°°°
𝐊𝐀𝐍𝐀𝐆𝐀𝐑𝐀Hari ini mungkin menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu oleh kedua orang yang sedang duduk berdampingan dengan senyumnya yang tidak luntur sejak tadi.
Beberapa menit yang lalu, kedua orang tersebut sudah menjalin hubungan yang sah secara agama juga negara. Siapa lagi jika bukan Aruni dan Gilang.
Setelah tiga bulan dari lamaran mendadak kemarin, kini Aruni dan Gilang memenuhi keinginan masing-masing untuk mengucapkan janji suci.
Bukan hanya mereka berdua yang sedari tadi menyunggingkan senyuman bahagia, orang tua Gilang maupun Aruni sama-sama bahagia sekarang, tak terlepas dengan Gara yang bahkan hampir menangis tadi jika saja tidak ada Kirana disampingnya.
Tiga bulan penuh dengan keperluan yang merepotkan, baik bagi Aruni juga Gilang. Mereka berdua sangat-sangat repot mempersiapkan pesta pernikahan yang diadakan hari ini.
Namun, setelah mengucapkan janji suci juga menjalin ikatan bersama, rasa lelah yang mereka hadapi tiga bulan kemarin rasanya hilang begitu saja, tergantikan dengan perasaan bahagia tak ada tandingannya.
Gara senang tentu saja, akhirnya dia bisa merasakan apa itu keluarga, benar-benar membuat dadanya bergemuruh dengan perasaan bahagia. Melihat senyum Aruni yang bahkan tidak luntur sejak tadi saja sudah membuatnya bahagia.
Akhirnya ia bisa mempunyai Ayah seperti orang lain, berbagi cerita dengan lelaki yang dipanggil dengan sebutan ‘Ayah' tersebut. Apalagi Gilang mulai mengerti anak itu mengingat dirinya juga sangat dekat dengannya.
Gilang tak kalah bahagia, sejak pertama kali bertemu Gara, hatinya merasa kalau dia seperti memiliki ikatan dengan anak tersebut, entah mengapa, tetapi yang penting Gilang sangat nyaman berada di dekat lelaki tersebut.
“Alah cemen lu, gitu aja nanges.” Sandy yang datang langsung mengejek Gara saat melihat butiran tersebut turun seenaknya membasahi bagian pipi Gara.
“Diem.” Gara menatap tajam Sandy, bukan karena marah tetapi malu yang menyerangnya saat ketahuan menangis saat ini.
Sesegera mungkin ia menghapus jejak air matanya pada pipi.
Teman dekat Gara datang tentu saja, dengan undangan yang Gara berikan tentang hari bahagia orang tuanya.
“Nyumbang lagu dong Ga,” ujar Letani menyuruh Gara untuk mengambil alih mic dari seorang penyanyi sewaan Gilang.
Sejak tadi lagu yang terputar bukan tipe Gara. Semuanya lagu untuk berjoget ria, seperti dilihat tamu undangan yang datang menikmati untuk menggerakkan badannya bersama pasangan masing-masing.
“Iya, Kirana yang nyanyi lo yang dampingi pake gitar.” tambah Langga menyahuti.
Gara hanya menoleh ke arah Kirana, meminta persetujuan yang tentu saja diangguki oleh sang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANAGARA [ ✓ ]
Fantasy❝Dia kembali, pemilik bola mata indah nan tenang itu datang lagi.❞ . . . Bagaimana jadinya jika Aruni mendapatkan seorang putra yang sangat mirip dengan mendiang putrinya? Bahkan, netra coklat itu seperti berpindah kepemilikan! Mengangkatnya menja...