Battlefield

1.4K 80 6
                                    

I never meant to start a war
You know, I never wanna hurt you
Don't even know we're fighting for
Why does love always feel like a battlefield??, a battlefield??, a battlefield??
(Jordin Sparks "Battlefield")

2004

Gerald merasa seperti ada yang tidak beres dengan Glenn dan Ziandra. Kemarin waktu Ziandra selesai mengajarinya mengerjakan PR, Ziandra ingin langsung pulang, tapi Glenn malah menahannya. Glenn juga malah memanggil mama Gerald dengan maksud memberitahu kalau Ziandra akan langsung pulang. Lalu mama Gerald sudah pasti juga menahan Ziandra untuk tinggal sebentar guna makan malam bersama mereka. Di meja makan, Glenn dan Ziandra duduk bersebelahan dan bercerita sangat akrab sekali. Tambah lagi mama Gerald dan papa Gerald juga sering menimpali cerita mereka. Jadi point pentingnya keakraban Ziandra dan Glenn berlanjut sampai waktu mereka makan malam, itu yang menurut Gerald tidak beres. Saat Gerald akan mengantar Ziandra pulang, Glenn juga mengingatkan Ziandra lagi untuk membuatkan paragraf bahasa Inggris yang menjadi PR Glenn tersebut. Hal itu yang semakin membuat Gerald tidak suka. Hari ini Gerald sengaja bangun lebih awal, ia ingin menemui Ziandra di sekolah sebelum banyak siswa yang datang. Gerald tidak melihat Glenn di rumahnya lagi. Gerald berpikir kalau Glenn mungkin sudah pulang ke rumahnya sendiri tadi pagi buta sebelum akhirnya juga harus berangkat ke sekolahnya sendiri. Gerald masih berpikir kalau Glenn itu sepupunya yang menyebalkan meskipun hanya Glenn sepupu yang paling dekat dengannya. Gerald sengaja hanya meminum segelas susu coklat hangat dan memakan Sunny Side Up (telur setengah matang) yang dibalut dengan dua lembar toast untuk menghemat waktunya. Akhirnya sampai di sekolah ia bernafas lega karena yang baru datang di sekolah hanya satu atau dua orang siswa yang memang rajin-rajin dan mereka semua tipe-tipe seperti Ziandra. Anak-anak patuh, baik, polos, dan tidak kebanyakan gaya. Gerald langsung menuju kelas 2 excellent yang memang letaknya di deretan bagian belakang gedung sekolah. Gerald tidak menemukan Ziandra di dalam kelas itu, dia hanya melihat 3 orang siswa di dalamnya dan tidak tahu siapa nama mereka. Gerald ingin bertanya pada mereka tapi tidak jadi. Gerald melihat tempat biasanya Ziandra duduk, sudah ada tas Ziandra berwarna biru dongker dengan botol air minum plastik di dalam laci meja itu. Gerald segera berlari ke kantin belakang sekolah, dia berharap menemukan Ziandra di sana. Kantin bahkan baru buka, pemiliknya masih menyiapkan makanan dan jajanan, pemilik kantin tersenyum padanya. Gerald heran kali ini, kemana si anak culun dan agak lembut-lembut kalem itu sepagi ini berkeliaran di lingkungan sekolah. Gerald berlari ke toilet sekolah, ia memeriksa apakah di dalam ada Ziandra. Setiap pintu toilet tidak ada yang terkunci dan tidak ada kamar toilet yang sedang dipakai. Gerald mulai panik.

"Apa mungkin sekolah ini berhantu?? Ziandra datang terlalu pagi sebelum matahari terbit dan dia dilarikan oleh hantu sekolah ini??", pikirnya.

Sendirian di dalam toilet sekolah sepagi ini membuat Gerald bergidik dengan pikirannya yang baru saja terlintas. Akhirnya ia memutuskan kembali ke kelas Ziandra. Setelah sampai di depan kelas itu dia juga masih belum mendapati sosok yang dicarinya. Ia bertambah panik, ia mulai merasa kalau Ziandra mulai menyusahkannya. Sebenarnya bukan menyusahkan, karna Ziandra bahkan tidak pernah minta bantuan apa-apa darinya. Hanya saja kali ini dia merasa kalau sampai Ziandra memang menghilang, dia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan sekolahnya. Jadi dia khawatir dengan sekolahnya, atau bisa jadi juga khawatir dengan Ziandra. Gerald akhirnya ingat kalau Ziandra selalu lewat pintu pagar belakang sekolah. Dari kelas Ziandra, ia hanya tinggal berjalan ke arah belakangnya lagi melewati lahan sekolah yang masih kosong dengan balutan rumput. Belum sampai ke pagar belakang sekolah, Gerlad menangkap pandangan dua orang siswa yang ia kenal. Ia sangat kenal keduanya dan membuatnya semakin mempercepat langkahnya.

"Kenapa lu nggak ada di kelas?!! Gwa udah dua kali ke kelas lu!!", Gerald setengah berteriak membentak Ziandra. Keduanya melihatnya heran.

"Oh, aku tadi cuma meletakkan tas di meja terus aku ambil buku latihan bahasa Inggris Glenn, kan aku buatin dia paragraf untuk PRnya", jawab Ziandra.

The Perfect 30 (Match)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang