Sebelumnya, saya pernah bilang kan cerita saya ini untuk 15+? Kalau belum, saya ingatkan sekarang ;*
Karena dari segi bahasa dan adegan yang tentu saja tidak untuk anak dibawah umur ~^^Happy Reading~^^
****************************************
Setelah meninggalkan Roseanne dengan ucapannya yang menyakitkan, Jidan tidak benar-benar pergi menjauh.
Ia berlama-lama duduk di dalam mobilnya, mengetuk-ngetuk jarinya dengan gelisah.
"Sialan!" Jidan mengumpat mendapati dirinya benar-benar bimbang dengan tindakannya.
Bukankah seharusnya tindakannya benar? Jidan sedari lama tidak ingin lagi membiarkan wanita manapun meninggalkannya selain ibunya.
Lalu kenapa sekarang rasanya Jidan menyesal?
Jidan menyandarkan kepalanya ketika ponselnya berdering menandakan panggilan masuk.
"Hal--"
"Jid! Lu udah lihat berita? Gawat, ada berita jelek lagi tentang Roseanne," suara Vando terdengar panik.
Jidan membulatkan matanya dan menyalakan loud speaker kemudian jarinya menjelajah ponselnya mencari berita terbaru tentang Roseanne.
Ia membulatkan matanya melihat banyaknya artikel negatif dan juga akun sosial media Roseanne yang banjir dengan hujatan.
Terlebih, foto Jidan dengan Roseanne ketika sedang bertengkar beberapa saat lalu tersebar.
"Astaga, apaan ini?" Jidan mengumpat melihat betapa negatifnya judul artikel, isi dan tentu saja orang-orang yang meninggalkan komentar negatif di akun Roseanne.
"Udah lama gak gini, kayaknya ulah pihak yang pengen ngehancurin karir Rosie."
"Rosie?" Jidan mengernyit mendengar panggilan yang diberikan Vando.
Oke Jidan, ini bukan saatnya merasa cemburu. Jidan mengingatkan dirinya sendiri.
"Udah lama gak pernah ada kejadian kayak gini. Ini momennya pas banget sama grand opening, kayaknya emang sengaja banget momennya," Vando terdengar menghela nafasnya.
Jidan mengerutkan keningnya melihat berbagai komentar negatif yang jika diperhatikan ternyata sering Roseanne dapatkan disetiap postingannya, terutama yang berfoto bersama pria.
"Jid? Lu lagi sama Rosie kan?"
"Bukannya dia masih di butik? Lu disana kan?" Jidan mengernyit.
"Justru itu, gue gak lihat dia. Gue kira dia sama lu, soalnya tadi gue lihat foto lu sama Rosie udah nyebar."
Jidan menghela nafasnya, "gue ninggalin dia. Itu foto pas gue mutusin dia tadi."
"Hah diputusin?! Astaga Jidan.." Vando terdengar frustasi.
"Apaan sih lu, gak usah sok peduli. Lagian lu juga pernah disakitin sama dia kan? Kenapa lu jadi peduli gini?" Jidan merasa emosinya naik.
"Jid, lu gak tahu Roseanne itu kayak gimana. Lagian dia nyakitin gue juga bikin gue tobat. Gue udah kenal dia bertahun-tahun, gue tahu dia gak sejahat itu. Dia cuma trauma jadi pihak yang ditinggalin," Vando menjelaskan dengan sabar.
Vando serius, alasan dia bisa kembali berteman dengan Roseanne adalah karena akhirnya ia tahu sedikit lebih banyak tentang Roseanne. Vando juga menganggap pertemuannya dengan Roseanne adalah hikmah, karena akhirnya ia menyadari perbuatannya yang salah.
Jidan terdiam, betul. Kenapa dia lupa bahwa Roseanne benar-benar memiliki masalah sebanyak itu tentang masa lalunya?
"Apa.. apa lu tahu cerita tentang mantan tunangan sama keluarganya?" Jidan dengan ragu bertanya, ia hanya takut bahwa selama ini merasa paling mengenal Roseanne.
KAMU SEDANG MEMBACA
1111 HEARTBREAKER [Rosékook] ✓
Fanfiction[TAMAT] 22/06/2021 - 10/04/2022 Psikopat cinta. Julukan menggelikan sekaligus mengerikan yang Roseanne peroleh. Tidak heran karena reputasi nya dalam membuat para pria menangis patah hati sudah terkenal. Setiap bulan, tepatnya tanggal 11. Roseanne...