Bonus Chapter

369 21 0
                                    

°°°
𝐊𝐀𝐍𝐀𝐆𝐀𝐑𝐀

“ABANGGG!!!” Anak kecil itu terlihat meloncat ke arah gundukan diatas kasur dengan kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ABANGGG!!!” Anak kecil itu terlihat meloncat ke arah gundukan diatas kasur dengan kasar. Memanggil dengan sebutan abang untuk kakaknya agar segera bangun.

Namun yang ia duduki saat ini adalah sebuah guling tertutupi selimut. Tidak ada siapa siapa dibawahnya.

Gara sudah menduga hal itu akan terjadi, maka dari itu dia memposisikan gulingnya menjadi sedikit terlihat jika itu dirinya, lalu lelaki itu berjalan menuju kamar mandi dengan perasaan yang lega.

Setelah mendengar suara lompatan juga panggilan mengarah kepadanya ia bersyukur bisa ke kamar mandi lebih cepat sebelum si kecil menuju kamarnya.

“Adek... abangnya mana?” Itu suara Aruni yang memanggil si kecil dengan lembut saat mendengar suara isakan dari dalam kamar putranya.

“Bun, abang tati uling... hiks... abang... banun...” Anak itu terisak mengingat Gara tidak ada dikamarnya. (Bun, abang jadi guling... hiks... abang.... bangun....)

Aruni mendekat, mencoba menenangkan si kecil, “Abang lagi mandi mungkin.”

Isakan si kecil mereda lalu menggerak gerakan hidungnya yang mengeluarkan cairan bening membasahi area bawah hidung.

Matanya mengerjap lucu dan mengangguk paham. Setelah itu Gara keluar dari jaman mandi dengan menggunakan baju santai.

“Tuh kan, abangnya habis mandi.” Aruni berkata agar si kecil lebih tenang.

“Kenapa sih pagi pagi udah nangis?” Gilang mendekat saat mendengar suara isakan kecil dari kamar Gara.

“Nggak tau tuh, bocil kan emang gampang nangis.” jawab Gara sembari terekeh.

“Aku nda bocil ishhh...” Si kecil menggeram kesal mendengar ucapan Gara. (Aku nggak bocil ishhh...)

Gara terkekeh mendengar adiknya yang belum bisa berbicara dengan bahasa yang jelas.

Gilang pun tak bisa menahan gemas, ia mendekat lalu mencubit pipi tembam sang anak sangking menggemaskannya.

“Udah udah, adeknya jangan digituin.” Aruni memperingati dua orang yang gencar sekali membuat si kecil menangis.

Singkatnya, Aruni dikabarkan mengandung setelah tiga bulan menikah. Lalu sekarang si kecil berkelamin laki-laki ini sudah menginjak usia tiga tahun, lalu Gara yang sudah bersekolah di jenjang perkuliahan.

Adiknya itu sungguh sangat banyak bicara, berbanding terbalik dengan Gara yang sedikit bicara. Namanya anak kecil, hal apapun pasti mereka tanyakan dan hal itu terjadi kepada Gara. Bahkan sangat ingin tahu si kecil pernah sampai mencubit lengan Gara kesal karena pertanyaannya tidak dijawab.

Untuk ukuran anak kecil berumur tiga tahun adiknya ini sudah termasuk anak yang hiperaktif, sangat cepat tanggap dan mengerti ketika diperingati.

Si kecil itu diberi nama yang tak jauh berbeda dari sang kakak, yaitu Kaniraga Darmawangsa. Gara dan Raga.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




SEGINI DULU YAAA
AKU FAHRRALEE PAMIT UNDUR DIRI
BYEBYE
KAYAK RASANYA NGGAK TEGA PISAH SAMA GARA HUHUUUU
TAPI AYO MOVE KE CERITA LAIN

KANAGARA [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang