4# Kehidupan Baru

2K 863 236
                                    

°°°

𝐊𝐀𝐍𝐀𝐆𝐀𝐑𝐀

Langga mengantar Gara memasuki kamar Naya yang tidak terlalu menonjolkan sifat perempuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langga mengantar Gara memasuki kamar Naya yang tidak terlalu menonjolkan sifat perempuan. Kamarnya bisa terbilang untuk anak lelaki karena cat yang menempel pada dinding berwarna abu muda dan semua perlengkapan di dalamnya pun hanya berisi alat alat umum.

Aruni sudah memindahkan semua pakaian dan barang-barang Naya ke dalam kamarnya. Ruangan kosong milik Naya kini hanya berisi kasur, lemari, gantungan baju, dan meja belajar.

“Kamu mandi dulu ya, abis itu keluar sama Langga.” Aruni menyuruh Gara untuk bersiap.

Gara hanya mengangguk dan menjalani perintah sang bunda.

Aruni bersama Bima—Kakak laki lakinya atau Ayah Langga— untuk mengurusi surat surat hak asuh Gara, cukup memakan waktu karena ini sudah seminggu pemrosesan.

Langga sudah menunggu Gara di depan rumah Aruni, cukup lama karena Gara kebingungan saat memilih baju di lemarinya. Aruni sengaja memberikan beberapa baju Nanda yang mungkin masih muat untuk dikenakan oleh Gara.

Gara keluar dengan kaos putih yang tertutup kemeja kotak-kotak berwarna biru dan celana jeans hitam. Cukup rapi dan tahu style menurut Langga.

Mereka berdua akhirnya jalan menggunakan sepeda motor milik Langga menuju ke mall terdekat. Pertama, mereka menuju barber shop untuk merapikan model rambut Gara yang panjang dan tidak terurus.

“Model ini ya mbak, biar samaan sama saya,” kata Langga kepada pekerja yang akan memotong rambut Gara.

Gara hanya diam dan menurut kata kata Langga. Sekitar 15 menit rambutnya sudah rapi dengan model biasa dan menghilangkan model poni milik Gara.

“Anjir cakep, kalah ini gua,” lontar Langga saat melihat Gara sudah siap dengan gaya rambut barunya.

“Sekarang kita beli baju,” ajak Langga menarik lengan Gara agar keluar dari ruangan itu.

Setelah berjalan melewati eskalator dan beberapa wanita yang tiba-tiba menghalangi jalan mereka berdua. Akhirnya Langga dan Gara tiba di toko baju. Langga memang menuruti perintah Aruni untuk membelikan beberapa baju dan sepatu untuk dikenakan Gara.

“Pilih aja yang lo suka,” ujar Langga membiarkan Gara berjalan sendiri.

Namun alih alih berjalan ia malah kembali ke samping Langga.

“Lah kok malah balik?” tanya Langga.

“Saya nggak tahu.” jawab Gara bingung.

KANAGARA [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang