Namaku Zakir. Kesampingkan hobi melantur saat lapar dan haus, maka aku adalah individu normal.
Zaman dahulu kala hiduplah seekor monyet jelek. Namun, primata yang satu ini berbeda dari yang lainnya: dia punya kecerdasan. Dia ingin protes tentang keadilan dunia.
"Hei, penguasa! Mengapa kau lena di kasur empuk, sedangkan kami memaksa nyenyak di atas kardus butut?"
Sayang, seribu sayang. Si monyet jelek tak terhiraukan walau mulut dan sela giginya penuh busa. Dunia tidak adil sejak pertama diciptakan, Nyet. Dunia tak pernah mengenal yang namanya keadilan. Memang begitulah adanya.
Sayangnya, ini bukan kisah monyet itu. Ini kisahku. Tentu saja ini kisahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-Gara Anjing![END]
HumorNamaku Zakir, belum makan dari kemarin. Biasanya kalau lapar begini, aku akan melantur gaduk soal ketidakadilan hidup. Waktu itu, kehidupan melaratku berubah jadi lebih susah lagi. Aku kesal, ingin mengakhiri hidup dengan terjun dari jembatan. Namun...