I Got A Feeling

648 45 21
                                    

2005

Pagi-pagi sekali mama Gerald sudah bangun untuk mempersiapkan sarapan. Gerald, Glenn, dan Ziandra masih tertidur lelap di sofa dengan berbalut selimut tebal. Mama Gerald sama sekali tidak mengetahui kalau anak-anak tersebut tadi malam sempat bertingkah seperti anak-anak kecil dan akhirnya mereka malah tidur bertiga di sofa. Ketika berjalan melewati tempat tersebut, mama Gerald sedikit kaget melihat anak-anak itu ternyata tidur di sofa.

"Loh, Ger, Glenn, kok kalian malah tidur di sini??", tanya mama Gerald.

Ketiga anak tersebut masih belum membuka mata mereka. Sekali lagi mama Gerald memanggil nama mereka, Gerald terlihat mengucek matanya sambil menjawab lesu.

"Dari tadi malam memang kami tidur di sini ma", jawab Gerald.

"Apa?? dari tadi malam kalian tidur di sini??", mamanya balik bertanya dengan ekspresi terkejut.

"Iya ma, Ziandra tadi malam kesini sendirian, terus gwa sama Glenn nyusulin dia sampai kami jadinya tidur di sini", jawab Gerald.

"Bukan karna Zizi nggak mau tidur di kamar, tante. Tapi karna Gerald tuh nggak mau ngalah. Zizi kan tidur di kamar tamu, jadi gwa nemenin dia, malah Gerald juga ikut-ikutan tidur di sana, mana muat buat 3 orang?? Ya Zizi keluar kamar lah", kata Glenn seperti menyalahkan Gerald.

"O... begitu... Ya bener lah, mana muat itu kamar tamu untuk dua orang? tempat tidurnya kan cuma segitu ukurannya. Kamu juga Ger, kan bisa tidur di kamarmu sendiri.. Ya sudah kalau begitu sekarang kalian pindah lagi ke kamar. Ini tumben juga hujannya belum reda, mau antar kalian ke sekolah juga nggak bisa, badai besar begini jalanan pasti rawan banjir, belum lagi nanti kalau ada yang kecelakaan. Hari ini minta izin nggak sekolah dulu bisa kali ya?", kata mama Gerald

Pagi itu memang keadaan cuaca masih sama seperti tadi malam. Hujan masih turun deras dengan disertai badai angin yang membabi buta. Sekali lagi mama Gerald berjalan ke arah jendela dan membuka korden untuk memastikan melihat keadaan di luar. Setelah itu ia kembali menutup korden dan mengatakan kalau ia juga tidak bisa masuk kerja pagi ini. Mama Gerald kembali memanggil-manggil nama Gerald dan Glenn untuk menyuruh mereka kembali tidur di kamar.

"Ger, Glenn, cepat kalian ajak Zizi ke kamar. Udah jangan rebutan tempat tidur lagi. Itu juga kan kamar tamu, biasanya kalian juga nggak mau tidur di sana, sekarang kenapa kalian aneh le?", mama Gerald mengomel kesal.

Glenn, keponakannya yang bisa dikatakan sedikit lebih penurut daripada anaknya segera bangkit duduk dan memanggil Ziandra untuk diajak pindah ke kamar. Tapi Ziandra masih tidur juga. Tidak ada yang tahu pasti apakah Ziandra benar-benar tertidur atau hanya pura-pura tidur supaya tidak jadi diajak pindah ke kamar. Akhirnya Glenn meminta Gerald yang mengajak Ziandra untuk pindah ke kamar. Mama Gerald masih mengomel menyalahkan Gerald dan Glenn. Mereka masih mendengar kalimat seperti, "Gara-gara kalian berdua ini tuh", atau "Kalian ini nggak berubah-berubah masih tetap seperti anak kecil", atau "Kalau kalian semua kenapa-kenapa bagaimana coba? di luar sini kan dingin".

Akhirnya mama Gerald berhenti mengomel pergi meninggalkan mereka bertiga sambil berkata, "Sudah, Glenn, tante nggak mau tau ya. Kamu sama Gerald ajak Zizi pindah ke kamar. Tante mau menyiapkan sarapan. Gerald, kalau mama nanti lewat sini dan masih ada kalian di sini, mama panggilkan papa kamu, biar dia yang urus kalian semua".

"Jangan ngadu sama om donk tante... Takut... Yaudah suruh Gerald tuh bangunin Ziandra, gwa pindah ke kamar sekarang. Daripada dihukum om, disuruh cuci mobil, ngepel teras rumah", kata Glenn menggerutu sambil membereskan selimut, bantal, dan gulingnya, lalu menuju ke kamar tamu.

Gerald yang takut kalau mamanya segera mengadukan kelakuan mereka ke papanya, segera bangkit dan memanggil-manggil membangunkan Ziandra.

"Zi, ayo pindah ke kamar aja. Nanti kita semua dimarahi papa, kena hukum lagi", kata Gerald dengan suara agak berbisik.

The Perfect 30 (Match)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang