24# Ini Benar-benar Kecelakaan

662 156 53
                                    

°°°
𝐊𝐀𝐍𝐀𝐆𝐀𝐑𝐀

Gara terbangun sesaat setelah mendengar suara benda jatuh di luar kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gara terbangun sesaat setelah mendengar suara benda jatuh di luar kamarnya. Suara tersebut membebaskan Gara dari sakit tadi, melupakan mimpi yang sempat membuatnya mengeluarkan air matanya.

Lelaki itu mengusap pipinya yang basah, bingung dengan yang terjadi saat ini.

“Ngapain gue nangis pas tidur?” gumamnya dengan heran menatap air matanya yang tidak sedikit, cukup membuat bantalnya basah separuh karenanya.

Gara keluar dari kamarnya untuk melihat apa yang terjadi hingga suara benda jatuh sangat terdengar begitu nyaring.

Aruni sedang berjongkok, membersihkan serpihan kaca dari bingkai foto yang jatuh karena tidak sengaja terkena tasnya tadi.

“Bunda kenapa?” tanya Gara mendekatinya.

Aruni mengusap wajahnya yang basah, “Enggak, ini cuma tadi nggak sengaja kesenggol jadinya jatuh.” jawabnya.

Gara dengan jelas melihat wajah Aruni yang sedang menangis, dengan bahu naik turun menahan tangisnya. Lelakinitu mendekat untuk mengusap punggung sang bunda yang mengeluarkan isakannya.

Foto yang jatuh tadi adalah foto Naya ketika berumur 6 tahun, saat Naya baru belajar sepeda, Aruni memajangnya didinding rumahnya. Namun karena tidak sengaja tersenggol, foto tersebut jatuh dan membuatnya menangis karena mengingat masa anak anak Naya.

Gara paham itu, dirinya juga harus memberi ruang bagi Aruni untuk mengenang kembali masa dimana ia belum ada dan Aruni bersama Naya saat itu.

° ° °

Gara heran, setelah kejadian Aruni menangis karena foto itu, dirinya sudah tidak merasakan hal aneh lagi, lebih tepatnya setelah bermimpi itu. Namun, lelaki itu sama sekali tidak pernah mengingat mimpi dimana ia bertemu dengan seorang anak kecil itu lagi.

Lelaki itu tidak pernah merasakan perasaan aneh yang tiba-tiba menyerangnya. Apa dia sudah bisa melawan perasaan aneh itu seperti yang dikatakan wanita kemarin saat pertandingan Langga? Kalau jawabannya iya maka Gara akan bersyukur bisa terbebas dari perasaan aneh yang menyerangnya tersebut.

Mungkin hari ini menjadi hari yang baik bagi Gara karena sedari pagi sudah dikunjungi oleh kakek neneknya dan membawa suatu makanan kesukaan anak itu.

“Pagi pagi ngapain kesini?” tanya Aruni heran karena jarang sekali orang tuanya itu mau mengunjungi di pagi hari seperti ini, selain karena udara masih dingin mereka juga pasti ada niat datang kesini.

“Mau pamit loh sama cucu,” sahut kakek santai sembari memperhatikan Gara yang lahap memakan bubur ayam yang dia beli saat perjalanan menuju ke rumah putrinya.

“Mau kemana emang?” Aruni bertanya lagi.

“Biasa.” Kali ini nenek yang menjawab.

Pasti urusan bisnis yang mengharuskan mereka berdua keluar kota. Padahal Bima sudah mengambil alih perusahaan milik ayahnya itu, tetapi kedua orang tuanya masih bersikukuh untuk tetap andil dalam membangunkannya.

KANAGARA [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang