Part 20💚

1.5K 185 14
                                    

Jangan lupa vote dan komen sebelum membaca
|
|
Happy reading

Hari demi hari tubuh Langit semakin melemah. Setelah kejadian kemarin saat tubuh Langit mengejang, membuat Langit harus berada di rumah sakit lagi. Namun, kali ini berbeda Langit kini menjadi pasien tetap dirumah sakit dan sekarang Langit berada diruangan khusus buat Langit yang sudah didesain sesuai permintaan Langit yaitu luar angkasa dan astronot seperti kamarnya dirumah.

Setelah melakukan kemoterapi, Langit terbaring lemah diatas ranjang pesakit nya. Jujur tubuh Langit sangat lemas kepala nya juga terasa sakit dan perutnya bergejolak mual. Langit mengerti itu semua afek dari kemo yang biasa Langit jalani. Meskipun begitu, Langit masih tidak terbiasa dengan itu semua dan sangat menyakitkan buat Langit.

"Mual mommy" lirih Langit dengan mencengkeram perutnya. Suzy segera mengambil baskom lalu menaruhnya di dekat ranjang Langit.

"Hoeekk...hoekkk...uhukk" Langit memuntahkan semua isi perutnya.

"Keluarin aja dek gapapa" kata Suzy sambil memijat tengkuk Langit.

"Sssa...kit....hah..hoekkk" rintih Langit sambil mencengkram erat selimut nya menahan sakit seluruh tubuhnya.

Jevan yang baru tiba, segera menghampiri putra bungsunya dan memegangi tubuh Langit yang sudah tak ada tenaga nya. Dan sesekali Jevan mengusap lembut punggung Langit.

"Adek tahan ya adek kuat kan" Ujar Suzy berusaha menyemangati putranya.

"Udah dek?" Tanya Suzy. Langit mengangguk lemah sebagai jawaban. Lantas Suzy segera membawa baskomnya ke kamar mandi untuk dibersihkan. Setelah selesai ia segera menghampiri putranya lagi dan membersihkan mulut Langit dengan tissue.

"Adek mau minum?" Tanya Jevan yang hanya dibalas anggukan oleh Langit. Segera Jevan mengambil gelas berisi air dan membantu Langit minum, setelah selesai ia mengembalikan lagi ke nakas.

Jevan membantu putra bungsunya itu kembali berbaring supaya putranya bisa istirahat. Tak lama kemudian, mata Langit terpejam menyelami alam mimpinya.

Suzy mengusap lembut surai Langit. Melihat pandangan sayu, wajah pucat, dan tubuh kurus Langit membuat hati Suzy sakit seperti teriris. Sosok ibu mana yang tega melihat putranya sakit seperti ini. Tapi Suzy harus tegar dan selalu memberi dukungan dan semangat buat Langit. Dan Suzy masih bersyukur karena walaupun keadaan putranya seperti ini tapi tidak mengurangi sedikitpun wajah tampan dan menggemaskan milik putra bungsunya.

"Mas kita duduk disofa aja biar ngga ganggu adek istirahat" ujar Suzy lalu ia berdiri dan berjalan menuju sofa yang berada di ruangan Langit. Jevan mengangguk sebelum beranjak kesana, Jevan membenarkan selimut Langit dan mencium kening Langit.

🥀

"Sekarang adek makan ya udah waktunya makan malam loh" ujar Kenzo sambil menyiapkan bubur yang berada di nakas.

"Mual kak" Jawab Langit pelan. Ya, rasa mual diperut Langit tak kunjung hilang. Percuma ia makan kalau nanti keluar lagi, bahkan tadi sebelum mommy nya pulang sempat menyuapi Langit tapi Langit memuntahkan semua karena rasa mual nya.

"Coba lagi ya dek biar bisa minum obat" Timpal Kiandra yang duduk ditepi ranjang Langit disampingnya.

"Belum bisa kak mu-- hoekk...uhukk hoekk" belum Langit menyelesaikan perkataannya ia sudah muntah lagi. Hanya cairan bening yang keluar karena sedari tadi Langit belum memakan makanan apapun. Dengan segera Kiandra memijat tengkuk Langit.

"Uhukk...hah...hoekk...hoekk"

Kenzo menatap sendu Langit hatinya sakit melihat adek kecilnya sakit dan menderita seperti ini. Tak terasa air mata Kenzo mengalir di pipinya dengan segera Kenzo mengusap nya ia tak mau menangis didepan Langit.

Langit merasakan tubuhnya teramat lemas, ia menyenderkan kepalanya di dada bidang Kiandra kakak sulungnya. Kiandra segera mengelap keringat dingin yang mengucur di kening Langit bahkan ada yang sudah mengalir dipelipis Langit menggunakan tissue.

"Kak....sssakit" adu Langit kepada kedua kakaknya.

"Mana yang sakit hm" Tanya Kenzo sambil menggenggam tangan Langit adek bungsunya.

"semuanya...." Lirih Langit dengan mata yang terpejam.

Kiandra dan Kenzo dibuat bungkam oleh lirihan Langit. Mereka ingin marah karena mereka tidak bisa melakukan apapun untuk mengurangi rasa sakit adeknya sedikit pun kenapa harus Langit adeknya yang harus merasakan sakit yang menyiksa ini.

TBC

|
|

Terimakasih untuk kalian yang sudah vote dan komen 💚

Satu kata buat Langit!!

Jaga kesehatan ya dan jangan lupa belajar jangan sibuk ngehalu terus hehehe 💚

See you next time

Happy birthday Mark Lee🎉🎂🎉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy birthday Mark Lee🎉🎂🎉

Langit Jevanello[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang