9# Festival Musik

1.2K 540 108
                                    

°°°
𝐊𝐀𝐍𝐀𝐆𝐀𝐑𝐀

Setengah semester sudah terlewati begitu saja, Gara sekarang sudah naik kelas ke tingkat tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setengah semester sudah terlewati begitu saja, Gara sekarang sudah naik kelas ke tingkat tengah. Ia menjadi kakak kelas juga masih menjadi adik kelas.

Banyak sekali surat entah surat apapun dari adik kelas barunya yang diterima oleh Gara. Dia bingung untuk apa surat-surat ini diberikan kepadanya.

Tidak berniat membacanya, ia memberikan semua surat itu kepada Langga yang sedang memakan eskrim pada tangannya.

Hari ini musik festival penerimaan siswa baru yang diadakan setiap tahun diselenggarakan, Gara merasakan festival untuk pertama kalinya.

“Apa ini?” tanya Langga menerima semua surat dari Gara.

“Nggak tahu.” Gara mengangkat bahunya acuh, lalu bermain ponsel yang sedari tadi berdering.

Notifikasi terus masuk ke dalam sosial medianya, belum seminggu ia naik ke kelas 11, sudah banyak adik kelas yang mencoba mendekatinya lewat pesan pada sosial medianya.

Tanggapan Gara seperti biasa, dia tidak tertarik dan membiarkan pesan-pesan itu masuk walaupun tidak dibaca.

Pada festival ini, Gara tidak memainkan gitarnya. Ia kedapatan memegang gitar walaupun sebagai pengganti.

Banyak kakak kelas yang ikut serta memeriahkan festival ini sebelum mereka disibukkan oleh ujian yang padat.

Pagi ini, belum terlalu ramai sebab peserta didik baru sedang dalam absensi dan mendaftar jika ingin menunjukkan bakat. Tidak banyak yang menyumbangkan bakat mereka. Hanya ada anak OSIS dan beberapa orang yang sedari tadi berada di atas panggung.

Gara juga tidak berniat berdekatan dengan panggung karena tidak ada keperluan, juga tidak menyukai suasana gaduh yang diciptakan oleh suara musik dekat panggung. Anak itu hanya membeli beberapa makanan yang sudah disediakan stand perkelas.

Langga dan Sandy mengikuti Gara yang nampak malas melakukan hal apapun. Kondisi sekolah yang ramai membuat Gara dan kedua temannya duduk didepan kelas dan enggan melihat lihat lagi.

Lagu kesukaan Gara diputar dengan kakak kelas yang menyanyikannya diatas panggung. Lelaki itu mengikuti alunan nada dengan suara khasnya, sedikit hafal dengan liriknya. Pandangannya tetap fokus terhadap ponselnya, namun ia masih bisa fokus dengan lirik demi lirik yang ia nyanyikan.

“Wahh mantep nih bocah,” celetuk Sandy yang memang tidak pernah mendengar Gara bernyanyi.

“Maju dong Ga,” Langga menyeret lengan lelaki itu sampai beranjak.

“Nggak,” tolak Gara berniat melepaskan genggaman tangan Langga pada lengannya.

“Alah nggak asik, maju dong.” Sandy membantu Langga menyeret lengan Gara.

KANAGARA [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang