PART 01

569 28 9
                                    


Happy reading:)

🐩🐩🐩

"Ck,,,, ya allah ni anak belum bangun juga!"
"Astagfirullah bara! Bangun udah siang!"
"Udah setengah tujuh bara, kamu nggak mau sekolah hah?" ucap sarah dengan kesal.

"Mama apaan sih! Ini masih subuh ma, nggak usah teriak teriak deh ma!"

"Subuh kamu bilang?" ucap sarah sambil menarik selimut yang dikenakkan bara.

"Mama!" ucap bara lalu bangkit dari tidurnya.

"Tuh kamu lihat, udah jam berapa itu?"

"Masih setengah tujuh juga!" ucap bara tidak sadar sambil kembali merebahkan tubuhnya.

"Apa! Setengah tujuh, mampus auto telat lagi gue!" ucap bara dan langsung bangkit dari tidunya sambil lari terbelit belit menuju kamar mandi.

"Mandinya jangan lama lama! Mama tunggu di bawah, sarapan"

"Iya.." teriak bara dari dalam kamar mandi.

Dengan kecepatan kilat, hanya membutuhkan waktu 15 menit kini bara sudah selesai dengan ritual bersih bersihnya dan juga sudah siap dengan seragamnya. Setelah itu ia langsung turun ke bawah.

"Pagi ma, pagi chika sayang" sapa bara pada sang mama dan juga adiknya yang baru berusia 3 tahun.

"Pagi juga kak bara" ucap sarah menirukan suara anak kecil.

"Ma, bara berangkat dulu ya ma"

"Sarapan dulu!"

"Enggak ma, ini tinggal 5 menit lagi bel masuk, ntar bara sarapan di kantin aja"

"ya udah kalo gitu, sana gih berangkat, biar mama sarapan sama chika aja" ucap shara

"Bau baunya udah ada yang kangen nih sama papa, baru juga sehari ditinggal keluar kota udah rindu aja"

"Biarin sama suami sendiri kok"

"Iya deh iya"

"Bara udah! Udah sana berangkat udah jam 7 nih!"

"Mama rindu yaaa" goda bara pada sang mama.

"Bara!"

"Iya ma iya, assalamualaikum'' pamit bara sambil mencium punggung tangan sang mama.

"Waalaikumsalam..."

****

"Ya allah pak, pelit amat dah pak, plisss pak bukain gerbangnya, kan saya cuma telat 5 menit!" ucap tasya memohon pada pak satpam.

"Nggak bisa neng".

"Aelah bapak!"

Tiba-tiba dari arah belakang ada suara deru motor yang berhenti tepat di belakang tasya.

"Pak, tolong bukain dong pak gerbangnya!" ucap seseorang tersebut.

"Maaf, ndak bisa mas bara"

My Enemy, My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang