Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Hari ini pulang lebih awal, karena memang baru hari pertama masuk sekolah.
Semua siswa-siswi berhamburan keluar gerbang. Ada yang dijemput, jalan kaki, naik kendaraan umum dan menggunakan kendaraan pribadi.
Kebanyakan yang dijemput. Selain dari para siswa baru, anak-anak kelas sebelas dan dua belas juga dijemput orang tua masing-masing.
Seperti sekarang ini, ketiga gadis cantik itu berdiri lugu di depan seorang pemuda, yang sepertinya lebih tua beberapa tahun dari mereka. Lebih tepatnya sih ekspresi terkejut dari Nisa dan Ecy.
Mereka baru kali ini melihat cowok di depan mereka pertama kalinya. Mereka juga tidak menyangka jika cowok itu akan datang ke sekolahan.
"Kok Kak Fathan kesini, sih?" tanya Sifa. Dia langsung membawa cowok yang bernama Fathan itu kesisi lain mobil. Menjauh agar bisa berbicara lebih leluasa.
Nisa dan Ecy memperhatikan dari tempat mereka berdiri.
"Ya, jemput kamu," jawab Fathan tenang.
"Seharusnya gak usah jemput aku. Kakak kan lagi sibuk."
"Sibuk apanya? Kakak sama sekali gak sibuk kok. Kuliah masih libur, kerjaan juga gak banyak-banyak banget. Kakak bosen diam di rumah mulu, pengen jalan-jalan sama kamu." Fathan mencubit gemas hidung Sifa.
"Kak, lepas ah! Malu diliatin orang." Sifa menepuk pelan tangan Fathan yang hinggap di hidungnya, hingga cowok itu lepaskan.
"Tapi aku ada janji sama Nisa dan Ecy. Kita mau makan siang bareng," ujar Sifa merasa tak nyaman menolak ajakan jalan Fathan. Namun dia juga tidak bisa membatalkan janjinya pada Nisa dan Ecy untuk mentraktir kedua sahabatnya makan siang.
"Ya udah kalo gitu bareng aja," ajak Fathan yang merasa tidak keberatan.
"Serius? Kakak gak kenapa-napa emangnya?"
"Iya. Ajak aja teman kamu, biar Kakak yang traktir."
"Ah! Serius?" tanya Sifa semringah.
"Iya, serius." Fathan terkekeh melihat keantusiasan Sifa. Tangannya terulur mengacak-acak gemas rambut cewek mungil itu.
"Kalo gitu ayo kita pergi." Sifa merangkul lengan Fathan dan mereka kembali menemui Nisa dan Ecy lagi.
"Kita naik bus aja ya, Fa." Nisa menunjuk dirinya dan Ecy akan naik bus, jika Sifa dan Fathan memiliki urusan lain.
"Gak usah. Naik mobil aja sama kita. Sekalian kita makan siang bareng-bareng gimana? Ditraktir Kak Fathan kok," seru Sifa sambil tersenyum riang pada kedua sahabatnya.
"Emang kita gak ganggu? Emang kalian gak ada keperluan lain?" tanya Nisa lagi.
"Gak ada kok. Tenang aja, ya gak kak?"
"Iya, gue gak lagi sibuk. Jadi kalian jangan ngerasa gak enak gitu."
"Tau nih kalian. Ayo cepet masuk mobil, biar gak buang-buang waktu. Udah laper nih," Sifa menarik pelan kedua sahabatnya untuk masuk kedalam mobil.
Setelah itu Sifa dan Fathan masuk kedalam mobil. Mobil pun melaju dengan kecepatan rata-rata, membawa mereka kesalahsatu tempat makanan siap saji.
***
Sepuluh menit mengendarai mobil, akhirnya mereka sampai di restroran Italia. Mereka langsung memesan makanan dan lima menit kemudian makanan mereka sampai.
"Makasih loh Kak udah traktir kita makan." Nisa memulai perbincangan.
"Iya Kak, makasih ya," timpal Ecy.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA SEKAWAN
De Todo"Gue ngerasa jadi sahabat Aldy gak guna banget. Gue seharusnya dukung dia sama lo Cy, bukannya malah ngambek terus diemin dia sampe berhari-hari. Hiks!" Nisa menutup wajahnya sambil terisak. Ecy dan Sifa yang melihat Nisa tiba-tiba menangis, bergera...