"Adek kita tidur siang ya," kata Suzy yang sedari tadi melihat Langit menguap terus di pangkuan Jevan, suaminya.
"Adek mau minum susu dibotol mommy," pinta Langit.
"Mommy buatin dulu ya dek," lalu Suzy beranjak pergi ke dapur.
"Ayo kita ke kamar dulu dek nanti biar mommy nyusul," ucap Jevan lalu menggendong Langit ala koala dan berjalan ke lantai dua.
Setelah sampai dikamar, Jevan membaringkan tubuh sang buah hati dengan hati hati, lalu ia ikut membaringkan tubuhnya di samping Langit.
Suzy membuat kan susu hangat kesukaan Langit, setelah selesai Suzy pun pergi menuju kamarnya dimana ada putra dan suami nya. Langit memang mempunyai kamar sendiri tapi ia sering tidur dengan mommy dan daddy-nya karena biar Suzy dan Jevan bisa memantau keadaan Langit, dan apabila jika Langit tiba tiba kambuh mereka bisa mengetahui nya.
"Ini, susu adek."
Langit mulai mendudukkan tubuhnya, tapi tiba tiba kepalanya terasa pusing dan ia merasa mual. Tapi Langit mencoba meminum susunya siapa tau pusing nya akan hilang, tapi saat susunya diminum Langit merasa sangat mual dan segera berlari ke kamar mandi.
"huwekkk hwekkk!!"
Saat melihat Langit berlari ke kamar mandi Jevan dan Suzy pun khawatir dan langsung berlari mengikuti Langit ke kamar mandi. Suzy berjongkok dan mulai memijat tengkuk leher Langit.
"Udah dek?,"tanya Suzy.
Badan Langit terasa lemas, kepala nya juga teramat sakit. Lalu Langit menatap Suzy dengan mata berkaca kaca.
"huwaaaa mommy sakit."
Jevan menggendong Langit ala koala dan menepuk nepuk punggung Langit pelan, mencoba menenangkan Langit.
"Adek tidur ya biar pusingnya hilang ya nak." Suzy merasa sedih melihat putra bungsunya lagi lagi kesakitan.
Beberapa saat kemudian Langit berhenti menangis, mungkin karena capek.
Tak lama kemudian, terdengar suara dengkuran halus dan nafas yang mulai teratur. Jevan yang menyadari itu, segera membaringkan tubuh Langit dengan hati hati. Jevan dan Suzy sedikit lega karena akhirnya putranya tertidur juga.
"Selamat tidur jagoan Daddy," bisiknya ditelinga Langit lalu mencium kening Langit.
"Cepet sembuh sayang nya mommy." Ucap Suzy lalu mencium pipi Langit.
"Mas, tubuh adek banyak lebam mommy gak tega lihatnya," ucap Suzy saat meneliti tubuh Langit yang sedang tertidur, Suzy menemukan banyak lebam ditubuh putranya itu.Tanpa disadari Suzy meneteskan air matanya.
"Aku akan melakukan yang terbaik untuk putra kita kamu yang tenang ya." Suzy pun mengangguk.
💚💚💚
Saat Nello pulang dari sekolah, keadaan rumah terasa sepi ia tahu kalau jam segini, pasti adeknya sedang tidur siang.
"Ehh abang udah pulang, sana gih mandi terus makan nak," titah Suzy yang baru turun dari lantai 2 mendapati putra ke tiga nya.
"Iya mom...adek tidur ya mom?."
"Iya...adek lagi sakit jadi nanti kalau kamu diajak main jangan mau ya bang, nanti adek tambah sakit."
Suzy memang kalau memanggil Nello dengan sebutan abang.
Nello pun mengangguk mengerti lalu beranjak pergi ke kamarnya.
"Eunghhh," suara lenguhan Langit yang baru bangun, lalu ia mengerjab ngerjab kan matanya setelah sepenuhnya nyawa Langit terkumpul, ia bangkit lalu turun dari tempat tidur. Langit berjalan keluar dari kamar daddy dan mommy nya,lalu berjalan menuju kamar Nello sang Abang.
"Ceklek!!"
"Abang," panggil Langit dengan senyuman yang sangat menggemaskan.
Nello tengah duduk di pinggiran ranjangnya. Saat sedang mengecek ponsel nya, tiba tiba ada seseorang yang membuka pintu kamarnya, dan memanggil namanya. Saat Nello menoleh kearah pintu, terlihat lah sosok kecil mungil yang sangat menggemaskan.
"Iya adek mau apa hm?," tanya Nello menghampiri Langit, lalu berjongkok menyamai tinggi adeknya.
"Temenin adek main yuk bang."
"Nonton kartun aja ya dek, kan adek lagi sakit." Ajak Nello ia ingat permintaan sang mommy untuk tidak menuruti Langit jika mengajak bermain, karena kondisi Langit yang menurun.
"He.em adek mau nonton kartun tayo." Ucap Langit semangat.
Nello terkekeh gemas melihat tingkah adeknya ia mengusak rambut Langit gemas. Lalu Nello menggandeng tangan mungil milik Langit dan beranjak ke ruang tv.
💚💚💚
"Kak Kenzo yang tampan sejagat raya pulang," ucap Kenzo sedikit berteriak.
"Kenzo kamu ini baru pulang udah teriak teriak aja," tegur Jevan yang tak mengerti dengan fikiran Kenzo, putranya itu.
"Hehehe maaf dad," balas Kenzo sembari terkekeh.
"Kakak pulang," ucap Kiandra dengan suara berat nya.
"Kalian sudah pulang sana mandi terus turun nanti kita makan malam bersama," tutur Suzy kepada kedua putranya.
"Iya mom," jawab Kiandra dan Kenzo bersamaan.
"Kakak!." Pekik Langit senang melihat kedua kakaknya.
"Adek jangan deket deket kakak dulu ya, kakak banyak kuman karena belum mandi." Ucap Kiandra dengan lembut.
Langit hanya mengangguk menurut.
Lalu Kiandra dan Kenzo berjalan menuju kamar masing².
Waktu berganti malam, setelah selesai makan malam, anggota keluarga Jevanello sedang berkumpul di ruang keluarga depan tv sambil menayangkan film kartun. Setelah minum obat, Langit memakan biskuit yang dibelikan Kenzo sesuai janjinya tadi pagi. Ia memakan di pangkuan Kenzo kakak keduanya.
"Adek sini sama abang," ucap Nello yang ingin memangku Langit.
"Disini aja dek sama kak Ken ya jangan mau sama bang Nello bau ketek," balas Kenzo yang tak mau jika Langit direbut Nello.
"Lhah enak aja..kak Ken tuh yang bau ketek. Ketek nya gorila lagi huu," balas Nello yang tak terima dikatain bau ketek sama Kakaknya.
"Enak aja kalau ngomong, sini cium ketek kakak kalau emang bau ketek nya gorila," sembari melihat kan keteknya.
"Hii ogah." Nello bergidik ngeri
"Kalian apa apaan sih ribut terus kalau ketemu." Tegur Kiandra yang gemas dengan tingkah kedua adeknya itu.
"Kalian itu ya gak pernah akur kalau ketemu," ucap Jevan
"Kak Ken tuh dad yang mulai duluan," ucap Nello mengadu ke Jevan
"Kok aku sih kamu tuh," balas Kenzo tak terima.
"Udah udah kalian jangan berantem terus dong." Akhirnya sang mommy yang angkat bicara. Untuk melerai anak-anaknya.
"Mommy adek tidur." Ucap Kiandra pelan yang melihat ke arah Langit yang udah tertidur pulas sampai sampai tidak terganggu dengan perdebatan Nello dan Ken. Mungkin karna efek obat Langit tertidur.
"Yaampun anak Daddy pulas banget tidurnya." Jevan mengambil alih Langit dari Ken dan langsung menggendong Langit dan beranjak ke kamar.
"Daddy sama mommy tidur dulu ya, kalian jangan begadang gak baik buat kesehatan ya nak," peringkat Suzy kepada ketiga putranya.
"Siapp mommy ku yang cantik," ucap Nello.
Suzy tersenyum, lalu ia beranjak ke kamar.
Saat dikamar, Jevan membaringkan tubuh Langit dengan hati hati agar sang empu tidak terbangun, lalu ia membaringkan tubuhnya disamping kanan Langit dan Suzy disamping kiri Langit.
TBC
Walaupun sudah tamat tapi vote dan komen tetep berlanjut ya :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Jevanello[✅]
Random(Tidak di revisi) Dia Langit Jevanello anak bungsu dari keluarga Jevanello keluarga yang terpandang dan pastinya kaya raya. Namun, di usianya yang masih kecil, ia didiagnosa terkena penyakit yang mematikan. Semua anggota keluarga nya selalu mendukun...