The Voice Within

2.9K 131 14
                                    

When there's no one else
Look inside your self
Like your oldest friend
Just trust the voice within
Then you'll find the strength
That will guide your way
You'll learn to begin
To trust the voice within...
(Christina Aguilera "The Voice Within").

August 2003

Gerald
Sudah satu bulan ini aku di sekolah negeri. Ternyata memang enak sekali mempunyai orang suruhan untuk mengerjakan ini, mengerjakan itu, tugas sekolah, meminjamkan dan mengembalikan buku di perpustakaan. Seperti pagi ini, kelasku yang isinya memang orang-orang bodoh semua sedang melongo ke papan tulis melihat angka-angka dan rumus-rumus yang tidak kami mengerti. Kalaupun ada yang benar menjawab pertanyaan dari guru, itu cuma kebetulan saja. Aku langsung teringat orang suruhanku yang kelasnya berada di ujung sana, di dekat koridor penyambung antara deretan kelas satu dengan deretan kelas tiga. Baginya mungkin ini semua tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang diajarkan di kelasnya sana. Pasti tingkat kesulitannya berlipat-lipat dari ini. Ah, sudahlah. Aku jadi ingin melihatnya belajar di sana. Eh, kenapa ingin lihat dia? Bukankah ini jam pelajaran. O iya, lagian aku juga ingin pipis. Aku akan ke toilet dan itu melewati kelasnya. Mudah-mudahan aja pintu kelasnya terbuka. Aku sudah mengangkat tanganku untuk meminta izin, tapi tiba-tiba ada empat orang siswa laki-laki dari kelas dua dan satu guru lainnya mengetuk pintu kelas kami. Mereka segera masuk setelah diizinkan masuk oleh guru yang mengajar di kelas kami. Salah satu dari mereka memulai pengumuman, "Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, selamat pagi adik-adik kelas kami semuanya. Maaf sebelumnya, karena kami mengganggu pelajaran di pagi ini. Kami dari OSIS memberitahukan kepada seluruh kelas untuk mengirimkan utusannya minimal empat orang untuk pawai 17 Agustus nanti. Kami beritahukan sekarang supaya bagi yang diutus bisa mempersiapkan kostumnya masing-masing dengan baik. Adapun tema untuk kostum yang telah ditentukan adalah kebudayaan Indonesia dan keprofesian. Sekian dari kami, apabila ada kesalahan ucapan, kami mohon maaf. Wassalammmualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, selamat pagi".
Hmmm pawai, aku ingin mengusulkan diri untuk ikut pawai. Karna belum pernah aku ikut pawai memakai kostum. Sepertinya asik. Apalagi untuk merayakan kemerdekaan negaraku. Setiap hari raya Imlek toh aku juga tak pernah ikut pawai. Ide yang bagus, aku juga harus ajak si cowok lembut itu. Aku yakin dia pasti akan terlihat lebih baik tampilannya kalau aku ajak ikut pawai memakai kostum dan di make over. Karna sebenarnya aku lihat face nya dia itu imut & manis. Karna dia tak pintar dandan aja makanya kelihatan polos & standar gitu. Kebetulan jam istirahat ini aku akan ke toilet dan ketemu dia di kelasnya. Cowok lembut itu duduk di bangku paling depan, pas tepat di depan meja guru. Tapi ini kan jam istirahat, kenapa mereka semua masih ada di kursinya masing-masing? Bahkan tak ada guru di sana. Oh iya, ini kan kelasnya para orang rajin dan patuh aturan. Aku mengetuk pintu kelasnya yang terbuka. "Permisi...", aku langsung menuju ke meja anak itu. "Zi, lu udah daftar pawai buat 17 Agustus belum?", tanyaku dengan suara yang sangat pelan. Karna aku segan sama orang-orang pintar ini. Dia mengangkat kepalanya yang dari tadi menunduk melihat buku. Wajahnya menengadah melihatku yang berdiri di depannya. "Aku gak daftar pawai Ger, soalnya kelas kami semuanya dimasukkan ke paduan suara karna jumlah kami sedikit", jawabnya.
"Loh, kok gitu? Emangnya suara kalian bagus-bagus semua??", protest dariku.
"Iya, karna kami cuma ada 24 orang. Lagipula untuk bisa nyanyi gk perlu punya suara bagus kok. Yang penting teknik menyanyi nya, menyesuaikan jenis suara sama nada atau not lagunya. Kamu pikir Britney Spears itu suaranya bagus? Gak kok", jawabnya.
"Ah, gwa nggak tau soal itu. Emangnya lu pernah nyanyi?!", tanyaku lagi.
Tiba-tiba cewek berjilbab yang duduk di belakangnya ikut bicara, "Ziandra pernah tampil menyanyi kok waktu SMP. Kami lihat dia tampil waktu itu dia nyanyi lagunya Whitney Houston yang judulnya I Have Nothing".
Cowok lembut itu kulihat jadi malu & salah tingkah.
"Iya, itu waktu tampil ambil nilai solo song untuk ekstra kurikuler English Club", jawabnya malu-malu.
Kalau lagi malu-malu seperti ini dia lucu banget. Aku jadi suka lihat dia yang lagi malu. Bikin aku jadi ketagihan pingin selalu bikin dia malu.
"Lagian kamu kenapa ngebet banget sih mau ngajak Ziandra ikut pawai?", tanya cewek itu lagi.
"Karna biar ada teman gua. Dia kan sekarang jadi suruhan gua", jawabku ketus.
Akhirnya aku langsung keluar dari kelas itu dengan rasa kesal. Bahkan sampai di toilet aku membanting pintu toilet karna waktu aku berusaha menutup pintu itu pelan-pelan ternyata engselnya sudah agak rusak dan selalu terbuka lagi. Jadi tidak ada hubungannya dengan rasa kesalku.

The Perfect 30 (Match)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang