa Zefan adalah suaminya, namun ingat Zefan sendiri yang meminta untuk tidak dipublikasikan kepada orang lain.

"nanti jadi kan?" tanya Caca sambil duduk disamping Zefan yang memang kebetulan koong.

"mau kemana?" potong Cindy.

"hmm, jalan."

"gak bisa ya lo sehari aja diem dirumah, urusin bini lo bukan malah keluyuran terus, bege!" kesal Cindy.

"Caca meningan lo kesana aja nanti gue nyusul, jangan dengerin omongan ni anak, emang suka ngawur!" bantah Zefan, Cacapun menuruti ucapan Zefan untuk menunggu ditempat yang Zefan tunjukan.

"ck! Cindy gue bilang apa? Jangan ikut campur sama urusan gue." kesal Zefan.

"emang gue ikut campur apaan?" tanya Cindy sembari memakan es buah yang ia pesan tadi.

"ck, pura pura lupa lagi lo."

"yaudah sih, sono aja mau lo maen ke' mau lo tidur ke' sono aja gak usah lo peduliin gue yang lagi hamil ini, gue mah emang parasit doang kan di hidup lo?" ucap Cindy lalu pergi darisana menghiraukan tatapan orang orang yang sedari tadi memperhatikan interaksi mereka. Meskipun suara Cindy tak keras namun tetap saja membuat perhatian orang tertuju pada mereka.

"ck! Bodoh!" umpat Avel pada Zefan. Zia yang melihat pertengkaran keduanya menjadi bingung, namun setelah melihat bumil yang berlari keluar dari kantin iapun segera menyusulnya.

"hiks! Hiks! Zefan monyet! Gak tau apa tadi mood gue lagi bagus, dan dengan lancarnya lo bikin mood gue ancur!" tangis Cindy, dikehamilan yang memasuki usia 3 bulan ini Cindy sangat sensitif. Apalagi ditambah dengan permasalahan permasalahan mengenai dirinya dan juga Zefan, ia berasa menjadi istri simpanan daripada istri sah.

"loh, Cindy lo kenapa nangis sendirian, Zia mana?"

"ah, gak papa ko!" jawab Cindy sambil menyeka air matanya.

"ayok, duduk!" ajak Iqbal pada Cindy, mereka kini sedang berada disebuah taman kampus dan kebetulan ada kursi kosong.

"kenapa? Mau cerita?" tanya iqbal. Hening beberapa saat, hingga Iqbal kembali mengeluarkan suaranya. Keterdiaman Cindy membuat Iqbal paham bahwa wanita disampingnya itu sedang ada masalah, diam diam Iqbal melirik ke arah Cindy yang sedari tadi hanya melamun saja, kebetulan taman ini adalah taman yang lumayan sepi, jadi sangat cocok bagi orang yang sedang menenangkan hati.

"lo gak mau cerita gitu?" tanya Iqbal.

"hmm, gue gak papa ko! lo udah marriage, Bal?" tanya Cindy.

"gue? Belom Cin, masih nyari nih, hehe!"

"hmm, gue saranin kalo lo nanti udah punya istri jangan jadi suami yang brengsek. Sayangi dan cintai istri lo sebagaimana lo mencintai diri lo sendiri, jangan selingkuhin jangan dicuekin dah pokonya."

"haha! Gue juga gak mau ko jadi suami yang brengsek, ngapain selingkuh coba kalo satu istri aja udah ribet. Lo gak percaya? Boleh dicoba deh!"

"sorry gue gak minat!" jawab Cindy.

"haha! barangkali aja gitu butuh pembuktian"

"gak deh, meningan lo buktiin aja sama cewek lo jangan sama gue!" jawab Cindy, dan membuat keduanya tertawa.

***

Iqbal berjalan menyusuri koridor dengan fokus pada ponsel ditangannya, namun ponsel ditangannya terjatuh saat ada seseorang yang menabrakan bahunya dengan keras.

Dug!

"shit!" umpat Iqbal, ia memungut ponselnya yang terjatuh dan melihat ke arah orang yang menabrakan bahunya, ia hanya berdecak setelah tau siapa orangnya.

"punya hubungan apa lo sama Cindy?" tanya Zefan.

"kepo!"

"gue ngomong serius bege!" ucap Zefan sambil meremas baju kerah baju Iqbal.

"Ck! Mau gue punya hubungan atau engga ya suka suka gue lah. Emang lo siapa? Urusin aja noh pacar lo yang banyaknya kaya sampah dijalanan." ucap Iqbal lalu ia melenggang pergi meninggalkan Zefan.

Zefan kesal, bagaimana bisa Iqbal tau bahwa ia memiliki pacar banyak? Ah apa Zefan seterkenal itu, sampai sampai teman satu SMA nya itu tau? Sebenarnya, bukan tanpa alasan Iqbal berbicara seperti itu, pasalnya pacarnyapun pernah direbut baru baru ini oleh Zefan dan ia jelas sangat marah padanya, setelah beberapa hari ia mengiklaskan pacarnya mereka terlibat perkelahian karena Iqbal melihat Zefan yang sedang bermesraan dengan wanita lain, dengan artian mantan pacar Iqbal diselingkuhi oleh Zefan.

Setelah pulang dari kampus, Cindy mengajak Zia untuk shopping, kini mereka sedang membeli baju untuk ia pakai kekampus. Pasalnya teman teman kampusnya belum mengetahui bahwa ia sudah menikah dan hamil yang tau hanya Zia, Avel dan Dino saja, mulai hari ini ia akan memakai baju kebesaran untuk menutupi kehamilannya, semoga berhasil.

"mau yang kaya gimana sih lo bajunya? Bingung gue sedaritadi muter muter tapi masih tetep gak nemu." tanya Zia.

"oversize pokoknya, ini perut gue udah keliatan melendung soalnya. Kalo gak ditutupin entar orang orang pada tau." Ucap Cindy sambil meneruskan melihat lihat baju yang ia inginkan.

"ck! Yaudah sono lo pilih pilih dah, gue lemes muter mulu sedaritadai." ucap Zia.

"lemah lo baru muter bentaran doang udah lemes, apalagi gue yang bawaa anak kemana mana gak ngeluh tuh!" kesal Cindy, namun Zia tak mendengarkannya.

Drrt! Drtt! Ponsel Cindy terasa bergetar, ia melihatnya ternyata terdapat pesan dari suaminya.

hubbie

"Lo dimana? Kenapa belum pulang?"

Me

"Kepo lo!"

Melihat balasan Cindy, membuat Zefan mendesah frustasi. Jujur saja bukan niat hati untuk menyakiti Cindy, namun hatinya masih labil. Ia masih menginginkan kebebasan layaknya teman temannya yang lain, maka dari itu dia selalu bertindak layaknya bajingan, namun jauh direlung hatinya yang terdalam rasa suka pasti sudah ada apalagi semenjak hadirnya buah hati yang ada diperut istrinya.


_____________________

Jadi, jangan lupa VOTE, KOMEN dan juga FOLLOW nya untuk mengetahui kabar dari author💛💛

_____________________
Tbc
Girlysky

My Husband Is A Playboy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang