8. BAD MOOD

25 4 8
                                    

Setelah diantar pulang Aldy sore semalam dan mengetahui Aldy menyukai Ecy. Nisa mencueki cowok itu hingga siang ini.

Sejak pagi saat datang ke sekolah, Nisa tidak merespon setiap perkataan Aldy. Hal itu membuat cowok dimple itu bingung. Sebenarnya kesalahan apa yang sudah dia lalukan?

Sebenarnya Nisa tidak marah, cuman dia sangat kesal pada Aldy. Dia kesal karena Aldy tidak peka dengan apa yang dia katakan sore semalam. Seharusnya cowok itu bisa menangkap kata-katanya dengan jelas.

Atau emang Nisa yang kurang jelas mengatakannya?

Hei, ayolah! Nisa seorang perempuan, dia juga malu jika mengatakan perasaan suka pada cowok yang disukainya. Seharusnya Aldy lebih peka lagi.

"Lo kenapa Sa, kok dari pagi lemas mulu? Kayak gak mood gitu?" Sifa bertanya saat melihat Nisa hanya diam di kelas, dengan kepala ditelungkupkan diantara kedua tangan.

Heran saja Sifa melihat Nisa hari ini sangat pendiam, biasanya cewek itu akan berkeliaran kesana kemari. Jika sudah begitu berarti masalah yang dihadapi Nisa cukup buruk hingga membuat mood cewek periang itu down.

"Gue lagi patah hati," sahut Nisa jujur.

"Patah hati?" Beo Sifa. Sedetik kemudian dia tertawa, "Kenapa?"

"Patah hati karena siapa?"

"Cowok tengil yang bego, tingkat pekanya enol persen dan pengen gue mutilasi pake bulldozer."

Sifa yang mendengarnya meringis. "Serem banget, mau dimutilasi pake bulldozer segala."

"Emang siapa sih?"

"Menurut lo siapa lagi orang yang tidak punya tingkat kepekaan nol persen?" Nisa balik bertanya.

"Di kelas ini? Siapa?" Sifa melihat ke penjuru kelasnya. Tidak ada cowok yang tidak peka di kelasnya. Rata-rata semua cowok di kelasnya punya pacar.

Riu?

Ah, tidak mungkin! Walaupun cowok itu terkesan cuek dan dingin, dia sangat peka. Mungkin lebih peka dari perempuan dan Nisa tidak mungkin menyukainya.

"Sa!" Aldy masuk ke kelas, membawa plastik berisi susu dan ciki, yang diletakkannya di depan Nisa. "Buat lo. Dari tadi gak ke kantin, kan?"

Benar juga.

Sifa menatap Aldy menyelidik. Cowok di depan mereka ini tingkat kepekaannya kurang. Dan Nisa bilang tadi 'cowok tengil'?

Tidak salah lagi, pasti Aldy yang sudah membuat Nisa patah hati. Siapa lagi cowok paling tengil di kelas mereka jika bukan Aldy?

Pertanyaannya, Aldy membuat Nisa patah hati, karena apa? Aldy punya pacar gitu?

Nisa tidak merespon panggilan Aldy. Cewek itu semakin dalam menelungkupkan kepalanya diantara kedua tangannya.

Aldy menyentuh kepala Nisa, mengangkat kepala cewek itu pelan. Namun tenaga Nisa sangat kuat, kepalanya tidak terangkat, dia menahannya.

Aldy melepaskannya, jika dia menggunakan tenaga, Nisa bisa terluka nanti.

"Sa? Lo kenapa sih? Kok dari pagi gue dicuekin?"

"Salah gue apa coba?" Aldy menunduk sambil mengerucutkan bibirnya.

"Coba lo pikirin baik-baik salah lo apa sama Nisa?" Sifa memberikan petunjuk. "Lo ngobrol apa aja sama Nisa sebelumnya?"

"Gue ngobrol-"

Nisa mengangkat wajah cepat. Dia menyorot Aldy riang. Lalu mengambil plastik di tangan Aldy.

"Thanks, ya Al. Tau banget lo kalo gue lagi lapar," Nisa tertawa kecil. Raut sedih di wajahnya tidak ada lagi.

TIGA SEKAWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang