NIKAH MUDA [COMPLETED]

PART 24

{Revisi Lagi}

10 vote + 10 komen???
🌼🌼🌼

MENUJU ENDING!

🌼🌼🌼

"Aza sini Lo!" Teriak Arthan yang sedang mengejar Aza. Keduanya berlarian di koridor kelas. Banyak pasang mata yang menatap mereka iri dan juga kagum.

"Maaf gue nggak sengaja," Aza berteriak sembari terus berlari menghindari Arthan.

"Gue hampir mati gara-gara Lo!!" Arthan pun berteriak tak kalah kencang dari Aza. Masa bodoh dengan image nya sebagai siswa terdingin di sekolah ini hilang untuk hari ini. Ini soal harga diri seorang Arthan Putra Danuarta.

Sret.

Bruk.

"HAHAHA, ANJING JATOHNYA AESTHETIC SEKALI!!!"

"Aza!" Arthan berlari lalu menghampiri Aza yang jatuh tersungkur akibat menginjak tali sepatunya sendiri.

"Shh," Aza meringis memegangi lututnya yang terlihat memar. Arthan langsung berlari dan berhenti di samping Aza.

"Lo nggak papa?" Tanya Arthan khawatir, Aza menggeleng lalu mengulurkan tangannya.

"Apa?"

"Gendong gue ke UKS, kaki gue lecet." ujarnya, Arthan tersenyum kecil lalu segera mengangkat tubuh mungil Aza dan membawanya ke UKS.

Lupakan orang yang tertawa dan berteriak tadi. Dia adalah Vito yang tidak sengaja lewat dan melihat Aza yang jatuh. Vito langsung berlari dari sana setelah mendapatkan tatapan tajam dari Arthan.

Huh, mental tempe.

🌼🌼🌼

"Makanya jangan lari-lari, untung nggak terjun Lo tadi dari lantai 2." omel Arthan pada Aza. Kini keduanya tengah berada di UKS, Arthan tengah mengobati lutut Aza yang memar.

"Kan Lo yang ngejar gue, monyet!" Hardik Aza kesal.

"Dah tuh," ujarnya setelah selesai membersihkan luka di lutut Aza dan menempelkan Plester di sana.

"Jadi suami nggak becus!" Cibir Aza pelan, bukannya marah namun Arthan malah tersenyum. Setidaknya Aza mengakuinya sebagai seorang suami.

"Nanti malem temenin gue yuk." Ujar Arthan, Aza menatap Arthan sekilas lalu kembali menatap lututnya.

"Nggak! Gue ada urusan sendiri," jawabnya.

"Bentar doang,"

"Enggak!"

"Ck! Ya udah!"

🌼🌼🌼

"Aza gimana?" Tanya Arvin kepada Arthan setelah laki-laki itu kembali dari UKS.

"Baik," jawabnya.

"Nanti malem jadi kan?" Tanya Arsen, Arthan menatap Arsen sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke arah papan tulis sembari menggeleng.

"Kenapa? Lo belum bilang sama dia?"

"Aza nggak mau." jawab Arthan dan membuat Arvin dan Arsen saling pandang.