Namaku Zakir, sudah mandi, baru selesai beli garam. Adikku, Faili, kini sudah tumbuh remaja. Sekarang dia sedang di dapur, siap-siap memasak untuk kami berdua.
Mungkin, jika kau iseng dan mencoba membaca bagian ini terlebih dahulu, kau takkan capek-capek habiskan waktu membaca kisahku yang aneh.
Aku rangkum di sini soalnya. Aku dimintai tolong anak kecil asing untuk carikan anjingnya yang hilang, aku membantunya dan mendapatkan anjingnya yang hilang. Namun, ternyata semuanya percuma. Ibunya meninggal karena terlambat, penyakit mahal itu harusnya bisa diobati dengan menjual anjingnya.
Tapi, tapi, tapi, ternyata anak asing itu adalah adikku sendiri. Beda ibu, tapi sama-sama berbagi ayah.
Dan ... kalau kau tanya tentang monyet jelek yang koar-koar di awal, monyet itu sudah ditangkap, dan saat ini sedang mendekam di kebun binatang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-Gara Anjing![END]
HumorNamaku Zakir, belum makan dari kemarin. Biasanya kalau lapar begini, aku akan melantur gaduk soal ketidakadilan hidup. Waktu itu, kehidupan melaratku berubah jadi lebih susah lagi. Aku kesal, ingin mengakhiri hidup dengan terjun dari jembatan. Namun...