Part 9💚

2.1K 219 6
                                    

Happy reading....

🌼🌼🌼

Saat ini Langit sedang duduk di tepi lapangan, karena saat ini jam pelajaran olahraga kelasnya. Langit menatap sendu area lapangan ada rasa sedih dan ingin ikut bergabung. Namun, Langit tentu tidak bisa karena penyakit yang dideritanya.

"Kenapa bengong hm?," tanya Miko yang melihat Langit sedang bengong, lalu ia ikut duduk disamping Langit.

Langit sedikit kaget dengan kehadiran Miko yang tiba tiba. "Ah gue gapapa kok," jawab Langit sambil tersenyum tipis.

"Langit kenapa gak ikut olahraga?, lo sakit?." Tanya Arka sembari duduk disamping Langit disusul Vero lalu menyentuh dahi Langit yang tak panas.

"Gue gapapa." menepis tangan Arka halus.

"Langit kita ini tuh sahabat jadi, gak usah ada yang ditutup tutupin dari kita." Ujar Miko diangguki oleh ketiga sahabatnya sembari menatap Langit hangat.

Langit lantas menatap ketiga sahabat nya bergantian.

"Sebenarnya gue...gue sakit Leukimia," jawab Langit sembari menundukkan kepalanya.

Sontak Arka, Vero dan Miko ketiganya tersentak kaget dan bungkam mendengar perkataan Langit seakan tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.

"Kalian pasti gak mau kan punya sahabat penyakitan gini," lirih Langit yang masih dengan posisi menunduk.

"Kata siapa??, kita seneng lo udah mau jujur gini jadi, kita bisa jagain lo Langit si adek bayi." Ujar Arka lalu menguyel uyel pipi mochi Langit dan benar saja diantara mereka berempat Langit lah yang paling muda.

"Ihh kok bayi sih," protes Langit yang tidak terima dikatain bayi.

"Lhah emang bayi," goda Vero mencoba mencairkan suasana.

Langit gemas ia mengerucutkan bibirnya.

"Udah-udah kasian tuh Langit bibir nya udah ngerucut gitu."

Mereka berempat pun akhirnya saling ketawa.

'tetep tertawa bahagia Langit gue akan menjaga lo' Batin Arka.

🌼🌼🌼

Langit kini perjalanan pulang. Langit dijemput oleh Nello sang Abang menggunakan mobil. Keadaan dalam mobil hening Nello tengah fokus mengemudi. Lalu ia menoleh ke samping ia melihat Langit sang adek yang tengah tertidur pulas. Nello memberhentikan mobilnya dipinggir jalan lalu ia menurunkan sandaran kursi milik Langit supaya adek bungsunya bisa tidur nyaman. Sebelum melajukan mobilnya kembali, Nello mengelus Surai Langit dengan penuh kasih sayang.

Sesampai dirumah, Nello dan Langit disambut didepan pintu oleh Kenzo.
Nello keluar dari mobil lalu memutari mobil membuka pintu langit. Kenzo yang melihat adek bungsunya tengah tertidur di dalam mobil lantas tersenyum dan menghampiri Nello dan Langit.

"Biar kakak aja yang gendong " Ujar Kenzo. Dibalas Nello mengangguk.
Lalu, Kenzo menggendong Langit ala Koala dan berjalan menuju kamar Langit diikuti Nello yang membawa tas Langit.

Sesampai dikamar Kenzo membaringkan tubuh Langit dengan sangat hati-hati agar si empu tidak terbangun.

"Selamat istirahat ya dek." Ujar Kenzo lalu mencium kening Langit.

"Kita keluar kamu juga harus istirahat," ujar Kenzo lalu merangkul Nello keluar dari kamar Langit.

Waktu berganti sore hari. Langit tengah bersiap siap untuk pergi dengan Abang dan kakaknya. Karena Kenzo tadi mengajak Langit dan Nello pergi kesalah satu cabang restauran nya.

"Mommy gimana penampilan adek?." Tanya Langit menghampiri Suzy yang tengah nonton tv.

"Yaampun anak mommy ganteng banget sih mau kemana hm?," Suzy gemas melihat putranya ini.

"Adek diajak pergi sama kak Kenzo dan Abang ke restauran kak Ken," jelas Langit.

"Iya mom gapapa kan?." Sahut Kenzo meminta izin Suzy.

"Iya gak papa tapi nanti jangan lupa kasih minum adek obat nya ya kak jangan sampai telat." Peringkat Suzy sembari menyodorkan beberapa obat Langit.

"Udah siap semua?." Tanya Nello yang baru selesai.

"Udah dari tadi abang." Jawab Langit sembari mengerucutkan bibirnya.

Nello yang lihat wajah gemas Langit lantas menghujani pipi Langit dengan ciuman.

"Yaudah ayo," Seru Kenzo sembari menggendong Langit.

"Kalian bertiga hati hati ya nak Jangan sampai terluka." Ujar Suzy

"Iya mommy."

Sesampai di restauran, Langit beserta abang dan kakaknya duduk disalah satu tempat dekat pintu, karena Langit yang meminta nya mereka pun hanya menuruti. Mereka memesan menu yang mereka inginkan kan dengan bebas.

Kenzo menyuapi Langit dengan sabar karena Langit memakan makanannya sambil berceloteh. Selesai makan, lantas Langit meminum obat yang diberikan oleh Kenzo.

 Selesai makan, lantas Langit meminum obat yang diberikan oleh Kenzo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC


Jangan lupa Vote dan komen

Terimakasih

Langit Jevanello[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang