Seorang dokter wanita berjalan cepat di lorong-lorong rumah sakit, ia menghentikan langkahnya di depan ruang rawat yang sedang di tunggui 3 orang itu. Dokter itu menatap satu persatu di antara mereka, dan tatapannya terhenti pada pria dewasa yang sedari tadi mondar mandir kini terdiam dan tengah menatapnya dengan raut wajah bingung.
Bi Imah dan kang Asep berdiri saat menyadari bahwa nona mereka tak baik-baik saja di dalam sana, dan mereka makin khawatir saat dokter itu masuk tanpa mengucap sepatah kata.
Sedang Alex yang hendak menyela kembali terdiam kala tubuh sang dokter kini tenggelam di balik pintu.
"apa sedari tadi ia tak di tangani dokter?" tanya Alex dingin mengalihkan atensinya pada bik Imah dan Asep bergantian
"1 dokter dan 2 perawat menangani nona di dalam sana sejak nona masuk ke dalam, tapi entah apa yang terjadi di dalam sana, hingga dokter tadi masuk sebagai dokter ke dua yang akan menangani nona, tuan" jelas Imah gusar karna khawatir akan keadaan nonanya di dalam sana
Berarti Maura tengah di tangani 2 dokter sekaligus? Apa separah itu keadaan wanita itu? Kaki Alex melemah seiring pikirannya yang kemana-mana mengenai kondisi istri sirinya yang tengah mengandung itu, merasa tubuhnya makin tak bisa lagi ia seimbangkan, Alex meluruhkan tubuhnya ke lantai.
"apa yang aku lakukan?" tanya Alex lirih pada dirinya sendiri
Imah dam Asep melihat kasihan pada kondisi tuannya, tapi mereka juga sedikit kesal karna perlakuan kasar dan tak adil tuannya selama ini pada istri mudanya
Setelah beberapa lama, pintu ruang rawat terbuka dan dokter paru baya yang masuk beberapa menit lalu itu keluar disusul 2 perawat di belakangnya
"Bagaimana keadaan mereka dok?" todong Alex yang kini sudah berdiri di hadapan dokter
"apa anda ayah dari bayinya?" tanya sang dokter yang bername-tag Dr. Anggun dengan ekspresi tak terbaca
"ya, saya suami dari wanita di dalam" ujar Alex sedikit berlebihan
"bisa anda ikut ke ruangan saya?" ujar dokter Anggun
"tapi.. Tapi bagaimana keadaan istri dan calon anak kami?" tanya Alex lagi dengan nada sarat akan khawatir dan... takut?
"mari berbicara di ruangan saya" setelah berujar Dokter Anggun beranjak dari hadapan Alex
Sedang Alex yang pensaran akan keadaan Maura dan kandungan wanita itu ingin sekali menerobos melihat secara langsung kondisi di dalam, namun ia juga harus mengetahui secara lengkap kondisi istrinya melalui dokter yang memeriksa Maura
meski berat meninggalkan depan ruangan Maura sebelum melihat keadaan wanita itu tapi kaki Alex tetap ia langkahkan mengikuti dokter Anggun, setelah mendengar penjelasan dokter barulah ia akan masuk ke dalam ruangan istri sirinya
"bagaimana keadaan janin istri saya?" kembali Alex menodong pertanyaan bahkan sebelum ia duduk di kursi depan meja dokter Anggun
Helaan napas berat dari dokrer Anggun membuat Alex meradang, ia tak suka berhadapan dengan orang yang mengulur waktu dan mengabaikan pertanyaannya.
"bagaimana. keadaan. Istri dan calon anak kami?" tanya Alex sekali lagi dengan menekan setiap katanya. Kini ia sudah duduk dan menatap tajam penuh tuntutan dokter yang baru saja menangani Maura
"maaf..."
Brak
"jangan omong kosong!" potong Alex sambil mengebrak meja membuat dokter Anggun terlonjak
Alex tak ingin mendengar kabar buruk, kata maaf yang keluar dari mulut dokter Anggun membuatnya murka seketika
"tenang pak, ini rumah sakit" peringat Anggun
"anak saya masih bisa terselamatkan, iya kan?" tanya Alex mengabaikan peringatan dokter wanita di hadapannya
"sayangnya janin usia 7 minggu dalam rahim ibu Maura tidak bisa bertahan akibat GUNCANGAN HEBAT yang menyerang sang ibu" jelas dokter anggun cepat agar Alex tak lagi menyela ucapannya. Ia bahkan menekan kata guncangan agar lelaki dewasa di hadapannya sadar jika wanita hamil harusnya tak boleh melakukan hal-hal berat apalagi mendapat siksaan fisik.
Dari mana dokter Anggun bisa menyimpulkan bahwa pria dewasa di hadapannya ini melakukan kekerasan, jelas ia tahu, sekali lihat saja kondisi tubuh Maura, gizi kurang dan jangan lupakan beberapa bekas siksaan Alex di tubuhnya, bahkan bekas tamparan di pipi Maura kini tercetak jelas di pipi mulus wanita muda itu
"ba-bagaimana bisa?" beo Alex bodoh.
"pak! Ibu hamil itu sangat rentan, apalagi jika kandungannya masih muda seperti kandungan ibu Maura yang masih trimester pertama, mereka itu tidak boleh kecapean apalagi harus di kasari, tekanan dan setres harus di hindari oleh ibu hamil dan harus banyak makan makanan sehat dan bergizi agar bisa menguatkan janinnya, tapi sepertinya ibu Maura malah diagnosis gizi buruk dan tekanannya tinggi" jelas Dokter Anggun panjang lebar sedikit geram juga akan pertanyaan Alex yang seolah tak tahu kenapa calon anaknya tak bisa terselamatkan
"mohon maaf, janinnya tidak bisa bertahan" lanjut dokter Anggun yang berhasil menarik Alex dari dunianya, seketika telinganya tak bisa lagi menangkap bunyi, tatapan matanya yang selalu menajam kini kosong dan detak jantungnya berdetak kencang seolah hendak berlomba keluar dari tubuhnya
*kamu melenyapkan calon anakmu, melenyapkansm sesosok calon keturunan yang telah lama kamu harapkan selama belasan tahun kamu damba* teriak batin Alex mencemooh dirinya sendiri
Bersambunggg...
######
Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia Halu
![](https://img.wattpad.com/cover/276429143-288-k329423.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Derita Istri Siri
General FictionJudul di Novelt*on (TUAN SUAMI YANG KEJAM) Javier Alex Maulana, suami sah dari wanita cantik berusia 34 tahun bernama Elana Deariska itu mata elangnya menatap tajam gadis muda yang tengah menunduk takut dihadapannya Gadis ini adalah hadiah dari sang...