21). Gagal move on

235 21 13
                                    


"You should have thought about it from the start before I fall in love with you"

.

.

.

Manusia mana yang habis putus bisa langsung move on? langsung lupa? memang ada, tapi apa iya, bisa secepat itu? sudah sangat pasti, jika seseorang itu melupakanmu dengan cepat. Berarti dia tidak mencintaimu dengan tulus.

Sama hal nya dengan Cynta kini, masih memikirkan mantan kekasihnya itu. Sampai pada saat jam pelajaran hari ini, dirinya hanya diam, sambil memainkan pulpen.

"HEH!!! bengong aja sih, kita kan mau ulangan kenaikan kelas. Dengerin tuh penjelasan gurunya," bisik Senja, sambil menyenggol sikut Cynta dengan sikutnya.

Cynta buyar dalam lamunannya, "Iya-iya. Lo ngeliatin aja lagian, fokus juga dong." Cynta melirik kearah Senja.

"Gue tabok lo ye! masih mending gue ingetin," kesal Senja, Cynta hanya tertawa pelan.

Minggu depan, sudah mulai ulangan kenaikan kelas. Okay, kali ini harus serius, biar nilainya nggak turun. Biar bisa masuk PTN lewat jalur nilai raport. Minggu ini pasti akan dikasih banyak banget soal ulangan tahun lalu, hal inilah yang sangat digemari Cynta. Karena soal-soal ini sangat membantu buat belajar mandiri.

Pada saat fokus-fokusnya ngerjain soal, ada seorang lelaki masuk kedalam kelasnya. Tanpa Cynta sadari, lelaki itu menghampirinya, memberinya sebuah kotak yang dibaluri plastik hitam. Lalu Cynta mendongakan kepalanya--

Cynta terkejut bukan main, ternyata itu adalah Vito. Ada apa dengan dirinya?

"Maksudnya apa ya kak?"

Setelah ngasih plastik itu, Vito pergi begitu saja, tanpa kata-kata, tanpa bicara.

***

Ya, harusnya dirinya fokus dengan pelajaran. Cynta tergiyur lagi, karena kedatangan Vito dan bingkisan ini.

"Kalo penasaran, ya dibuka aja. Gak usah diliatin terus," Ucap Rehan, mereka berdua kini berjalan beriringan. Karena ingin ketempat yang sama, ke perpustakaan. Rehan memang sangat menggemari baca. Walaupun cover nya keliatan badboy, tapi pinter nya bukan main.

Mereka sudah sampai di perpustakaan, mengambil tempat duduk dibagian tengah. Tanpa berpikir panjang, Cynta membuka kantong plastik itu dengan hati-hati. Dan mulai untuk buka kardusnya. Ternyata isinya, setangkai bunga mawar, kertas yang terisi tulisan lumayan panjang, dan beberapa cemilan yang ia suka.

Rehan mengintip sedikit demi sedikit, penasaran juga. Lalu ia menurunkan bukunya, "Apa tu?"

Cynta memasukan kertasnya didalam saku seragamnya, "Bunga mawar." Menunjukan bunganya kearah Rehan. Rehan menanggukan kepalanya, lalu melanjutkan bacanya lagi.

"Tapi alasan dia ngasih ini apa ya?" Tanya Cynta, membuat Rehan menurunkan bukunya lagi.

"Kalo penasaran banget. Mending tanya orang nya aja langsung," kata Rehan, jawaban Rehan tidak membantu sama sekali, karena pada dasarnya, Cynta tidak mau lagi bertemu dengan Vito.

Ya ampun, sampai lupa. Kedatangan dirinya ke sini kan untuk mencari buku pelajaran. Cynta melihat satu persatu dari ujung rak ke rak. Buku yang ia inginkan ada di sana, dengan cepat ia mengambil buku itu.

Pacar Virtual (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang