PART 22

91 7 2
                                    

Jangan lupa vote and comment nya yaa^^
.
.
.
.
.
H  A  P  P  Y   R  E  A  D  I  N  G
☁☁☁
__________________________________

"Eh, ini kan bukan jalan ke rumah gue" ucap tasya setelah beberapa menit.

"Ya emang".

"Mau langsung ke butik? Yang bener aja lo, yakali kita masih pake seragam gini".

"Siapa yang mau ke butik sih sya, lagian ini juga bukan jalan ke butik kali".

"Ya terus mau kemana kampret?! Tinggal jawab aja apa susahnya sih, pake berbelit-belit segala" kesal tasya.

"Bawel lo! Ngga usah banyak tanya!".

"Serah lah! Capek gue ngomong sama lo!".

"Yaudah, makanya diem aja!" ucap bara, namun tak digubris oleh tasya.

Sekitar 10 menit, kini mereka sudah sampai di depan sebuah rumah bercat abu putih yang  cukup mewah, dengan lantai dua.

"Rumah siapa?" tanya tasya, bertepatan dengan pintu gerbang yang baru saja dibuka.

"Rumah gue" jawab bara, lalu membawa motornya ke garasi.

Saat tasya melihat rumah milik bara, ia dibuat takjub. Saat ia masuk tadi, langsung disuguhkan dengan air mancur, dan disamping kanan kirinya terdapat patung burung bangau. Dan juga terdapat kolam ikan kecil, serta terdapat berbagai macam tanaman bunga yang sangat cantik, ada juga beberapa pohon sebagai perindang.

Setelah memarkirkan motornya di garasi, lalu keduanya berjalan memasuki rumah. "Assalamualaikum..." ucap keduanya.

"Waalaikumsalam..." ucap sarah, menghampiri keduanya. Lalu mereka mencium punggung tangan sarah.

"Eh ada tasya juga, aduh calon mantu mama makin cantik aja" puji sarah, membuat bara mendengus kesal.

"Hehe, tante bisa aja".

"orang lain aja dipuji-puji, giliran anak sendiri kagak" dumel bara.

"Apa sih kamu ini, ngga usah lebay deh. Udah sana masuk, ganti baju dulu" ucapnya pada bara. "kalian mau ke butik kan?" tanyanya.

"Iya tan..." ucap tasya.

"Panggil mama aja, bentar lagi kan tante juga jadi mama kamu".

"Eh, i-iya ma".

"Nah, gitu dong".

"Gue ganti dulu sya, abis itu gue anterin lo pulang buat ganti baju".

"Iya, yaudah sono buruan, jangan lama-lama!".

"Gue gak kaya lo ya, lelet" ucap bara mulai melangkahkan kakinya ke lantai dua.

"Udah ngga usah didengerin bara nya, sambil nunggu bara, kamu duduk dulu gih, mama mau ke belakang dulu ya".

"Iya ma, oh iya chika nya kemana ma?".

"Baru aja tadi tidur".

"emm yaudah deh, tadinya sih mau ngajakin main".

"Nanti bentar lagi juga kamu bakal sering ketemu chika kok, yaudah mama ke belakang ya, ngga papa kan kamu sendiri disini? Atau mau minum? Biar mama ambilin".

"Ngga usah ma makasih, tasya ngga papa kok sendiri disini, ngga bakal diculik kok" ucap tasya, terkekeh pelan.

"Bisa aja kamu, yaudah mama ke belakang dulu ya".

"Iya ma.."

Sekitar 10 menit bara mengganti pakaiannya, ia mengenakan celana panjang berwarna cream, dipadukan dengan kaos lengan pendek berwarna hitam, dengan balutan jaket denim. Lalu ia menghampiri tasya yang sedang menunggunya di ruang tamu. "Ayo" ajaknya.

My Enemy, My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang