NIKAH MUDA [COMPLETED]

PART 13

{Revisi lagi)

Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan tepat, Arthan sudah datang dan duduk di depan penghulu. Digenggamnya tangan ayah Aza dan dimulainya acaranya.

"Bismillah,"

"Saya nikah kan dan kawin kan engkau ARTHAN PUTRA DANUARTA BIN LEON DANUARTA, Dengan Putri saya AZALEA CAROLINE dengan mahar emas seberat 200 gram, uang senilai 1 miliar rupiah, 2 apartemen, dan seperangkat alat sholat dibayar tunai,"

"Saya terima nikah dan kawin nya Azalea Carolline Binti Dimas Nauval Aldinata dengan mahar sebagai berikut dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAH."

"Alhamdulillah,"

"Gila, maharnya cuyy?" sorak Arvin.

"Gue juga mau gitu!" sahut Arsen.

Sorakan serta tepukan tangan menggema di seluruh ruangan. Aza, gadis itu turun dari tangga dibantu oleh dua orang.

Ada terlihat sangat cantik menggunakan kebaya itu, membuat siapa saja pasti akan memuji kecantikannya.

Aza langsung saja duduk di sebelah Arthan. Arthan mengulurkan tangannya dan langsung disambut Aza.

Arthan mengambil satu cincin dan dipasangkan nya di jari Aza. Begitu pula dengan Aza, diambilnya cincin itu lalu dipasangkan nya di jari Arthan.

Aza kembali mencium punggung tangan Arthan dan dibalas kecupan hangat di kening nya.

Acara berlangsung sangat khidmat dan sesuai rencana. Setelah itu mereka berdua digiring ke atas pelaminan untuk menyambut para tamu yang datang.

Para tamu yang datang tak tanggung-tanggung, ada sekitar 1000 orang lebih disana. Rekan bisnis dari kedua keluarga dan tamu-tamu lainnya. Ini bahkan lebih banyak dari acara pertunangan mereka kemarin.

"Samawa Aza," ujar Jessi yang langsung memeluk tubuh Aza.

"Makasih Jessi."

"Aaa, seneng banget!" Seru Jessi sampai menitikkan air matanya.

"Kok nangis sih?" Aza mengusap sudut mata Jessi yang mengeluarkan air mata.

"Gue terharu, Lo udah nikah aja. Pasti nanti waktu kita kumpul berkurang." ujarnya dan kembali memeluk Aza.

"Tenang aja, nanti Lo kan bisa main kerumah,"

"Tapi tetep aja beda, pawang Lo kan gitu," ucapnya seraya melirik Arthan yang sedang berpelukan dengan kawan-kawannya.

"Udah gak usah sedih, sana mending Lo makan dulu."

"Hm, duluan ya." Aza mengangguk.

"Wihh, brother selamat ya." ujar Arvin dan Arsen.

"Hm,"

"Elah, jangan cuek-cuek Napa. Ntar Aza kabur mampus Lo." kekeh Arsen.