29# Bahagia dan Sedih

653 105 24
                                    

°°°
𝐊𝐀𝐍𝐀𝐆𝐀𝐑𝐀

Terhitung sudah dua minggu hubungan Gara dan juga Kirana berjalan, mereka berdua benar-benar sedang dimabuk asmara saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terhitung sudah dua minggu hubungan Gara dan juga Kirana berjalan, mereka berdua benar-benar sedang dimabuk asmara saat ini. Selalu saja berdua kemana-mana.

Hari ini Gara berniat mengajak Kirana jalan-jalan sebentar, dirinya sudah pusing memikirkan ujian yang sudah berlalu kemarin. Kini lelaki itu butuh waktu untuk mengistirahatkan pikirannya dengan menikmati angin segar dari sungai yang mengalir di sebuah tempat wisata.

Gara meminjam motor Langga lagi, anak itu masih belum berani untuk sekedar meminta atau ditawarkan oleh Aruni tentang kendaraan.

Sedikit merepotkan sebenarnya harus meminjam ketika ingin bepergian, untung saja Langga bersedia meminjamkannya. Lalu dengan alasan motornya sedang dipinjam Gara, lelaki itu malah meminjam mobil milik Arin atau Ayahnya.

Kirana yang memilih tempat tersebut, pemandangan bukit serta sungai yang mengalir setengah deras. Tidak butuh waktu lama untuk mencapainya, dengan berangkat lebih sedikit siang, kini dua sejoli itu sudah bisa menikmati angin segar yang menerpa wajah mereka.

Gara sedang bermain di sungai, dengan kaki yang sudah terlepas dari sepatunya, ia rendam pada dinginnya air sungai. Melupakan Kirana yang sedang makan sebuah makanan ringan dibelakangnya.

“Ga, mau nggak?” Kirana duduk disalah satu baru yang bisa diduduki sebelah Gara.

Lelaki itu menoleh, lalu mengambil beberapa buah makanan ringan itu untuk dipindahkan ke tangannya dari bungkusan.

Terlihat sekali jika Gara enggan mengeluarkan kakinya dari air tersebut, masih ingin bermain pada air yang mengalir walaupun sedikit dingin.

“Boleh renang nggak sih?” Gara sudah menahan diri untuk tidak menceburkan dirinya ke dalam air segar dihadapannya.

“Nggak boleh! Lo nggak bawa baju,” Kirana sontak memekik sedikit marah ketika Gara mengajukan pertanyaan.

Karena tidak mau Gara nekat menceburkan diri, akhirnya Kirana menyuruh lelaki itu untuk beranjak dan menuntaskan jalan jalan mereka melihat lingkungan hijau.

“Bangun ayo, mending jalan jalan.” Kirana mengulurkan tangannya untuk diraih oleh Gara.

Lelaki itu menerimanya dengan mudah, lalu memasang kembali sepatu miliknya yang tergeletak begitu saja disebelahnya.

Mereka berdua kini memilih untuk berjalan, melihat bagaimana indahnya lingkungan hijau yang memanjakan mata. Kirana pun terlihat memotret banyak pemandangan yang indah.

“Dapet...,” gumam Gara saat mendapatkan jepretan foto yang baru saja ia tangkap, dengan pemandangan indah yaitu Kirana yang sedang mengarahkan ponselnya ke arah lain.

Kirana yang mendengarnya menoleh, menatap Gara yang tersenyum indah sembari menatap ponselnya.

Lalu Gara mengambil saah satu tangan Kirana untuk segera ia genggam, setelah menyimpan ponselnya mereka kembali berjalan.

KANAGARA [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang