Roseanne melangkahkan kakinya dengan kecepatan sedang, ia memutuskan untuk melakukan jogging sore yang menurutnya bisa melepaskan sedikit stress. Roseanne selalu melampiaskan beban pikirannya dengan berolahraga, berkeringat karena olahraga selalu berhasil membuat emosinya sedikit menurun.
"Halo?" Roseanne mengangkat telepon dan meringis mendengar teriakkan nyaring dari air pod yang ia kenakan.
"Iya, gue di Bandung, ini lagi jogging di Gasibu" Roseanne berusaha mengatur nafasnya saat berbicara menjawab telepon, ia hanya mengernyit mendengar suara telepon di tutup kemudian kembali melanjutkan aktifitas joggingnya.
Selang lima belas menit samar-samar Roseanne mendengar namanya di panggil, ia kemudian mematikan musik yang ia putar.
"Roseanne!!!"
Roseanne meringis mengenali suara yang tengah berteriak memanggil namanya, ia kemudian menghentikkan kakinya dan membalikkan badannya melihat sahabatnya --Lalisa dengan nafas terengah beberapa langkah di depannya.
"Kenapa?" tanyanya cuek.
Lalisa melangkahkan kakinya mendekati Roseanne dan segera melayangkan tangannya memukul kepala Roseanne.
"AW! APAAN SIH-"
"LU YANG APAAN!!"
Roseanne mengerjap mendengar Lalisa membentaknya, ini dia yang dipukul, kenapa malah Lalisa yang tampak lebih marah.
"Lu kenapa sih? Dateng-dateng mukul gue, marahin gue juga. Orang mah kasih sambutan kek temen lu dateng ke Bandung" Roseanne merenggut.
"Oke anggep aja itu sambutan dari gue, wahai International Playgirl" Lalisa menekankan akhir kalimatnya sembari memutar matanya kesal.
Roseanne terkekeh karena mengerti arah pembicaraan Lalisa, kemudian menunjuk sebuah bangku.
"Ayo, mending duduk dulu deh, nafas aja lu ga bener. Sok sok-an marah-marah ama gue" ucapnya berjalan menuju bangku itu mendahului Lalisa.
"Nih" Roseanne menyodorkan botol minumnya pada Lalisa dan diterimanya.
Lalisa menatap Roseanne dengan tajam sementara Roseanne memalingkan wajahnya.
"Gue bosen banget sumpah jadi tempat curhat cowo yang patah hati berkat lu, tiap bulan" Lalisa mulai menggerutu. Entah kenapa, Roseanne sebenarnya sudah mengetahui kemana arah pembicaraan Lalisa.
"Lu sore-sore gini baru ketemu gue setelah sebulan, malah dipake ngomel" Roseanne menghela nafasnya kemudian menatap wajah sahabatnya yang bisa ia tebak tengah menekan emosinya sekuat mungkin.
"Seandainya ga ada telepon masuk dari nomor Amerika yang ternyata pas gue angkat cuman curhat sambil nangis" Lalisa memicing.
"Dan gue denger dia baru aja diputusin sama temen gue yang namanya Roseanne"
"Pfft.. HAHAHAHA" Roseanne tergelak seketika yang membuat Lalisa mengernyit.
"Lu ketawa?!" Tanya Lalisa heran.
"I did it!!! Berarti gue berhasil Lis!" Roseanne berdiri, sedikit melompat-lompat seolah baru saja memenangkan sebuah pertandingan.
Lalisa menghela nafasnya, sebenarnya ia tahu jika berbicara dengan Roseanne tentang masalah ini tidak akan begitu berguna.
"Ros.. sampe kapan sih lu mau gini?" Lalisa menarik tangan Roseanne dan membuatnya kembali duduk.
"Sumpah, ga lucu Ros. Yang lagi lu ketawain itu perasaan orang, lu ga cape emangnya nyakitin orang terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
1111 HEARTBREAKER [Rosékook] ✓
Fanfiction[TAMAT] 22/06/2021 - 10/04/2022 Psikopat cinta. Julukan menggelikan sekaligus mengerikan yang Roseanne peroleh. Tidak heran karena reputasi nya dalam membuat para pria menangis patah hati sudah terkenal. Setiap bulan, tepatnya tanggal 11. Roseanne...