PART 3

7.8K 460 41
                                    

(Revisi lagi)

Happy Reading

_OoO_

Masih seperti hari-hari biasanya, bangun pagi, mandi, sarapan dan seterusnya. Hari ini Aza berangkat pagi, entah apa yang merasuki gadis itu hingga ia berangkat sepagi ini.

"Pagi bunda," sapa Aza yang turun dari lantai atas dan menghampiri bunda.

"Pagi sayang, sini sarapan dulu." ujar bunda.

"Ayah mana bun?"

"Ada, lagi ngopi di depan sama mang Jaja."

"Bang Adit?"tanya Aza.

"Apa Lo? Kangen?" Sahut Adit dari arah tangga. Aza pun menoleh dan mendapati kakaknya sedang berjalan ke arahnya.

"Amit-amit!" Aza bergidik.

"Bunda laper." Adit merengek seperti anak kecil lalu memeluk Zahra dari belakang.

"Eits, jangan mau di peluk bang Adit Bun!" sentak Aza saat melihat Adit mendekat.

"Kenapa?"

"Bang Adit belum mandi, Assalamualaikum." setelah mengatakan itu Aza pun berlari keluar rumah.

"AZAA!!" Teriak Adit dari dalam rumah.

"Waalaikumsalam."

_OoO_

"Nah, ini sekalian di geser dikit mang!" Perintah ayah kepada mang Jaja.

"Gini pak?"

"Nah iya, kanan dikit."

"AYAH!" Seru Aza mengagetkan Dimas.

"Astaghfirullah, Aza kamu ini!!" tangan Dimas terulur menjewer telinga Aza.

"Ah, ayah sakit. Ampun, janji deh nggak lagi." ujar Aza memelas, mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

"Kamu ini, seneng ya kalau ayah jantungan?" Omel dimas.

"Iya yah, maaf."

Dimas pun melepaskan tangannya dari telinga Aza. Aza pun meringis sembari memegangi telinganya.

"Udah sana berangkat, nanti telat!" usir Dimas.

"Ntar dong yah, masih pagi juga." jawab Aza lalu ikut berjongkok di samping Dimas.

Dimas menatap penampilan anaknya dari atas hingga ke bawah, hidung nya kembang kempis menghirup dalam-dalam aroma dari tubuh Aza.

"Tumben wangi banget?" Tanya Dimas.

"Iya dong, biar tambah cantik." jawab Aza pede.

"Iya, udah sana berangkat!" Dimas mendorong lengan anaknya.

"Ih ayah mah!" gerutu Aza kesal.

Tin tin

Suara klakson mobil terdengar dari luar pagar, tak lama dari itu pak Bagas pun berlari ke arah Dimas dan Aza.

"Neng Aza, itu dicariin sama den Arthan." ujar pak Bagas.

"Arthan?" Beo Aza.

"Oh ya, suruh masuk aja pak." ujar Dimas lalu berjalan ke arah wastafel dan mencuci tangannya.

Dari kejauhan terlihat seorang pria tinggi dengan seragam sekolah yang sama dengan Aza sedang berjalan ke arah aza dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

"Assalamualaikum om," ujar Arthan lalu menyalimi tangan Dimas.

"Waalaikumsalam." balas Dimas.

"Aza nya ada om?" Tanya Arthan.

NIKAH MUDA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang