Pagi ini semua anggota massion berkumpul di rumah, dimana hari ini adalah hari minggu. Hari weekend.
"Adek ayok minum obat nya nak." Pagi ini Suzy telah dihadapkan drama putra bungsunya yang tidak mau minum obat. Sedari tadi Langit menolak meminum obatnya.
"Nggak mau mommy, pahit." Jawab Langit sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan mungil nya.
Dilain sisi, Kiandra yang baru turun dari lantai dua melihat mommy nya yang sedang membujuk adeknya yang tak mau minum obat. Akhirnya ia menghampiri keduanya di ruang depan tv.
"Adeknya kak Kian kok gak mau minum obat hm." Ucap Kiandra sembari mengelus pipi Langit yang agak tirusan.
"Rasanya pahit," sambil memanyungkan kedua bibirnya.
"Nanti di minumin kalau pahit, nanti adek sakit loh, dan gak bisa main sama abang Nello, kak Ken, kak Kian."
"Yaudah deh adek mau minum obat, cepet mommy suapin adek obat biar nanti bisa main."
Suzy dan Kiandra tersenyum lega akhirnya sibungsu mau minum obat.
Kiandra tertawa melihat tingkah Langit yang menggemaskan, ia menghujani pipi Langit dengan ciuman. Sedangkan Langit hanya terkekeh geli.Lalu Suzy menyuapi Langit obat ke mulut Langit dan memberikan air minum.
"Daddy dimana kak?," tanya mommy kepada si sulung.
"Di taman belakang mom sama Nello dan Ken main badminton."
"Ohh yaudah adek sama kak Kian dulu ya, mommy mau bikin kue gapapa kan dek?."
"Iya mommy," sembari mengangguk.
"Anak pintar." Balas Suzy mengelus Surai hitam Langit, lalu beranjak pergi ke dapur.
"Adek mau main diruang main adek atau ke taman belakang hm?," tanya Kiandra pada Langit. Langit mempunyai ruangan khusus sendiri yang cukup luas, disana banyak mainan dan almari kaca yang dalamnya berisi mainan mahal milik Langit.
"Mau ke taman," merentangkan kedua tangannya tanda ia mau digendong.
Kiandra yang mengerti yang diinginkan Langit, Kiandra langsung menggendong Langit ala koala dan pergi ke taman belakang.
Saat sampai ditaman belakang, Kiandra dan Langit melihat Daddy yang bertanding badminton dengan Nello dan Kenzo.
"Daddy!!"
Pekik Langit yang senang melihat sang Daddy.
"Ehh ada adek rupanya," lalu Jevan memilih menyudahi permainan nya dan menghampiri Langit dan mengambil alih Langit dari Kiandra.
"Mommy mana?," tanya Jevan pada Kiandra.
"Lagi di dapur buat kue dad."
"Ohh yaudah ayo kita duduk." Jevan dan Kiandra duduk dikursi yang tersedia di taman dengan Langit yang duduk dipangkuan sang Daddy.
"Nello, Ken istirahat jangan sampai kecapean nanti kalian sakit." Teriak Jevan memperingati kedua putranya.
Nello dan Kenzo pun mengangguk lalu ia bergabung dengan Jevan.
"Daddy adek pengen beli mainan," pinta Langit.
"Adek mau beli mainan apa hm?."
"Robot yang bisa jalan itu loh Daddy," sambil mengeluarkan wajah imutnya.
Kenzo yang tak tahan dengan wajah menggemaskan milik Langit pun langsung mencubit nya.
"Yaudah nanti kita beli ya," ucap Jevan. Jevan memang selalu menuruti semua keinginan Langit asal tidak mempengaruhi kesehatan nya.
Langit tersenyum sambil mengangguk.
"Udah pada selesai olahraga nya? nih mommy tadi buat kue untuk kalian semua dicobain ya." Suzy menghampiri anak dan suaminya sambil membawa piring berisikan kue coklat ditangannya.
Semuanya pun dengan segera mengambil kue buatan Suzy."Enak banget mom." Ucap Nello
"Iya mom enak banget." Ucap Kiandra
"Mommy pokoknya is the best dah," ucap Kenzo.
"Yaudah kalau enak gih dimakan nanti kalau sudah selesai kalian mandi," ucap Suzy sembari tersenyum senang melihat keempat putranya dan suaminya berkumpul bersama.
"Tumben kamu buat kue?," tanya Jevan kepada sang istri.
"Sesekali lah mas pengen buat, untuk kamu dan anak anak."
Setelah selesai memakan kue, Kiandra, Kenzo dan Nello pergi ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri begitu juga dengan Jevan.
🌼🌼🌼
Saat ini, Langit dan Suzy berada dikamar Langit sesuai permintaan putra bungsunya yang ingin tidur dikamar nya sendiri.
"Mommy," panggil Langit.
"Ada apa sayang hm."
"Adek mau susu dibotol."
"Adek mau susu? adek mommy tinggal bikinin adek susu sebentar ya kalau gitu."
Langit mengangguk. Lalu Suzy pergi meninggalkan Langit di kamarnya.
Langit hanya diam diatas tempat tidurnya menunggu mommy nya datang. Tapi tiba-tiba Langit merasa sangat mual, Langit langsung berlari ke kamar mandi.
"huwekkk!!huwekk!!"
Langit memuntahkan semua isi perutnya nya. Langit merasakan aneh pada hidungnya dan—
"Tess"
Cairan merah pekat keluar dari hidung Langit dan kepala Langit terasa sangat teramat sakit. Badannya terasa sangat lemas dan akhirnya—
"Brukk"
Langit terjatuh "hiks mom-my sak-kit," lirih Langit yang akhirnya kehilangan kesadaran nya di dalam kamar mandi dengan hidung yang mengeluarkan darah.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya terimakasih 💚 walaupun sudah tamat:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Jevanello[✅]
Random(Tidak di revisi) Dia Langit Jevanello anak bungsu dari keluarga Jevanello keluarga yang terpandang dan pastinya kaya raya. Namun, di usianya yang masih kecil, ia didiagnosa terkena penyakit yang mematikan. Semua anggota keluarga nya selalu mendukun...