Happy reading!!
o ma ma may
o ma ma may
you got me high so fast
Ne jeonbureul hamkkehago sipeo
o ma ma may
Suara itu berasal dari kamar mandi seorang perempuan, yang bernama Cynta Zolanda Amora. Nyanyi dikamar mandi sudah menjadi hobi bagi gadis beralis tebal ini, padahal mamanya sering menegurnya, untuk tidak nyanyi kalau dikamar mandi.
Setelah selesai mandi, ia langsung mengenakan seragam putih yang berukuran lebih besar dari badannya, rok abu-abu selutut, memakai dasi, gesper, dan menata rambutnya yang sengaja ia uraikan begitu saja.
"Cakep bat dah gue," pujinya, melihat dirinya dari kaca.
Kemudian ia menuju ruang makan, disana sudah ada ayah, mama, dan kakaknya.
Sampailah ditangga terakhir, sudah jadi rutinitas setiap pagi dirinya, nyapa orang rumah. "Selamat pagi Ayah, Mama, Oppaku," sapa Cynta. Biasanya orang kalo dipagi hari malas buat bicara banyak, namun beda dengan anak bermarga Zolanda, kadang teriak-teriak, ribut.
"Oppa-oppa, lo kira gue udah bangkotan?" Kesal Rakhi.
"Kak Rakhi." Cynta menarik kursi disebelah Rakhi, untuk ia duduki, "Oppa kalau di Korea itu artinya kakak laki-laki, dan yang boleh manggil itu cuma adik perempuannya aja," lanjut Cynta, menjelaskan.
Rakhi memberhentikan aktivitas sarapannya itu, menoleh kearah Cynta, "Lah kalo orang yang gatau artinya, bisa ngiranya kakek-kakek. Lagi, lo idup di Indonesia begayaan make bahasa luar." Itulah sifat Rakhi Zolanda Akbar, gamau kalah, susah dibilangin, dan keras kepala.
Cynta menatap sinis kakaknya itu, sebenarnya Rakhi itu baik, ganteng, so sweet, care, tapi itu semua nggak akan menutupi sifat-sifat buruknya.
Setelah sarapan selesai, Cynta dan Rakhi bersiap untuk berangkat sekolah, mengecupi punggung tangan kanan kedua orangtuanya, supaya lancar beraktivitas diluar sana.
"De, jangan cape-cape ya, obatnya jangan lupa diminum kalau kamu ngerasa pusing," ucap mama. Bukan sakit yang gimana-mana, imun Cynta ini kadang menurun kalau kecapekan.
"Siap ma!"
🪵🪵🪵
Karena Rakhi sudah memiliki KTP dan SIM, ayahnya memberi izin untuk bawa motor kesekolahnya, sekolah Rakhi dan Cynta berbeda. Harusnya bareng, tapi Cynta tidak ada niat untuk masuk sekolah kakaknya, karena takut diawasin everyday, kayak bakal di mata-matain gitu, jadi mending pisah aja.
Gedung sekolah Cynta sudah mulai terlihat, jarak dari rumah juga nggak begitu jauh, jadinya cepat sampainya. Rakhi menghentikan motornya, pas didepan gerbang sekolah Cynta.
"Asik, udah SMA aja lo," goda Rakhi, Cynta turun lalu melepas helm yang ia pakai. "Yailah, masa mau SMP terus," jawab Cynta, sambil mengembalikan helm ke Rakhi.
Rakhi mengambil helmnya,"Semangat sekolahnya, kenalan sama temen- temennya. Kalo bisa kenalin gue juga ke temen lo, siapa tau ada yang mau sama gue," kata Rakhi
Mau heran, tapi ini Rakhi. Mau nampol tapi nanti siapa yang nganter, "Apaan sih, gajelas lo!" kesal Cynta. Daripada banyak omong dan berdebat gajelas, ia langsung menarik tangan Rakhi, dan mengecupnya, "Yaudah gue masuk dulu, bye."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Virtual (End)
Romance"Nggak ada hujan, nggak akan ada bunga." Harusnya kita tidak usah bertemu dan mengenal secara real, jika akhirnya akan sama. Inilah kisah Cynta Zolanda Amora, menemukan teman cinta nya dari dunia game. Akankah selamanya? atau akan berakhir? Daripada...