Part 15💚

1.7K 190 19
                                    

Sudah satu minggu Langit dirawat di rumah sakit. Satu Minggu juga Langit belum tak kunjung sadar. Langit dirawat di ruang ICU. Kondisi Langit dikatakan koma sama Dr. Taeyong.

"Adek ini mommy sayang adek bangun ya mommy daddy sama kakak dan abang kangen sama adek. Adek itu penyemangat mommy, jadi adek harus bangun ya nak biar mommy semangat lagi" Ucap Suzy menggenggam tangan Langit sesekali ia mencium punggung tangan Langit putra bungsunya. Suzy tak kuasa menahan tangisnya melihat putra kecilnya terbaring lemah dengan alat alat yang menempel di tubuh putranya.

"Mommy keluar dulu ya nak gantian Daddy yang mau jenguk adek. Adek sayang nya mommy hiks bangun nak mommy kangen" Sebelum keluar dari ruang ICU Suzy mencium kening Langit terlebih dahulu.

Setelah Suzy keluar, Jevan masuk ke ruang ICU dan duduk disamping ranjang Langit. Hati Jevan sakit melihat Langit putra bungsunya yang selalu ceria dan selalu manja terbaring tak berdaya.

"Sayang bangun daddy disini nak nungguin kamu bangun" Jevan mengelus pipi Langit yang tidak tertutupi masker oxygen. Dan menggenggam tangan Langit yang terbebas dari infus.

"Adek bangun, daddy kangen banget sama adek hiks daddy kangen manjanya adek,kangen tidur bareng anak Daddy yang tampan ini hiks" Jevan tak kuasa menahan air matanya. Jevan menangis pilu sampai siapa pun yang mendengar nya pasti ikut bersedih karena menyayat hati.

Disisi lain, Suzy yang melihat sang suami dari kaca ruang ICU yang menangis, ikut menangis hati orang tua mana yang tidak sakit yang tidak hancur melihat putra kecilnya sedang berjuang untuk tetap hidup.

Tanpa disadari, ada pergerakan dari jari jari Langit. Perlahan, mata cantikk dari Langit membuka sempurna.

Langit ingin memanggil daddy nya, tapi ia belum kuat untuk berbicara mengeluarkan suara aja ia belum bisa. Dengan perlahan, tangan Langit meraih tangan daddy nya.

Jevan terkejut, saat Jevan merasakan ada yang menyentuh tangan nya. Dan benar saja Langit sang putra bungsunya menyentuh tangan nya. Dengan cepat, Jevan menekan tombol darurat. Tak lama kemudian, Taeyong datang bersama beberapa suster. Suzy yang melihat Taeyong masuk ikut masuk ke ruang ICU ia takut jika terjadi sesuatu dengan putranya.

"Keponakan samchon bener bener hebat, terus bertahan ya dek" ujar Taeyong selesai memeriksa lalu mencium kening Langit. Taeyong mengganti masker oxygen Langit dengan nassal canula biar Langit lebih nyaman. Lalu Langit dipindahkan ke ruang rawat VVIP.

"Akhirnya anak daddy sadar juga Daddy kangen sama kamu nak" Ujar Jevan sambil menciumi pipi Langit.

"Adek mau minum nak?" Tanya Suzy. Langit mengangguk lemah.

Suzy lantas memberi Langit minum dengan sedotan agar putra nya bisa minum dengan mudah.

"Adek tidur istirahat lagi ya mommy sama daddy temenin adek disini" Ujar Suzy sambil mengelus surai tipis Langit. Langit mengangguk sembari tersenyum lalu ia terlelap tidur. Langit merasa sangat nyaman tidur sambil dielus elus sama Suzy mommy nya.

🌼🌼🌼

Kiandra, Kenzo dan Nello dalam perjalanan ke rumah sakit, tapi sebelum ke rumah sakit Kiandra memutus kan membelikan Langit mainan terlebih dahulu. Karena ia ingat sebelum pergi liburan minggu lalu adek bungsunya itu merengek kepada nya minta mainan baru. Sesampai di toko mainan, Kiandra langsung membelikan adeknya beberapa mainan, setelah memilih Kiandra membayar dan kembali ke mobil dan segera menuju rumah sakit karena sudah tidak sabar ingin menemui Langit. Mereka sudah mengetahui jika adeknya sudah sadar karena sang mommy sudah mengabari nya.

"Gasabar deh aku pengen ketemu sama adek" ujar Nello yang sudah sangat merindukan Langit adeknya.

"Sama kakak juga" Balas Kenzo yang juga sangat merindukan adek kecilnya.

Langit Jevanello[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang