Part 21💚

1.5K 170 22
                                    

Jangan lupa vote dan komen dulu ya sebelum baca
|
|
|
Happy reading...

Pagi ini langit tampak cerah seperti dengan Langit yang pagi ini mood nya sangat baik. Kini Langit duduk ditepi ranjang nya sambil mengayunkan kakinya dan sembari mengamati kecantikan sang mommy yang tengah menata keperluan Langit seperti baju dan obat obatan Langit di almari kecil disamping ranjang pesakit Langit. Sesekali Langit tersenyum manis kepada Suzy, sang mommy. Suzy yang sadar tengah diperhatikan putra bungsunya itu sesekali menengok dan tersenyum. Hati Suzy menghangat melihat putranya bisa tersenyum kembali setelah beberapa hari lalu putra bungsunya itu kehilangan senyum manisnya karena penyakit yang bersarang di tubuh nya. Tapi sebagai sosok seorang ibu Suzy akan berusaha kuat supaya bisa memberi semangat dan dorongan kepada putra bungsunya supaya selalu semangat untuk sembuh.

Hanya Suzy yang kini menemani sibungsu dirumah sakit karena suami dan ketiga putranya ada urusan yang harus mereka selesaikan masing masing. Namun, Suzy tadi pagi sempat dihubungi oleh Taeyong sang adik katanya ia akan kesini menemani sang keponakan supaya tidak bosan. Tapi entah sampai sekarang malah belum muncul.

Setelah selesai menata semua keperluan putra bungsunya, Suzy melangkah mendekati Langit. Suzy mendekap putra bungsunya, sembari mengusap lembut surai tipis Langit sesekali ia mencium puncak kepala Langit.

"I love you mom" Ucap Langit sembari melingkar kan tangannya di perut Suzy sang mommy dan wajahnya disembunyikan di perut Suzy.

"Mommy loves you too boy" balas Suzy melepas pelukannya lalu menelangkup wajah sang putra sembari menghujani wajah Langit dengan ciuman.

"Ih mommy udah" kesal Langit.

'Ceklek'

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Langit dan Suzy. Tampak Taeyong dengan senyuman manisnya. Taeyong berjalan mendekati Langit.

"Pagi pangeran kecil" Ujar Taeyong sembari mencium pipi mochi Langit.

"Pagi juga samchon.... samchon kesini nggak bawa apa apa?" Langit  celingukan kira kira apa yang dibawakan oleh samchon nya.

"Samchon nggak bawa apa apa, emangnya kamu ngeharapin apa hm"

"Ah masak samchon jenguk orang sakit gak bawa apa apa sih" kesal Langit sambil menggembung kan pipinya.

Taeyong terkekeh tapi ia juga merasa bersalah karena tidak membawakan makanan apapun untuk keponakan kecilnya itu.

"Maaf...atau samchon pergi dulu aja untuk membeli sesuatu buat adek terus nanti kembali kesini lagi"

"Nggak usah samchon... samchon disini aja temenin aku" Cegah Langit ia kasihan kalau samchon nya harus bolak balik karenanya. Taeyong tersenyum sembari mengangguk.

Taeyong membaringkan tubuh Langit lalu Taeyong duduk di kursi samping ranjang Langit. Taeyong menceritakan semua hal kepada Langit, dari mulai hal yang lucu sampai hal yang serem serem. Langit menikmati cerita cerita yang diceritakan oleh Taeyong, samchon nya. Sedangkan Suzy, ia duduk di sofa sambil memperhatikan keduanya. Kadang Suzy dibuat terkekeh saat mendengarkan cerita omong kosong dari adiknya itu.

Taeyong membenarkan selimut keponakannya itu lalu ia mencium kening Langit. Taeyong tersenyum melihat wajah keponakannya itu sangat menggemaskan walaupun saat tidur.

"Ya Allah berikanlah kesembuhan kepada keponakan hamba, sungguh dia sumber kebahagiaan kami"

🥀

Siwon dan Yoona beserta putra nya Renjuna kini perjalanan ke rumah sakit. Mereka ngebela belain pulang dari luar negeri langsung ke rumah sakit karena ia sangat khawatir dengan kondisi Langit sang keponakan yang katanya kondisinya semakin memburuk. Langit sudah mereka anggap seperti putranya sendiri dan saat mendapat kabar dari Jevan sang adik, Siwon sangat lah khawatir. Langit juga memanggil Siwon dan Yoona dengan sebutan mama dan papa.

"Daddy mau pulang" Sedari tadi Langit merengek minta pulang, ia merasa bahwa tubuhnya sudah sehat.

"Jangan dulu ya, adek kan belum sembuh masih harus dipantau sama dokter" Jevan ngasih pengertian Langit putra bungsunya itu dengan sangat lembut supaya tidak merengek minta pulang terus. Karena kondisi Langit yang hari demi hari menurun.

"Iya dek lagi pula kita semua kan disini nemenin adek terus" Ujar Nello melangkah mendekati Langit. Lalu ia mengusap kepala Langit.

"Kalau gitu nanti beliin adek susu kotak satu kardus" ujar Langit sembari menggembung kan pipinya.

"Iya nanti abang beliin adek susu kotak satu kardus mau rasa apa hm"

"Strawberry". "Siap boss"

'Ceklek'

"MAMA PAPA" pekik Langit kegirangan. Ya ia sangat merindukan Siwon dan Yoona yang sudah lama berada diluar negeri. Semua atensi mereka mengarah ke pintu, mereka tersenyum saat mendapati sosok Siwon dan Yoona beserta putra tunggalnya. Siwon dan Yoona beserta Renjuna segera menghampiri Langit yang berada di ranjang pesakit nya. Siwon langsung mengangkat tubuh Langit kedalam gendongan ala koala dan menciumi pipi mochi Langit.

"Mbak kapan pulang nya?" Tanya Suzy pada Yoona. "Baru aj langsung kesini, kopernya dibawah pulang sama bodyguard" jawab Yoona menjelaskan. Sedangkan Suzy mengangguk ngerti.

"Gimana kabarnya kak?" Tanya Jevan kepada sang kakak. "Alhamdulillah baik semua jev"Balas Siwon.

Tiba tiba Langit merasakan kepalanya teramat sakit seperti dihantam dengan benda keras, seluruh tubuhnya terasa lemas dan yang lebih menyakitkan adalah telinga Langit berdengung. Dengan refleks Langit menutup kedua telinganya.

"Argh...sssakit...hiks...arrrgh" Erang Langit keras ketika merasakan sensasi yang sangat menykitkan. Semua orang terkejut dan panik segeralah mereka menghampiri Langit. Sedangkan Siwon, ia tersentak kaget ia segera membaringkan tubuh Langit diatas ranjang nya.

"Mommy Daddy.....sssa....kit... kepala adek mau pecahhhh" teriak Langit kesakitan. Jevan segera menekan tombol darurat berulang kali.

"Ya ampun adek, adek yang tenang ya nak" Suzy mendekap tubuh putranya erat, karena Langit meronta ronta terus mengeluh sakit.

"Tahan ya dek adek kuat kan". Tak lama kemudian, dokter yang menangani Langit pun datang dengan beberapa suster. Dengan terpaksa Suzy melepas pelukannya dan sedikit menjauh memberi ruang untuk dokter. Saat dokter tengah memeriksa keadaan Langit, dokter itu pun tersentak kaget saat tubuh langi kejang kejang hebat. Dengan segera suster menyuruh seluruh keluarga untuk keluar dari ruangan Langit.

TBC

Maaf ya kalau update ku lama karena tugas sekolah ku banyak banget yaampun belum juga aku kebanyakan praktek....dan juga tiba tiba mood nulis ku ngga ada fikiran buntu juga.

Maaf ya kalau chapter ini kurang menarik ya teman...

See you

Langit Jevanello[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang