Tangan Welly terlihat lihai dalam memanggang daging. Gunting yang digunakan untuk memotong daging terlihat sangat tajam. Tapi tidak setajam tatapan matanya pada Riu.
Membayangkan Ecy yang setiap hari memasang muka tebal untuk menemuinya dan menahan sakit hati dari penghinaan Riu membuat gigi Welly bergemelatuk menahan amarah.
Hawa panas dari api pemanggangan semakin menambah amarah dalam diri Welly. Berani sekali Riu membuat Ecy-nya menangis dan merasa rendah diri!?
Jika saja dia bukan Riu Haruda, sudah Welly pastikan cowok itu tidak akan melihat hari esok lagi. Bukannya Welly takut pada keluarga itu. Tapi Welly sudah diperingatkan seseorang untuk tidak menyentuh keluarga Haruda. Welly juga tidak takut pada orang itu, tapi firasatnya mengatakan bahwa tidak baik juga dia mencari gara-gara dengan keluarga Haruda. Welly sangat percaya dengan firasatnya.
Welly menoleh pada sepotong kecil daging yang mengudara di depan mulutnya. Lalu menoleh pada gadis di sampingnya. Gadis yang selalu membuatnya jatuh cinta dan selalu ingin merasakan hangatnya cinta itu.
Welly langsung melahap daging itu. "Makasih," gumamnya sambil mengunyah daging.
"Sama-sama." Ecy menyuapkan sepotong daging lagi pada Welly.
"Mau giliran?" Tawar Ecy.
"Sama siapa? Sama kamu?"
Ecy mengangguk.
Dengan cepat Welly langsung menggeleng. "Gak! Gak boleh! Kamu makan aja. Kalo suapin aku baru boleh," ujar Welly dengan nada manjanya.
Ecy berdecih kecil sambil tersenyum lebar. "Tenang, aku suapin kok. Aaa~"
Welly langsung melahap sosis yang Ecy berikan. Cowok ginsul itu tertawa senang, begitu juga dengan Ecy.
Teman-temannya yang lain sedang duduk dan menikmati makanan mereka. Sesekali Aldy membantu Welly memanggang. Begitu juga dengan Nisa dan Sifa yang ikut memanggang makanan mereka.
Sedangkan Riu tidak mau bergabung dengan Welly. Jadi cowok itu menyarankan untuk bersih-bersih saja setelah mereka barbeque-an. Nisa dan Sifa setuju, Ecy dan Welly ikut saja, begitu juga dengan Aldy. Mereka bertiga tidak terlalu memperdulikannya. Lebih tepatnya Welly dan Aldy.
Sejak pengakuan Aldy dan Riu tadi pada Nisa, ketiganya menjadi sedikit canggung. Nisa kekeuh menganggap keduanya bercanda. Jadi cewek itu tidak berkomentar apa-apa lagi saat Sifa menanyakan Nisa memilih siapa.
"Nih, kunci mobil gue." Aldy yang sedang memanggang tiba-tiba memberikan kunci mobilnya pada Welly.
Ecy yang ada didekat mereka, menatap bingung.
"Bentar lagi gue mau nyanyi. Ingat yaa, jangan lupa." Aldy menepuk pundak Welly sekali lalu pergi mengambil gitar yang tidak jauh dari mereka duduk dan langsung duduk di dekat Nisa.
"Kenapa?" Ecy berbisik pada Welly.
"Dia mau nyanyi. Nanti temenin aku keluar bentar ya," ajak Welly yang diangguki Ecy.
"Lo mau nyanyi, Al?" Sifa bertanya saat Aldy duduk sambil memegang gitar.
"Hm. Silakan request mau lagu apa?" Serunya antusias.
"Hate you + love you by Cheat Codes feat. AJ Mitchell." Nisa yang menyahut.
Mata keduanya saling bertemu. Baik Nisa maupun Aldy sama-sama menatap lekat.
"Sure."
Aldy mulai menggerakkan jari-jarinya. Memetik senar demi senar hingga menghasilkan melodi yang indah. Cowok itu mulai bernyanyi. Suara Aldy terdengar sangat merdu. Cowok itu bernyanyi dengan penuh perasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA SEKAWAN
Random"Gue ngerasa jadi sahabat Aldy gak guna banget. Gue seharusnya dukung dia sama lo Cy, bukannya malah ngambek terus diemin dia sampe berhari-hari. Hiks!" Nisa menutup wajahnya sambil terisak. Ecy dan Sifa yang melihat Nisa tiba-tiba menangis, bergera...