25.) Not ready

145 16 1
                                    

"Cyn, ayo jalan." Suara itu berasal dari ponselnya, ia sedang telfonan bersama sahabatnya.

"Kemana?" tanya Cynta, sejujurnya ia malas sekali untuk keluar. Nonton drakor seharian saja sudah terbaik banget.

"Kemana kek, lo di rumah terussss, gak bosen?" Shandra menyautkan pertanyaan Cynta.

"Di rumah enak banget woi.. seru banget malah."

"Udah sinting nih anak, dahlah kita langsung culik aja nja." Shandra gemas sekali ingin nampol Cynta, manusia mana yang seneng di rumah terus? Cynta aneh.

"Iya, lo siap-siap, Cyn. Awas aja lo." Senja dan Shandra mematikan panggilan nya itu.

"Ya Allah, padahal ini lagi seru banget," dumel Cynta, segera ia mematikan laptopnya.

Sebelumnya, ia menatap layar laptopnya dulu, terdapat Jeon Jungkook di sana. "Nanti aku nonton lagi kok, ganteng. Kamu jangan sedih yaa." Sambil mengelus layar laptopnya.
Iya, dia sedang menonton run bts. Kalau kalian ARMY pasti taulah.

Makhluk-makhluk yang tidak terlihat di kamar Cynta mungkin capek, mendengar kehaluan Cynta yang sudah mendarah daging. Apalagi pas drakoran, enggak ada keluar kamarnya.

Setelah itu ia bergegas ke kamar mandi, perlu waktu 10 menit ia sudah siap, rambutnya ia gerai begitu saja, dia hanya memakai kaos berwarna putih dan celana kulot abu-abu dan tidak lupa tas hitam, yang selalu menjadi favorite nya.

Setelah itu ia bergegas ke kamar mandi, perlu waktu 10 menit ia sudah siap, rambutnya ia gerai begitu saja, dia hanya memakai kaos berwarna putih dan celana kulot abu-abu dan tidak lupa tas hitam, yang selalu menjadi favorite nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cynta! Buruan."

"Iya udah! Bentar," ucap Cynta, mengoles bibir nya dengan lipgloss.

Ia segera membuka pintu kamarnya, terlihat muka Shandra yang kesal, sedangkan Senja, adem, kalem, imut.

"Ya Allah, santai aja mukanya mba." Cynta sambil menutup pintu kamarnya.

"Muka gue emang kayak gini, anjir!" Shandra tak terima, ya emang wajahnya sudah dari dulu seperti ini, tegas.

Cynta dan Senja tertawa, "Iya iya iya, yuk," Mereka bertiga menuruni tangga.

"Mama, Cynta pergi dulu ya." Cynta menghampiri mama nya yang sedang fokus membaca majalah kecantikan, lalu mengambil tangan mama nya untuk dikecup. Di lanjuti dengan sahabatnya juga.

"Iya sayang, hati-hati ya."

🪵🪵🪵

Mereka bertiga sudah sampai di mall, sepertinya nonton bioskop seru. "Nonton yuk, mau gak? ada film terbaru lho."

Pacar Virtual (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang