°°°
𝐊𝐀𝐍𝐀𝐆𝐀𝐑𝐀
Malam minggu hari ini Gara habiskan dengan bermain game diponselnya. Dikarenakan dirinya tidak memiliki partner untuk diajak jalan jalan, alhasil dia mengurung dirinya dengan ponsel yang masih menyala melihat kegiatan teman-temannya yang sedang memamerkan jika sedang berduaan dengan sang kekasih. Apakah kalian tahu Gara juga ingin merasakannya?Aruni tidak pulang malam ini, katanya ada suatu pekerjaan yang harus ia selesaikan hari ini juga. Jadi sekarang Gara sendirian di rumah. Langga yang diminta untuk menemani juga sedang pergi bersama Letani.
Ia mau meminta Arin untuk menemaninya, namun tidak jadi karena mulai sekarang Arin adalah musuh terbesarnyaml. Mereka selalu beradu mulut jika bertemu, lagi pula Arin sekarang juga sedang keluar bersama kekasihnya mungkin.
Malam yang sepi ini ia gunakan untuk bermain ponselnya. Merasa jengah juga bosan akhirnya lelaki itu beranjak dari kasurnya, berjalan keluar kamar dengan tidak lupa menguncinya.
Taman didekat rumahnya tak terlalu buruk untuknya, walaupun suasana tampak sedikit ramai dari biasanya tidak mengurangi keindahannya dimalam hari.
Lampu warna warni terpasang apik disepanjang jalan, banyak juga yang mengabadikan pesona itu saat ini. Gara memilih duduk disalah satu bangku kosong dengan suasana yang lebih sepi.
Semua orang disini membawa pasangan, tampaknya hanya dirinya yang terlihat sendiri. Memilih menikmati udara segar malam ini tanpa menghiraukan tatapan aneh yang diberikan oleh beberapa orang yang melewatinya.
Dengan tangan yang dimasukkan hoodie merah maroonnya ia mulai terpejam, menikmati semilir angin yang menerpa wajah tampannya. Sungguh tenang.
Baru sekitar 10 menit ia memejamkan mata, ia melihat dalam gelapnya kelopak mata ada seseorang yang tersenyum kearahnya, seorang anak kecil yang tersenyum manis kearahnya. Anak kecil yang misterius tidak ia kenali.
Lalu Gara membuka matanya, dihadapanya tidak ada anak kecil seperti dalam benaknya tadi, ia sadar jika anak kecil perempuan itu tiba-tiba saja masuk dalam benaknya. Memunculkan banyak tanda tanya dipikiran Gara.
“Siapa sebenarnya?” gumamnya merasa sedang diteror sesuatu.
Ia bergidik ngeri lalu beranjak, lebih baik dirinya makan saja karena sedari tadi perutnya minta diisi.
Berjalan di tengah keramaian bukanlah yang Gara suka, sebisa mungkin dia menghindari peristiwa tersebut. Seperti sekarang, ia memilih melewati jembatan gelap daripada lewat trotoar dengan banyak orang berdesakan disana.
Gara menoleh melihat sekitar, tidak ada siapapun, dan itu lebih baik baginya.
Sesampainya di swalayan yang biasa ia datangi dengan Langga ketika malas belajar, dia memesan makanan mie instan yang sudah langsung diseduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANAGARA [ ✓ ]
Fantasía❝Dia kembali, pemilik bola mata indah nan tenang itu datang lagi.❞ . . . Bagaimana jadinya jika Aruni mendapatkan seorang putra yang sangat mirip dengan mendiang putrinya? Bahkan, netra coklat itu seperti berpindah kepemilikan! Mengangkatnya menja...