Kehilangan yang sesungguhnya

19.6K 457 2
                                    

Pagi kembali menyambut kota Venetie van Java, semarang. Hari yang cukup tenang bagi seorang wanita muda seminggu belakangan ini sejak suami sirinya tidak pernah pulang ke rumah yang sedang bertandang ke jakarta. Meski ia tetap menjalani kesehariannya dengan berbagai alat pembersih rumah, tapi setidaknya harga dirinya sebagai istri muda tak lagi dilecehkan. Kini ia tak terlalu peduli akan tangannya yang sudah agak kasar.

Ia melakukan berbagai pekerjaan hingga menghampiri siang, ia lelah di tambah ia belum memakan apapun sejak pagi tadi karna memang ia tak dibiarkan makan jika pekerjaannya belum beres oleh nyonya pemilik rumah.

Entahlah, ia tak yakin dengan harapannya, tapi ia tetap meminta agar ia segera mengandung agar tugasnya disini bisa cepat usai. Meski tak rela harus mengandung di usianya yang masih muda tapi hanya dengan hamil bisa membuatnya bebas dari pelunasan hutang ini.

Maura mencuri-curi lirikan pada wanita dewasa yang sedang menonton tv di sofa ruang keluarga. Sungguh enak hidup wanita lumpuh itu. Lelah tidur ya makan, sudah makan ya nonton sambil ongkang-ongkang kaki.. eh tapikan lumpuh yah, ongkang-ongkang apa dong jadinya. Ah bodoh ah!

Maura kembali melanjutkan pekerjaannya, tinggal sedikit lagi ia bisa mendapatkan makanannya. semangat kerjanya tiba-tiba terhenti,

Breaking News

Turut berduka cita atas meninggalnya tuan Dinata.

Beliau dinyatakan meninggal tadi subuh jam 04.27 wib.

Satu minggu dirawat di rumah sakit akibat serangan jantung membuat tuan Dinata berpulang ke pangkuan Ilahi.

Kabar dari keluarga, bahwa pagi tadi beliau sudah di pulangkan ke kediaman keluarga dan akan dimakamkan siang ini.

berita yang disiarkan melalui tv menggema dalam ruang keluarga, berhasil membuat pergerakan Maura terhenti seketika. ia bagaikan tersambar petir di siang bolong.

"ayah?" gumamnya bertanya

Elana menaikan alisnya melihat berita itu, ia melirik ke arah madunya yang tampak mematung

Klik.

Ia segera mematikan tv.

"selesaikan pekerjaanmu dan makan makananmu. Jangan berani keluar selangkah pun dari rumah tanpa seizin ku" setelah berucap Elana menuntun kursi rodanya menjauh dari sana.

Sedang tubuh Maura meluruh ke lantai. Tulang-tulangnya kembali tak mampu menopang tubuhnya. Dadanya berdentum-dentum memekakan telinganya di ruangan sunyi ini.

Kenapa? Kenapa penderitaannya tak cukup sampai disini? Ia rela menaggung beban untuk menebus hutang ibunya hingga tak ingin melibatkan ayahnya agar ayahnya tak kesusahan menolongnya dari jeratan kuasa Alex, tapi kenapa malah ayahnya dengan tega pergi begitu saja. Pergi meninggalkannya tanpa pamit.

"kenapa harus aku" ujar Maura memukul-mukul dadanya yang semakin sesak

Ia tak kuat lagi. Ia mendongak, menatap sekeliling yang sepi. Ia harus kabur, persetan denga ancaman Elana.

Jikapun nanti ia di temukan ia tak peduli, asalkan ia bisa mengantar ayahnya ke peristirahatan terakhirnya, ia merindukan ayahnya, merindukan sosok yang selalu memanjakannya itu.

Dengan bermodalkan nekat, Maura keluar rumah setelah berhasil mengelabuhi satpam rumah.

Ia tak memiliki apa-apa selain pakaian yang menempeli tubuhnya saat ini.

Berlari di bawah terik matahari, ia menyetop taxi,  tapi saat sadar jika ia tak punya uang, ia meminta maaf dan membiarkan mobil taxi pergi, harus berbesar kesabaran saat si sopir mengatainya gila karna ia memang tampak menyedihkan sekarang ini.

Tak hilang akal, demi tujuan ke kota jakarta, ia akan menumpang pada mobil apapun asal ia bisa segera sampai.

Seperti saat ini, ia harus rela berdesakan dengan kambing di sebuah mobil pick up. Suara tangisnya teredam dengan suara kekehan kambing

Ia merasa para kambing ini menertawinya, membuat harga dirinya makin tak bersisa.

Sedang di rumah tepatnya di kamar Elana, istri sah Alex itu merutuki dirinya yang meninggalkan Maura sendirian di bawah, ia segera mengambil kursi rodanya dan menuntunnya ke lantai bawah.

Ia berteriak-teriak memanggil Maura, namun yang di panggil tak juga muncul,  hingga satpam berlari masuk  dan mendapati nyonya-nya marah-marah.

"ada apa, nyonya?" tanya Mang Asep

"di mana wanita itu?" tanya balik Elana tanpa repot-repot menjawab pertanyaan Mang asep

Asep segera berlari menuju kamar belakang mencari madu dari nyonya-nya namun ia tak mendapati siapa-siapa

"nona tidak berada di kamar belakang, nyah"lapor Mang Asep

"sial4n!" Elana segera menghidupkan ponselnya dan mendial nomor Alex

"wanita itu kabur" lapor Elana tanpa basa basi

"......"

"hm, cari dan jangan beri ampun" ujarnya dengan amarah, berani sekali Maura membantah ucapannya

"......"

"aku baik-baik saja disini. Sekarang kau kerahkankan semua anak buahmu untuk menangkapnya" setelah mendapat balasan dari Alex,  Elana memutuskan panggilan setelah mengucap salam pada suaminya

=======
Setelah 3 kali berpindah-pindah mobil angkutan hewan dan barang, Maura akhirnya bisa tiba di sebuah pasar. Meski masih jauh dari mansion ayahnya tapi tak mengapa, setidaknya ia sudah berada di kota jakarta

Namun sialnya, sepertinya Alex sudah tahu jika ia kabur,  terbukti ia melihat beberapa pria berbadan kekar berkeliaran di pasar dengan menunjukan selebaran yang sangat Maura kenal. Itu adalah gambar dirinya

Wah, cepat sekali majikannya itu bergerak.

Maura harus hati-hati jika tak ingin berakhir di tangan mereka sebelum tujuannya untuk menemani jasad ayahnya ke peristirahatan terakhir. Ya tujuannya nggak muluk-muluk, sekali lagi ia hanya ingin melihat ayahnya untuk yang terakhir kalinya,  selebihnya ia akan pasrah akan di perlakukan bagaimana

Melihat ada mobil pengangkut sampah lewat di depannya hendak mengambil sampah, Maura berlindung di antara kepala dan badan mobil. Rasa panas dan bau busuk tidak lagi ia hiraukan, ia hanya menutup hidungnya sampai dimana mobil bergerak makin menjauh dari area pasar, dan Maura turun saat mobil singgah di pembuangan sampah sebuah kompleks .

Dari sana ia berlari, menyusuri lorong-lorong, ia tak peduli saat kini ia hanya memakai alas kaki sebelah karna sebelahnya sudah ia buang karna talinya putus.

Beberapa kali terjatuh yang membuat tubuhnya lecet namun tak membuatnya gentar. Ia tak peduli akan tubuhnya yang sudah semakin lemah, karna ia menguatkan tekad agar bisa segera sampai sebelum ia terlambat.

Bersambunggg..

########
Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia Halu

Derita Istri SiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang