Kulit kepalanya sakit, begitu juga dengan kedua pipinya yang kebas akibat tamparan tangan kekar suami sirinya, tapi itu tak seberapa di banding rasa keram nan perih pada perutnya.
"berani sekali kau menolakku, heh!!?" bentak Alex dengan mata melotot
"ingat posisimu jalang! , tugasmu hanya memuaskan saya tak peduli kau sehat, sakit atau bahkan sekarat pun!" teriak Alex dengan kilatan amarah, ia bagaikan singa kelaparan yang akan memangsa siapa saja yang lewat di hadapannya
Seiring dengan amukan Alex yang membuat tubuhnya terpelanting di lantai, Maura tak lagi mendengar sumpah serapah sang suami karna telinganya berdengung dan penglihatannya mulai menggelap saat sesuatu dalam perutnya memaksa keluar, dan rasa nyeri itu semakin meremas perutnya saat cairan hangat keluar dari selangkangannya, ia bahkan tak bisa melakukan perlindungan saat samar-samar ia menangkap ada sebuah tendangan yang hendak melayang ke arah perutnya
"shs" bahkan ringisannya terdengar begitu lirih. Siapapun yang melihatnya pasti akan iba terkecuali dengan pria macam Alex tentu saja yang mata-hatinya tertutup.
"shss" Hanya ringisan yang bisa bibir kecilnya keluarkan, sebagai bentuk jika ia merasakan sakit pada perutnya yang tak terperi. hendak meminta tolong, tapi pada siapa?
Sementara Alex mematung di tempatnya, kaki kanannya yang hampir mendarat di perut wanita lemah di bawahnya kembali ke sisi kaki kirinya. Tubuhnya tiba-tiba di serang rasa kaku melihat ada cairan merah keluar dari tempat duduk istrinya
"da-darah" lirih Alex dengan gumaman gugup
"tolong" lirih Maura nyaris tak terdengar, ia sudah tak kuat lagi.
"shs, tolong. Rasanya sakit sekali" kembali Maura memohon entah pada siapa dengan terbata, kedua tangannya meremas kuat perutnya
Ceklek
=======
Pria dewasa itu tengah gusar menunggu di luar ruangan yang masih tertutup rapat, di dalam sana ada dua nyawa yang tengah bertarung yang masih ditangani dokter.
Sudah terhitung sejam sejak Alex tiba di sini tapi pintu yang sejak kedatangannya sudah tertutup itu masih belum menandakan akan terbuka juga. Ia ingin menerobos masuk tapi otaknya masih berpikir jernih, ia tidak ingin digiring keluar oleh penjaga keamanan sebelum ia mengetahui kabar mengenai calon anaknya, ya, kabar calon anaknya, untuk ibu dari calon anak itu ia masa bodoh.
Benarkah masa bodoh? tapi kenapa hatinya menginginkan agar Maura kuat dan tak menyerah.
Alex menyentuh dada kirinya, kenapa membayangkan Maura kenapa-napa membuat dadanya serasa di himpit batu besar hingga membuatnya susah mengatur napas. Tidak! Perasaan sesak dalam dadanya pasti karna Alex merasa bersalah atas calon anaknya yang lambat ia tahu keberadaannya hingga harus tersiksa karna nafsu gilanya. pikir Alex
Flashback on
Ceklek
Pintu kamar terbuka, Alex dapat melihat jika wanita paru baya dengan nampan berisikan bubur di tangannya terkaget melihatnya. Mungkin wanita paru baya yang berperan sebagai tukang masak di rumahnya itu tak menyangka jika ia sudah pulang dan berada di kamar belakang. Wanita paru baya itu ketakutan karna ketahuan olehnya yang diam-diam membuatkan bubur untuk istri sirinya yang harusnya tak di layani demikian, karna Maura bukan nyonya rumah.
"maaf, tuan" ucap Imah menunduk takut
Namun saat Imah hendak beranjak pergi, mata wanita paru baya yang masih memancarkan ketakutan sekaligus kasihan pada nonanya sedikit melirik ke arah Maura yang terduduk di lantai, sontak mata imah terbelalak.
"astagfirullah, non!" pekiknya kemudain berlari menghampiri Maura setelah meletakan nampan dengan asal di meja. Ketakutan Imah pada tuan rumah hilang seketika saat melihat kedaan mengenaskan Maura
"tolong" lirih Maura sebelum akhirnya kesadarannya sepenuhnya menghilang
"astagfirullah! Non Maura?" panggil Imah menguncang-guncang pipi tirus Maura
"kang Asep, tolongin nona Maura, sepertinya nona keguguran" mohon Imah dengan wajah sudah banjir air mata pada pak satpam rumah Alex yang baru saja memasuki kamar belakang karna mendengar keributan dan suara histeris.
"ke_keguguran?" beo Alex lirih, tubuh jangkungnya masih mematung di tempatnya karna didera rasa terkejut melihat darah yang tiba-tiba keluar dari sel4ngk4ng4n Maura
Apa wanita lemah ini hamil? Keguguran? Apa ia yang menjadi penyebab hilangnya janin yang selama belasan tahun dinanti-nantikannya? berbagai pikiran berkecamuk dalam otak Alex
Karna panik, tak ada yang mendengar bahkan peduli dengan kondisi Alex yang berdiri bagaikan orang bego. Kang Asep segera membawa tubuh pingsan Maura ke mobil sedang Imah menyusul
sebelum Imah melangkah jauh, kesadaran. mengambil alih pikiran Alex ia dengan cepat mencegat tangan Imah
"dia hamil?" tanya Alex tak sudi menyebut nama wanita yang siang malam dinikmati tubuhnya itu
Anggukan lemah dari Imah membuat dunia Alex seketika runtuh. Dadanya bagaikan diremas tangan tak kasat mata hingga membuatnya kesulitan bernapas, ia berdosa. Bukan pada Maura, ya, tapi pada anaknya.
"kenapa dia menyembunyikan hal ini dariku!" geram Alex menyalahkan Maura, sebab jika Maura mengatakannya, Alex tak akan menuruti hawa nafsu gilanya yang membuat ia mencelakai anaknya sendiri.
Imah melirik nakas, tespek itu masih disana
"nona juga baru tahunya beberapa jam lalu" jelas Imah melirik ke arah nakas, Alex yang melihatnya mengikuti arah pandang bik Imah, sebuah benda kecil yang agak asing di matanya tapi Alex tahu fungsi benda itu.
menatap nanar pada nakas, Alex bahkan tak sadar jika bik Imah sudah beranjak dari hadapannya dan menyusul kang Asep yang membawa tubuh pingsan Maura. dengan berat, kaki Alex melangkah mendekati nakas, tangan gemetarnya terulur meraih benda mini itu yang sedari dulu membuatnya penuh harapan namun kini ia sendiri yang membuat pergi harapan itu.
Ia merosot ke lantai, pria 35 tahun itu tak lagi bisa menahan tangisannya. tespek keterangan positif ditangan kanannya menumbangkan seorang pria jahannam seperti Alex
"maaf nak, maafkan ayah" gumamnya disela-sela tangisnya, tangan kirinya menutupi wajahnya untuk meredakan isakannya
Puas meluapkan tangisannya, suami siri Maura itu tersadar jika ia tak bisa berdiam diri menangisi penyesalannya. Ia beranjak dari duduknya, ia akan menyusul ke rumah sakit untuk memastikan jika calon anaknya akan baik baik saja.
Rahangnya mengeras kala melewati darah yang lumayan banyak mengenang dilantai bekas duduk Maura.
"akan kubuat menderita wanita itu jika ia tak berhasil mempertahankanmu!" desisnya masih menyalahkan istri keduanya sebelum keluar kamar.
Flashback off
"tuhan, kumohon, selamatkan istri dan calon anak kami" gumam Alex memanjatkan doa di luar ruangan Maura
Dan yah, lelaki dewasa itu memanjatkan doa dengan sepenuh hati memohon agar keduanya selamat dan bahkan ia mengakui seorang Maura sebagai "istri" dalam doanya
Bersambunggg...
#######
Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia Halu

KAMU SEDANG MEMBACA
Derita Istri Siri
Ficción GeneralJudul di Novelt*on (TUAN SUAMI YANG KEJAM) Javier Alex Maulana, suami sah dari wanita cantik berusia 34 tahun bernama Elana Deariska itu mata elangnya menatap tajam gadis muda yang tengah menunduk takut dihadapannya Gadis ini adalah hadiah dari sang...