Karmakah?

23.5K 514 3
                                        

Pagi hari yang biasanya menjadi waktu untuk bergelung dalam selimut di atas ranjang king zise yang empuk dan melanjutkan mimpi indah jika tak memiliki jadwal kuliah tak lagi dirasakan oleh wanita muda keturunan Dinata itu, kini ia memiliki rutinitas baru, pekerjaan yang sangat di bencinya kini sedang di lakukannya dengan pasrah, ia tak bisa menolak apalagi membantah, karna jika demikian ia harus berakhir mendapatkan hukuman. Lebih baik jadi budak yang mengerjakan pekerjaan rumah dari pada harus berakhir jadi budak sex suaminya di pagi hari ini, bukan? Sel4ngk4ngannya masih perih, bahkan membengkak.

"beginikah yang dirasakan Alicia dulu?" gumamnya bertanya pada diri sendiri kala mengingat bagaimana Alicia bisa mengerjakan pekerjaan mansion bahkan saat Alicia tengah sakit.

Maura lagi-lagi mengingat bagaimana dengan kejamnya ia, kakak dan ibunya malah menambah pekerjaan Alicia saat semalaman mereka habis mengurung Alicia dalam kamar mandi dan tak memberinya makan hingga Alicia sakit, tapi mereka malah tertawa bahagia menyaksikan penderitaan adik tirinya itu, mereka bahkan sesekali mengerjai Alicia dengan mengotori kembali saat Alicia baru saja membersihkan tempat itu.

Dan sekarang? Maura mengalami hal serupa. Apa namanya kalau bukan karma?

"mungkin sekarang adik tiriku itu sedang tertawa akan kehancuran keluargaku" gumam Maura tersenyum miris

Kegiatan Maura itu tak lepas dari bidikan sepasang netra coklat dari wanita dewasa yang tengah menenani suaminya sarapan di meja makan

"sepertinya dia masih sakit, mas" ujar Elana melihat Maura yang tampak lemas dan pucat sedang mengepel lantai ruang keluarga

Alex hanya melirik sekilas dan kembali menyantap sarapannya, sekali lagi ia tak peduli akan sosok wanita itu yang seminggu lalu membuatnya hilang kendali sampai membuat istri sirinya itu berakhir demam dan menyedihkan

"jangan banyak pikiran, istirahat yang banyak, sayang" ujar Alex setelah menyelesaikan sarapannya yang dibalas senyuman manis serta anggukan dari sang istri sah

Cup

Mengecup kening Elana, Alex kemudian beranjak dan pamitan

"hati hati di rumah, mas, berangkat" tambah Alex setelah Elana meraih tangannya untuk dicium

"bantu istriku ke kamarnya" ujar Alex tanpa menoleh saat melewati tubuh Maura. Sedang Maura hanya mengangguk patuh

Patuh? Sejak kapan seorang Maura hanya bisa pasrah diperintah? Saat ini, ia memiliki kesempatan membalas kesakitannya selama seminggu ini, tak ada orang lain selain dirinya dan madunya yang cacat itu, sepertinya waktu yang bagus untuk bermain-main sebentar. Pikirnya

"jika istriku mengalami lecet sedikit saja, bisa ku pastikan kau akan ku kuliti hidup-hidup" sahut Alex penuh peringatan membuat Maura menelan ludah kasar

Setelah berucap, Alex langsung bergegas pergi, karna hari ini ia akan menemui sekretaris Ali untuk memberikan proposalnya.

Baginya yang baru mulai bangkit merintis usaha dari nol setahun belakangan ini setelan belasan tahun vakum harus mencari relasi yang tak terbantahkan kejayaan perusahaannya,  salah satunya adalah perusahaan besar milik Prasetio, corp.

Dan selagi ia memiliki kesempatan untuk mengajukan proposal, maka Alex akan mengusahan agar kesempatan ini tak sia-sia. Bahkan ia sampai rela meninggalakan istri tercintanya bersama dengan istri sirinya yang belum Alex percayai.

Pembantunya? sudah ia pecat atas permintaan Elana sejak 3 hari yang lalu setelah seminggu Alex menikahi Maura.

Elana meminta pembantunya yg tinggal di rumah di istirahatkan karna sudah ada maura yg bisa mengerjakannya, mereka hanya mempertahankan seorang pembantu yang bertugas memasak tapi juga tidak tinggal di rumah Alex, Bik Imah hanya akan datang di pagi dan sore hari jika sudah waktunya untuk memasak. dan satu orang satpam untuk menjaga kediaman seorang Javier Alex Maulana.

kamar Maura juga bahkan sudah di pindahkan ke kamar belakang bekas pembantu.

Alasannya adalah, saat ada keluarga Alex maupun Elana datang, mereka tak akan curiga akan kehadiran Maura. Mengingat hubungan mereka hanya paman Feri  yang mengetahui.

Mereka akan beralasan bahwa Maura adalah pembantu baru yang mengantikan bik Siti

Dan yah, peran Maura di rumah ini adalah sebagai penampung benih Alex juga sekaligus pembantu yang mengatas namakan istri siri

(Autor ucapkan selamat datang di dunia halu Maura.  HAHAHAHH) eh ups maafkan daku.

'baiklah, untuk hari ini aku tidak akan menganggu istrimu, tidak tau besok' batin Maura menatap kesal punggung Alex yang menjauh

"khem!" Maura terlonjak kaget, ia segera berbalik dan mendapati tubuh Elana sudah ada di belakangnya

"nyonya butuh bantuan?" tanya Maura berusaha menampilkan senyumnya

"tidak! Selesaikan pekerjaanmu, jangan urusi saya" ujar Elana sinis kemudian ia menuntun kursi rodanya menuju lift agar ia bisa sampai di kamarnya tanpa bantuan siapa-siapa

Ya, Alex menyediakan lift di rumahnya demi sang istri agar tak kesulitan dengan kursi rodanya

"astaga!" Maura segera menggeleng saat otaknya baru saja membisikan sesuatu saat matanya terus menatap punggung wanita yang terduduk di kursi roda yang mulai menjauh darinya

'jangan lakukan itu, Maura, ini adalah rumahnya dan kau hanya menumpang, dan lagian karma mu belum usai, jangan nambah jalan yang akan membuatmu bertemu karma yang bahkan satunya belum kau jalani' batinya mengingatkan dirinya

'simpan saja dulu rencananya, jika besok tak bisa lagi dikendalikan maka mari kita lakukan' nyatanya jiwa keturunan jahatnya memang tak bisa bertobat

Menghela napas panjang, Maura kembali melanjutkan pekerjaannya, tak peduli dengan kesehatannya yang masih lemah.

Ia harus kuat! Gadis manja jika sudah berkeluarga harusnya bisa jadi wanita kuat, bukan? Ya,  ia pernah membaca pepatah itu, dan ia berusahan menjalaninya.

lagian ia disini hanya sementara, sampai tugasnya memberikan keturunan pada sepasang tuan dan nyonya itu sudah terwujud, maka ia bisa berlanggang pergi jauh.

Bersambunggg...

#######
Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia Halu

Derita Istri SiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang