"Roseanne!" Lalisa berlari meneriakkan nama perempuan yang tengah belari santai beberapa langkah di depannya.
"Hm?" Roseanne yang mendengar namanya dipanggil memelankan langkahnya dan menolehkan mendapati Lalisa yang berdiri di belakangnya dengan nafas yang terengah akibat berlari.
"Lu ya!"
"AW!" Roseanne meringis karena Lalisa tiba-tiba memukul belakang kepalanya
"APAAN SIH-"
"LU YANG APAAN?!"
Roseanne mengerjap, lah kenapa malah dia yang dibentak?
"Cape banget gue tiap bulan jadi tempat curhat cowo yang patah hati" Lisa meneggakkan tubunya dan menatap Roseanne tajam.
"Udah deh, mau sampe umur berapa lu mainin perasaan cowo, lu udah dewasa Ros" kali ini nada bicara Lisa mulai tenang dan menatap Roseanne dengan serius.
Roseanne menghela nafasnya dan berjalan ke arah bangku taman yang berada di sekitar mereka.
"Duduk dulu deh lu nafas aja ga bener" Ucapnya santai kemudian duduk di bangku tersebut sembari menyilangkan kakinya dan menyodorkan botol air minum pada Lalisa yang ikut duduk disampingnya.
Lalisa meminum air yang Roseanne berikan, setelah itu ia menatap Roseanne dengan kesal seolah meminta jawaban mengenai perkatannya beberapa saat lalu.
"Lu sore-sore gini dipake ngomel aja, gangguin gue jogging"
Lalisa memejamkan matanya erat-erat setelah mendengar kalimat yang Roseanne ucapkan dengan santai, bukan itu yang ingin dia dengar.
"Lu.. kalo aja bukan gara-gara lu, gue harusnya lagi santai pulang kerja! Sebelum akhirnya ada cowo yang nelpon gangguin gue, nanyain lu mulu sambil nangis" ucap Lalisa berusaha tenang.
"Pfft.. HUHAHAHAHA" Roseanne tiba-tiba terpingkal yang membuat Lalisa semakin kesal
"Lu ketawa?!"
"I did it! YEAYY! WOW" Roseanne berdiri dan mulai meloncat-loncat seolah baru saja memenangkan penghargaan atau semacam jackpot.
"Ros.." Lalisa berkata dengan nada bicara yang ia tekan agar tenang.
"Gue berhasil lis! Yeayy. Koleksi mantan yang tersakiti bertambah" Roseanne berteriak dengan lantang dan tentu saja senumnya yang mengembang.
Lalisa tidak tahan, ia berdiri di hadapan Roseanne dan menatapnya dengan serius.
"Gue serius tentang ucapan gue tadi Ros, tolong udahan. Lu udah dewasa, ga lucu mainin perasaan orang terus" Ucap Lalisa serius.
Roseanne menatap Lalisa beberapa saat, menghilangkan raut wajah bahagianya tadi.
"Justru itu. Kalo gue masih anak kecil, mainan gue paling sebatas boneka, layangan, pokoknya yang gitu-gitu lah" ucap Roseanne seolah menghitung dengan jarinya.
"Karena gue udah dewasa, ya mainan gue beda lagi lah" Roseanne tersenyum.
"Ros.."
"lu udah kenal gue dari jaman SMP lis, lu tau kan kalo apapun yang bakal lu omongin ga akan mempan" Roseanne menatap Lalisa serius.
Lalisa hanya menatap Roseanne, sulit untuk mengeluarkan sepatah katapun untuk membantah sahabatnya ini. Ia sangat mengetahui watak sahabatnya, keras kepala. Jika Roseanne sudah memutuskan, maka tidak akan ada yang mampu mengubah keputusannya kecuali keajaiban.
"Gue duluan, kembaliin botol gue besok. Jangan lupa di cuci ya takut nya ada nazis" ucap Roseanne enteng dengan sengaja menekankan kata terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1111 HEARTBREAKER [Rosékook] ✓
Fanfiction[TAMAT] 22/06/2021 - 10/04/2022 Psikopat cinta. Julukan menggelikan sekaligus mengerikan yang Roseanne peroleh. Tidak heran karena reputasi nya dalam membuat para pria menangis patah hati sudah terkenal. Setiap bulan, tepatnya tanggal 11. Roseanne...