NIKAH MUDA [COMPLETED]

PART 1

(Revisi lagi)

Mentari kini menyambut pagi seorang gadis yang masih terbungkus selimut. Suara kicauan burung dan sinar matahari ia abaikan. Dia adalah Azalea Carolline, Putri dari Pasangan Dimas Nauval Aldinata dan Zahra Carolline.

Kring kring.

Suara alarm memang yang paling pas untuk seorang gadis tidur seperti Aza. Gadis itu membuka matanya perlahan, menguap lebar sebelum akhirnya mematikan alarm. Bangkit dari kasurnya dan melakukan peregangan kecil, Aza segera bergegas membersihkan dirinya.

Tak butuh waktu lama bagi aza untuk membersihkan tubuhnya. Aza kini sudah siap dengan seragam SMA nya.

_OoO_

Tap

Tap

Tap.

Bunyi ketukan sepatu yang beradu dengan lantai kini mendominasi koridor sekolah. Aza berserta satu sahabatnya sedang berjalan tergesa-gesa menuju ke dalam kelas.

Bruk.

Semua buku yang aza bawa terjatuh dan berserakan di lantai. Tangannya terulur merapikan buku-buku itu.

"Sorry gue nggak sengaja." ujar seseorang. Aza yakin jika itu pria, terdengar dari suaranya yang berat.

"Ah iya, nggak papa." balas Aza tanpa menoleh ke arah pria tersebut. Tak ada waktu untuk ia berdebat dengan orang yang menabraknya, ia harus cepat kalau tak ingin mendapatkan hukuman.

"Ya udah gue duluan, makasih." Aza segera kembali berlari menyusul sahabatnya yang sudah berada di depan.

Huft....

Aza bernafas lega saat sampai di kelasnya. Untung saja guru belum sampai di kelasnya. Berusaha menetralkan nafasnya Aza berjalan ke arah bangkunya dan mendudukkan tubuhnya disana.

"Huh, untung guru nya belum masuk." ujar Aza sedikit lega.

"Ah, gue capek," ujar Jessi sahabat Aza yang juga hampir telat.

"Apalagi gue."

"Hah, gila sih tadi parah." racau Jessi tak jelas.

"Lagian Lo sih pake ngeledek tuh anjing." sahut Aza.

"Ya kan gue nggak tau kalo tuh anjing galak," ujar Jessi.

"Jadi gimana? Masih mau berurusan sama anjing lagi?" Tanya Aza sedikit terkekeh.

"Enggak deh, kapok gue." Jessi menyengir kuda dan menunjukkan dua jarinya membentuk huruf V.

Beberapa menit yang lalu....

"Jess, Lo yakin mau jalan?" Tanya Aza kepada Jessi yang berjalan di sampingnya.

"Iyalah, hemat dikit." balas Jessi.

"Tapi ini berat lho Jess," keluh Aza saat merasakan sensasi luar biasa pada tangannya.