PART 15

6.1K 346 47
                                    

{Revisi lagi)

10 vote + 10 komen???
🌼🌼🌼

Rumah Aza, malam pukul 21:30

Setelah melewati hari panjang, malam ini Arthan dan Aza memutuskan untuk bermalam di rumah kedua orang tua Aza.

Saat ini Aza tengah berbaring di kasurnya setelah selesai bersih-bersih dan makan malam.

Sedangkan Arthan, pria itu masih berada di dalam kamar mandi. Sudah hampir setengah jam ia disana.

"Woi Than, Lo ngapain sih di dalem? Ngepet?" Tanya Aza ketus.

"Karaoke!" Balas Arthan tak kalah ketus.

"Dih."

Memang, Arthan sekarang sudah mulai berubah. Dari segi bicara dan sikap, dari dingin berubah menjadi humble. Tapi itu semua hanya berlaku saat dirinya sedang bersama Aza.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka, Arthan berdiri disana dengan boxer nya dan handuk di kepalanya.

Aza yang masih tak menyadari kedatangan Arthan pun hanya diam dan fokus ke ponselnya.

Pluk.

Arthan melempar handuknya tepat mengenai wajah Aza.

"Setan! Maksud Lo apa hah?!!" Tanya Aza berkacak pinggang di atas ranjang.

"Keringin rambut gue!" ujar Arthan santai lalu duduk di kursi meja rias Aza.

"Wah wah, siapa Lo__

"Suami Lo!!" Potong Arthan cepat.

"Cepetan!!"

Aza berdecak malas, ia segera turun dari ranjang dan berdiri di belakang Arthan.

"Tinggal pake hairdryer apa susahnya sih!!" Ketusnya sembari mengeringkan rambut Arthan menggunakan handuk.

Arthan mendelik sebal kala Aza dengan sengaja mengusapkan handuknya pada wajahnya, dan otomatis juga mengenai matanya.

"Yang bener Za!!" Tegur nya.

"Hm."

Lima belas menit berlalu, kini Aza dan Arthan masih belum terlelap dalam tidurnya.

Keduanya sama-sama saling berdebat untuk siapa yang berhak tidur di kasur.

"Lo aja yang di sofa, ini kan kamar gue!!" Ujar Aza.

"Nggak bisa gitu dong, gue kan suami Lo jadi gue berhak untuk kasur itu!" tunjuk nya pada kasur yang diatasnya ada Aza yang sedang berdiri dan berkacak pinggang.

"Gue istri Lo, Lo harus nurut sama gue!!"

"Derajat suami lebih tinggi!"

"Gue potong burung Lo kalo sampe Lo berani tidur disini!" Ancamnya.

"Potong aja, emang berani?" Arthan melipat kedua tangannya di dada.

"Ya-ya, akh udah deh. Pokoknya Lo tidur di sofa, Titik!!" Aza segera berbaring dengan posisi tengkurap dan kedua tangannya merentang.

Arthan yang berdiri di atas sofa pun melompat ke kasur Aza. Aza yang tadinya tiduran pun kini terpelanting dan jatuh ke lantai.

Gubrak.

NIKAH MUDA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang